skip to main content

HUBUNGAN KELIMPAHAN MEIOFAUNA PADA KERAPATAN LAMUN YANG BERBEDA DI PULAU PANJANG, JEPARA

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 29 Aug 2013.

Citation Format:
Abstract

Lamun merupakan salah satu sumberdaya laut yang sangat potensial dan dapat dimanfaatkan. Organisme benthos seperti meiofauna menepati posisi yang sangat penting dalam proses biodegradasi di ekosistem pantai. Meiofauna bersifat relatif menetap pada dasar perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan meiofauna pada kerapatan lamun yang berbeda di Pantai Pulau Panjang, Jepara dan mengetahui hubungan antara kerapatan lamun yang berbeda dengan kelimpahan meiofauna. Metode pengambilan sampel dan pengamatan meiofauna adalah sampel diambil 7 titik dari setiap stasiun, pengambilan sampel meiofauna dengan menggunakan pralon 20 cm, sampel kemudian disaring dengan menggunakan saringan sampel 0,5 mm dan diberi formalin sebanyak 4% ,larutan rose bengale dan larutan ludox. Jenis lamun yang ditemukan di lokasi penelitian ini didapatkan 5 genera lamun yaitu Thalassia sp, Cymodocea sp, Enhalus sp, Syringodium sp dan Halodule sp. Jumlah spesies individu meiofauna pada stasiun A yaitu 34.666 individu/m3 dari 22 spesies, pada stasiun B yaitu 42.666 individu/m3 dari 22 spesies dan pada stasiun C yaitu 54.000 individu/m3 dari 22 spesies. Uji korelasi pearson didapatkan nilai sebesar 0,565 ( ≥ 0,05 ) dengan kesimpulan H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara meiofauna dengan kerapatan lamun yang berbeda di Pulau Panjang Jepara. Nilai korelasi antara meiofauna dengan kerapatan lamun sebesar -0,632, hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang erat antara meiofauna dengan kerapatan lamun di Pulau Panjang, Jepara.

Fulltext View|Download
Keywords: meiofauna; kerapatan lamun; Pulau Panjang

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.