skip to main content

ANALISIS HUBUNGAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON DENGAN KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT DI PERAIRAN MOROSARI, DEMAK Relationship Analysis of Phytoplankton Abundance to Nitrate and Phosphate in the Morosari Waters, Demak

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik,, Indonesia

2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: .
Open Access Copyright (c) 2019 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

 

Morosari terletak di kecamatan Sayung, Demak dimana terdapat pemukiman penduduk, kegiatan pariwisata dan perikanan. Aktivitas ini dapat memengaruhi keberadaan organisme di perairan, khususnya fitoplankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan fitoplankton, kandungan nitrat dan fosfat, serta hubungan antara kelimpahan fitoplankton dengan kandungan nitrat dan fosfat di perairan Morosari. Penelitian ini mengacu pada penelitian deskriptif korelasional dengan metode pengambilan sampel acak sistematik dan analisis data dengan analisis regresi dan korelasi Pearson. Penelitian ini berlangsung selama enam bulan dengan pengambilan sampel dilakukan pada bulan Mei 2018 yang berlangsung selama tiga minggu berturut-turut. Data yang diukur meliputi parameter fisika-kimia (temperatur air, kecerahan, kedalaman, arus, pH, salinitas, DO, bahan organik, nitrat dan fosfat) serta kelimpahan fitoplankton, indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton tertinggi yaitu dari kelas Bacillariophyceae sebesar 4.362 ind/l, terendah dari kelas Dinophyceae sebesar 163 ind/l, dengan jenis tertinggi yaitu Chaetoceros sp sebesar 1.022 ind/l, dan jenis terendah yaitu Micractinium sp sebesar 7 ind/l. Kandungan nitrat di perairan Morosari berkisar antara 3,99 – 7,09 mg/l, dengan rata-rata keseluruhan sebesar 5,11 mg/l (Eutrofik). Kandungan fosfat berkisar antara 0,01 – 1,13 mg/l, dengan rata-rata keseluruhan sebesar 0,18 mg/l (Eutrofik). Hubungan kelimpahan fitoplankton dengan kandungan nitrat tergolong kategori lemah namun pasti (0,26), sedangkan dengan kandungan fosfat tergolong kuat (0,70) pada taraf kepercayaan 95%.

 

ABSTRACT

 

Morosari located in the sub-district of Sayung, Demak where residential areas, tourism industries and fisheries activities were existed. These activities could affecting the presence of organisms in the waters, especially phytoplankton. This research aimed to determine the abundance of phytoplankton, the content value of nitrate and phosphate, and the relationship of phytoplankton abundance to the content of nitrate and phosphate in the Morosari waters. This research  refers to correlational descriptive research with the systematic random sampling method, and the analysis of relationship carried out by regression analysis. This research has been conducted for six months with sampling started in May 2018 for three weeks consecutively. The data measured included physical-chemical parameters (temperature of water, transparency, depth, current, pH, salinity, DO, organic matter, nitrate and phosphate) as well as abundance, diversity, uniformity, and dominance index. The results showed that the highest phytoplankton abundance was from the Bacillariophyceae class (4.362 ind/l), the lowest was Dinophyceae class (163 ind/l), with the highest species was Chaetoceros sp (1.022 ind/l), and the lowest species was Micractinium sp (7 ind/l). The nitrate content in the Morosari waters ranges from 3.99 - 7.09 mg/l, with an overall average of 5.11 mg/l (Eutrophic). Phosphate content ranged from 0.01 - 1.13 mg/l, with an overall average of 0.18 mg/l (Eutrophic). The abundance of phytoplankton with nitrate content was classified as weak but definite(0.26), while phosphate content was strong (0.70) at 95% confidence level.

