skip to main content

ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) DI SUNGAI SILANDAK, SEMARANG Heavy Metal Lead (Pb) and Cadmium (Cd) Concentration Analysis in Silandak River, Semarang

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik,, Indonesia

2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: .
Open Access Copyright (c) 2019 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

Sungai Silandak terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah yang menerima limbah dari hasil kegiatan transportasi, industri dan domestik masyarakat sekitar. Limbah tersebut mengandung logam berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) yang mengalami perubahan konsentrasi disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya curah hujan. Curah hujan menyebabkan debit air menjadi lebih tinggi sehingga terjadi proses pengenceran konsentrasi pada badan perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi Pb dan Cd yang kemudian dibandingkan dengan baku mutu lingkungan, perbedaan konsentrasi Pb dan Cd pada Bulan Oktober – Desember 2018 serta hubungan debit air dengan konsentrasi Pb dan Cd. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik sampling purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan empat kali (pada Oktober – Desember 2018) di lima stasiun. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi Pb = 0,03 – 0,003 mg/l dan Cd = 0,001 – 0,005 mg/l. Konsentrasi tersebut berada di bawah baku mutu lingkungan menurut PP No. 82 Tahun 2001 (Pb < 0,03 mg/l dan Cd < 0,01 mg/l) namun beberapa masih berada di atas baku mutu lingkungan menurut Kepmen LH No. 51 Tahun 2004 (Pb > 0,008 mg/l dan Cd > 0,001 mg/l). Terdapat perbedaan konsentrasi Pb dan Cd pada Bulan Oktober – Desember 2018, (Sig. < 0,05) Pb = 0,048 dan Cd = 0,037. Debit air dengan konsentrasi Pb dan Cd menunjukkan hubungan yang cukup erat, Pb (R = 0,576) dan Cd (R = 0,563).

ABSTRAK

Sungai Silandak terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah yang menerima limbah dari hasil kegiatan transportasi, industri dan domestik masyarakat sekitar. Limbah tersebut mengandung logam berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) yang mengalami perubahan konsentrasi disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya curah hujan. Curah hujan menyebabkan debit air menjadi lebih tinggi sehingga terjadi proses pengenceran konsentrasi pada badan perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi Pb dan Cd yang kemudian dibandingkan dengan baku mutu lingkungan, perbedaan konsentrasi Pb dan Cd pada Bulan Oktober – Desember 2018 serta hubungan debit air dengan konsentrasi Pb dan Cd. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik sampling purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan empat kali (pada Oktober – Desember 2018) di lima stasiun. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi Pb = 0,03 – 0,003 mg/l dan Cd = 0,001 – 0,005 mg/l. Konsentrasi tersebut berada di bawah baku mutu lingkungan menurut PP No. 82 Tahun 2001 (Pb < 0,03 mg/l dan Cd < 0,01 mg/l) namun beberapa masih berada di atas baku mutu lingkungan menurut Kepmen LH No. 51 Tahun 2004 (Pb > 0,008 mg/l dan Cd > 0,001 mg/l). Terdapat perbedaan konsentrasi Pb dan Cd pada Bulan Oktober – Desember 2018, (Sig. < 0,05) Pb = 0,048 dan Cd = 0,037. Debit air dengan konsentrasi Pb dan Cd menunjukkan hubungan yang cukup erat, Pb (R = 0,576) dan Cd (R = 0,563).

 

 

ABSTRACT

The Silandak River is located in Semarang City, Central Java, that receives a lot of waste from the transportation, industrial, and local’s (domestic) activities. These waste contained the heavy metal Lead (Pb) and Cadmium (Cd), that concentration in waters caused by many factors, one of which is rainfall. Rainfall caused a rise in water discharge and causes a dilution of concentration in the waters. The purpose are to identify Pb and Cd concentration that will be compared with the quality of the environment, the difference of Pb and Cd concentration in October – December 2018, and also the correlation of water discharge with Pb and Cd concentration. The survey method was used in this study with purposive sampling for the sampling method. The sampling was done four times (in October – December 2018) at five stations. The result showed concentration of Pb = 0,03 – 0,003 mg/l and Cd = 0,001 – 0,005 mg/l. The concentration are below the quality standards according to The Government Regulation No. 82, Year 2001 (Pb < 0,03 mg/l and Cd < 0,01 mg/l), but some are still above the quality standards according to Minister of Environment Decree No. 51, Year 2004 (Pb > 0,008 mg/l dan Cd > 0,001 mg/l). There is a difference in the Pb and Cd concentration on October – December 2018, (Sig. < 0,05) Pb = 0,048 and Cd = 0,037. The water discharge and the concentration of Pb (R = 0,576) and Cd (R = 0,563) showed a quite strong relationship.

