skip to main content

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA HUTAN MANGROVE BERBASIS KEGIATAN KONSERVASI DI DESA KARTIKA JAYA KABUPATEN KENDAL Mangrove Forest Development Strategy Based On Conservation Activities in Kartika Jaya Village, Kendal District

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik,, Indonesia

2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: .
Open Access Copyright (c) 2019 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

 

Kawasan konservasi mangrove di Desa Kartika Jaya merupakan kawasan yang pengelolaan dan pemanfaatan dilindungi. Kegiatan konservasi mangrove yang dilakukan Kelompok Mangrove Desa Kartika Jaya sebatas melakukan penanaman mangrove, dan menjaga ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor mempengaruhi kegiatan konservasi mangrove dan memperoleh alternatif strategi yang tepat untuk mengembangkan wisata hutan mangrove yang berbasis kegiatan konservasi di Desa Kartika Jaya. Penelitian ini dilakukan bulan agustus 2018 di Desa Kartika Jaya, Kabupaten Kendal dengan menggunakan metode deskriptif dengan studi kasus. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara, dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis SWOT (Strenght Weakness Opportunity Threat). Hasil analisis menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kegiatan konservasi mangrove di Desa Kartika Jaya adalah faktor internal meliputi status hutan mangrove, luas kawasan, pengalaman bekerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta, partisispasi masyarakat, kekompakan anggota, legalitas, fasilitas, mobilitas, status lahan, dan pengawasan. Faktor eksternal meliputi, potensi ekowisata, potensi pembuatan produk olahan mangrove, potensi sebagai objek penelitian, dan partisipasi perguruan tinggi. Prioritas alternatif strategi yang terpilih adalah meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta untuk menguatkan sumber pendanaan setiap kegiatan, memperluas lahan mangrove, meningkatkan fasilitas pendukung operasional setiap kegiatan, dan melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan.

ABSTRACT

 

The mangrove conservation area in Kartika Jaya Village is a protected and managed area. Mangrove conservation activities carried out by Mangrove Group in Kartika Jaya Village are limited to planting mangroves, and maintaining mangrove ecosystems. This study aims to determine the factors that influence mangrove conservation activities and obtain appropriate alternative strategies for developing mangrove forest tourism based on conservation activities in Kartika Jaya Village. This research was conducted in August 2018 in Kartika Jaya Village, Kendal Regency using descriptive methods with case studies. Data collection done through interviews, and observations. The data obtained were analyzed using SWOT analysis (Strenght Weakness Opportunity Threat). The results of the analysis the factors that influence the development of mangrove conservation activities in Kartika Jaya Village are internal factors including the status of mangrove forests, area size, experience of working with government and private institutions, community participation, member cohesiveness, legality, facilities, mobility, land status, and supervision. External factors include the potential of ecotourism, the potential for making mangrove processed products, the potential as an object of research, and college participation. The chosen alternative strategic priority is to increase collaboration with government and private institutions to strengthen funding sources for each activity, expand mangrove land, improve operational support facilities for each activity, and involve the community in every activity.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Desa Kartika Jaya; Strategi Pengembangan; Konservasi Mangrove

Article Metrics:

  1. Bengen, D.G. 2000. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
  2. Charnley, S. 2005. From Nature Turism to Ecotourism The Case of The Ngorongoro Conservation Area Tanzania. Human Organization. 64 (1): 75-88
  3. Dahuri, R., J. Rais, S. P. Ginting, dan M. J. Sitepu.2001. Pengelolaan sumber daya wilayah pesisirsecara terpadu.Pradnya Paramita.Jakarta
  4. Desa Kartika Jaya. 2014. Kartika Jaya dalam Angka. Kabupaten Kendal
  5. Detara Foundation. 2014. Desa Pembelajaran Mangrove Pantai Utara Jawa
  6. Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah. 2006. Letak geografis Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah
  7. Graziano, R. P. 2010. Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Masyarakat di Kecamatan Gending, Probolinggo. Agritek 18 (2): 185-200
  8. Gunarto. 2004. Konservasi Mangrove Sebagai Pendukung Sumber Hayati Perikanan Pantai
  9. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. Jurnal Litbang Pertanian, hlm 23
  10. Haryanto, R. 2008. Rehabilitasi Hutan Mangrove Pelestarian Ekosistem Pesisir Pantai dan Pemberdayaan MasyarakatPesisir. Karsa.14 (2): 148-160
  11. Herdiansyah, H. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus GroupsDiskusisebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Raja Grafindo Persada, Depok
  12. Huda, N. 2008. Strategi Kebijakan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di Wilayah Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi. [Tesis]. Universitas Diponegoro. Semarang
  13. Ikhsan, S. dan Artahnan, A. 2011. Analisis SWOT untuk Merumuskan Strategi Pengembangan Komoditas Karet di Kabupaten Pulau Pisau, Kalimantan Tengah. Universitas Lampung Mangkurat. Lampung. Jurnal Agribisnis Pedesaan. 1(3): 166-177
  14. Kahfi, F. 2015. Pengelolaan Lingkungan melalui Ekowisata Berbasis Masyarakat di Taman Nasional Tesso Nilo-Riau. [Artikel Ilmiah]. Universitas Padjadjaran. Bandung
  15. Kresno S, Ella Nurlaela H, Endah Wuryaningsih, Iwan Ariawan. 1999. Aplikasi Penelitian Kualitatif dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Depkes RI. Jakarta
  16. Krueger, Richard A. 1988. FOCUS GROUPS: A Practical Guide for Applied Research. SAGE Publications. California
  17. Likert RA. 1932. Technique for the measurement of attitudes. Archives of Psychology, 140 pp: 1-55
  18. Lumbessy, J. R. H. dan H. P. Gospal. 2015. Strategi Konservasi Ekosistem Mangrove Desa Mangega dan Desa Bajo sebagai Destinasi Ekowisata di Kabupaten Kepulauan Sula.UniversitasKairun
  19. Madiama, S., C. Muryani dan S. Santoso. 2016. Kajian Perubahan Luas dan Pemanfaatan serta Persepsi Masyarakat terhadap Pelestarian Hutan Mangrove di Kecamatan Teluk Ambon
  20. Baguala. Jurnal Geoeco. 2 (2): 170-183
  21. Nazir, Moh. (2011). Metode Penelitian. PenerbitGhalia Indonesia.Bogor.1-542
  22. Patang. 2012. Analisis Strategi Pengelola an Hutan Mangrove (Kasus di Desa Tongke -Tongke Kabupaten Sinjai). Jurnal Agrisistem. 8 (2): 100-109
  23. Prayuda, E. D. 2014. Strategi Kelompok Pantai Lestari dalam Pengembangan Kegiatan Rehabilitasi Mangrove di Desa Karangsong Kabupaten Indramayu. Diponegoro Journal of Maquares. 3 (3): 80-87

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.