Fulltext View|Download
Keywords: Perairan Morosari; Kelimpahan Fitoplankton; Nitrat; Fosfat

Article Metrics:

  1. Apridayanti, E. 2008. Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Perairan Waduk Lahor Kabupaten Malang Jawa Timur (Tesis), Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro
  2. Ati,R.N.A., L.K. Terry., A.K.Mariska., M.H.M. Desy dan A. H. Andreas. 2016. Karakteristik dan Potensi Perairan sebagai Pendukung Pertumbuhan Lamun di Perairan Teluk Buyat dan Teluk Ratatotok Sulawesi Utara. Jurnal Manusia Dan Lingkungan. 23 (3) : 342-348
  3. Basmi, J. 1995. Planktonlogi: Produksi Primer. Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.Basmi, J.1999. Planktonologi: Bioekologi Plankton Algae. Institut Pertanian Bogor
  4. BogorBasmi, 2000. Planktonologi: Plankton sebagai Indikator Kualitas Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor
  5. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta
  6. Efrizal, T. 2006. Hubungan beberapa Parameter Kualitas Air dengan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Pulau Penyengat Kota Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Kelautan dan Pesisir, 74 (28) : 50 –58
  7. Fachrul, M. F. 2008. Metode Sampling Bioekologi. PT. Bumi Aksara. Jakarta
  8. Furchan, A. 2004. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
  9. Handoko, M.Y. dan Y.W. Sri. 2013. Sebaran Nitrat dan Fosfat dalam Kaitannya dengan Kelimpahan Fitoplankton di Kepulauan Karimunjawa. Jurnal Oseanologi, 2(3): 198-206
  10. Hidayanni, G. 2013. Studi Diatom Epiphytic sebagai Indikator Lingkungan Perairan di Sekitar Sungai Kampar Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Jurnal Pusat Penelitian Lingkungan Hidup. 1(1): 123-133
  11. Hutagalung, H. P. dan A. Rozak. 1997. Metode Analisis Air Laut,Sedimen dan Biota.Buku 2. LIPI. Jakarta
  12. Misbahuddin dan I.Hasan. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Aksara, Jakarta
  13. Mulyani, R. Widiarti, dan W. Wardhana. 2012. Sebaran Spasial Spesies Penyebab Harmful Algal Bloom (HAB) di Lokasi Budidaya Kerang Hijau (Pernaviridis) Kamal Muara, Jakarta Utara, pada Bulan Mei 2011. Jurnal Akuatika. 3(1):28-39
  14. Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Biologis. PT. Gramedia. Jakarta
  15. Odum, E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Diterjemahkan oleh Tjahjono Samingan. UGM Press. Yogyakarta
  16. Patty, S, I. 2015. Karakteristik Fosfat, Nitrat, dan Oksigen Terlarut di Perairan Selat Lembeh, Sulawesi Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 2 (1) : 1 –7
  17. Purwadi, F. S., G. Handoyo. dan Kunarso. 2016. Sebaran Horizontal Nitrat dan Ortofosfat di Perairan Muara Sungai Silugonggo, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati. Jurnal Oseanografi, 5(1):28-39
  18. Raymont, J.E.G. 1984. PlanktondanProduktivitasBahari. Alih Bahasa oleh Koesoebiono. Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor
  19. Bogor.Sachlan, M. 1982. Planktonologi. Correspondence Course Centre. Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian. Jakarta
  20. Subardjo, P. 2004. Studi Morfologi Guna Pemetaan Rob di Pesisir Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Kelautan, 9(3): 153-159
  21. Triyono. 2003. Teknik Sampling dalam Penelitian. Penataran Analisis Data Penelitian bagi Dosen PTS Kopertis XI. Kalimantan
  22. Ulqodry, T.Z. 2010. Karakterisitik dan Sebaran Nitrat, Fosfat, dan Oksigen Terlarut di Perairan KarimunJawa Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Sains,13(1): 13-109
  23. Wardoyo, S.T.H. 1982. Water Analysis Manual Tropical Aquatic Biology Program. Biotrop, SEAMEO. Bogor. Welch, S. 1992. Ecological Effect of Fresh Water. Cambridge University Press. New York
  24. Yamaji, C. S. 1989. Illustration of The Marine Plankton of Japan. Hoikiska Pub. Co. Ltd. Japan
  25. Yuliana., E.M. Adiwilaga., E. Harris dan N.T.M. Pratiwi. 2012. Hubungan antara Kelimpahan Fitoplankton dengan Parameter Fisik –Kimiawi Perairan di Teluk Jakarta. Jurnal Akuatika, 3 (2) : 169 –179
  26. Zainuri, M. 2010. Kontribusi Sumberdaya Fitoplankton terhadap Produktivitas dan Keseimbangan Ekosistem dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir. Pengukuhan Guru Besar Universitas Diponegoro Semarang

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.