Fulltext View|Download
Keywords: Timbal; Kadmium; Sungai Silandak; Debit Air

Article Metrics:

  1. Aktar, M. W., M. Paramasivam, M. Ganguly, S. Purkait, and D. Sengupta. 2010. Assessment and Occurrence of Various Heavy Metals in Surface Water of Ganga River Around Kolkata: A Study for Toxicity and Ecological Impact. Environ Monit Assess., 160: 207-213
  2. Ardi, H., S. Rudiyanti dan B. Sulardiono. 2016. Hubungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) Terlarut dengan Kelimpahan Fitoplankton di Sungai Silandak Semarang. Diponegoro Journal of Maquares., 5(4): 388-397
  3. Azhar, H., I. Widowati dan J. Suprijanto. 2012. Studi Kandungan Logam Berat Pb, Cu, Cd, Cr pada Kerang Simping (Amusium pleuronectes), Air dan Sedimen di Perairan Wedung, Demak serta Analisis Maximum Tolerable Intake pada Manusia. Journal of Marine Research., 1(2): 35-44
  4. Baku Mutu Air Laut untuk Biota Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004
  5. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius, Yogyakarta, 258 hlm
  6. Fardiaz, S. 1998. Polusi Air dan Udara. Kanisius, Yogyakarta, 152 hlm
  7. Farid, A. 2016. Studi Kasus Permasalahan dan Pengelolaan Sempadan Sungai Brantas. Jurnal Agriment., 1(1): 1-4
  8. Firmansyah, D., B. Yulianto dan S. Sedjati. 2013. Studi Kandungan Logam Berat Besi (Fe) dalam Air, Sedimen dan Jaringan Lunak Kerang Darah (Anadara granosa Linn) di Sungai Morosari dan Sungai Gonjol Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Journal of Marine Research., 2(2): 45-54
  9. Govind, P. and M. Suri. 2014. Heavy Metals Causing Toxicity in Animals and Fishes. Res. J. Animal, Veterinary and Fishery Sci., 2(2): 17-23
  10. Islam, M. S., M. K. Ahmed, M. Raknuzzaman, M. H. A. Mamun, and M. K
  11. Islam. 2015. Heavy Metal Pollution in Surface Water and Sediment: a Preliminary Assessment of an Urban River in a Developing Country. Ecological Indicators., 48: 282-291
  12. Istighfarini, S. A. E., S. Daud dan Edward. 2017. Pengaruh Massa dan Ukuran Partikel Adsorben Sabut Kelapa Terhadap Efisiensi Penyisihan Fe pada Air Gambut. Jom FTEKNIK., 4(1): 1-8
  13. Jaishankar, M., T. Tseten, N. Anbalagan, B. B. Mathew, and K. N. Beeregowda. 2014. Toxicity, Mechanism and Health Effects of Some Heavy Metals. Interdiscrip Toxicol., 7(2): 60-72
  14. Karbassi, A. R., M. Heidari, A. R. Vaezi, A. R. V. Samani, M. Fakhraee, and F
  15. Heidari. 2014. Effect of pH and Salinity on Flocculation Process of Heavy Metals during Mixing of Aras River Water with Caspian Water. Environ Earth Sci., 72(2): 457-465
  16. Maddusa, S. S. dan A. Asrifuddin. 2016. Studi Kandungan Kadmium (Cd) pada Biota, Sedimen dan Air pada Sungai Pangkajene Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep. Jurnal Paradigma Sehat., 4(1): 70-78
  17. Maslukah, L. 2006. Konsentrasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dan Pola Sebarannya di Muara Banjir Kanal Barat, Semarang. Institut Pertanian Bogor, Bogor, Tesis. 80 hlm
  18. _______ . 2013. Hubungan Antara Konsentrasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dengan Bahan Organik dan Ukuran Butir dalam Sedimen di Estuari Banjir Kanal Barat, Semarang. Buletin Oseanografi Marina., 2(3): 55-62
  19. Mulyaningsih, T. R., Alfian dan Sutisna. 2012. Distribusi Logam Berat dalam Sedimen Daerah Aliran Sungai Ciunjung Banten. Jurnal Teknik Reaktor Nuklir., 14(3): 157-169
  20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
  21. Pratiwi, A. R., N. Willian dan A. Pratomo. 2014. Analisis Kandungan Logam Berat (Pb) dan (Cd) terhadap Lamun (Enhalus acoroides) sebagai
  22. Bioindikator di Perairan Tanjung Lanjut Kota Tanjungpinang. Jurnal Zarah., 2(1): 1-10
  23. Puryanti, D. dan S. Deswati. 2012. Kajian Kualitas Air Permukaan di Sekitar Kawasan Muaro Kota Padang Menggunakan Parameter Konduktivitas dan Kandungan Logam Berat. Jurnal Ilmu Fisika., 4(2): 40-45
  24. Putra, A. S. 2014. Analisis Distribusi Kecepatan Aliran Sungai Musi (Ruas Sungai : Pulau Kemaro sampai dengan Muara Sungai Komering. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan., 2(3): 603-608
  25. Rahman, A. H., Masyamsir dan Y. Dhahiyat. 2012. Distribusi Kandungan Logam Berat Pb dan Cd pada Kolom Air dan Sedimen Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu. Jurnal Perikanan dan Kelautan., 3(3): 175-182
  26. Robert, André. 2003. River Process: An Introduction to Fluvial Dynamics. Routledge, New York, 211 p
  27. Setiawan, H. 2014. Pencemaran Logam Berat di Perairan Pesisir Kota Makassar dan Upaya Penanggulangannya. Info Teknis EBONI., 11(1): 1-13
  28. Sudira, I. W. dan T. M. H. Manalip. 2013. Analisis Angkutan Sedimen pada Sungai Mansahan. Jurnal Ilmiah Media Engineering., 3(1): 54-57
  29. Whitehead, P. G., R. L. Wilby, R. W. Battarbee, M. Kernan, and A. J. Wade. 2009. A Review of the Potential Impacts of Climate Change on Surface Water Quality. Hydrological Sciences Journal., 54(1): 101-123
  30. Yudo, S. 2006. Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai DKI Jakarta. JAI., 2(1): 1-15

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.