skip to main content

KONDISI KUALITAS AIR WADUK JATIBARANG DITINJAU DARI ASPEK SAPROBITAS PERAIRAN

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan,, Indonesia

2Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 19 Dec 2018; Published: 19 Dec 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Management of Aquatic Resources Journal under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya suatu zat, energi kedalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air dapat menurun sampai tingkat tertentu yang mengakibatkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Waduk Jatibarang merupakan bendungan yang menampung beberapa aliran sungai yang kemudian menjadi sarana dan prasarana akuatik dan mendukung kegiatan pariwisata yang ada. Masuknya air dari beberapa sungai ke dalam waduk dapat membawa bahan pencemar sehingga dapat mengakibatkan perairan waduk menjadi tercemar. Salah satu indikator penting dalam penentuan kualitas air adalah dengan melihat tingkat saprobitas di perairan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dikaji lebih lanjut mengenai kondisi kualitas perairan Waduk Jatibarang ditinjau dari aspek saprobitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat saprobitas perairan Waduk Jatibarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2017. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan analisis deskriptif dan analisis korelasi, dengan mengukur parameter pendukung yaitu parameter fisika, kimia, indeks biologi, dan indeks saprobitas. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai kelimpahan fitoplankton berkisar antara 236-865 ind/l, indeks keanekaragaman berkisar antara 1.02-1.77 indeks keseragaman berkisar antara 0.58-0.85 dan indeks dominasi berkisar antara 0.14-0.96. Indeks Kualitas Air (IKA) yang didapatkan berkisar antara 51.74-55.06 sehingga kualitas perairan dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa nilai indeks saprobitas berkisar antara 0.60-2.75 dan nilai indeks tropik saprobik berkisar antara 2.02-4.06 sehingga dapat disimpulkan bahwa perairan Waduk Jatibarang termasuk dalam golongan β-mesosaprobik/ oligosaprobik atau tercemar ringan.

 

Water pollution is entry or inclusion by a substance, energy into water by the human activities so that quality of the water can decrease till the certain level which it can cause the water can be not function in accordance with the designation. Jatibarang Reservoir is a dam that holds several streams from the river which then becomes the aquatic facilities and infrastructure and can support the tourism activities. The entry of the water to reservoir, can carry pollutants it can cause the reservoir be polluted. One of the important indicators to determine the quality of the water is the saprobic level in the water. Based on the matter, it is necessary to study further about condition of the water quality of Jatibarang Reservoir in terms of saprobic aspect. The objective of the research has to know the level of waters saprobic in Jatibarang Reservoir. The research was conducted in May – June 2017. This research used case study method with descriptive analysis and correlation analysis, with measuring the supporting parameters like physics, chemistry, biology index, and saprobic index. The result of the observation showed that the phytoplankton abundance value ranged between 236-865 ind/l, index of diversity ranged between 1.02-1.77, uniformity index ranged between 0.49-0.85, and the index of dominance range between 0.14-0.96.  Water Quality Index (WQI) obtained ranged between 51.74-55.06 so that quality of the water in medium category . The result of the research, found that the Saprobic Index value ranged between 0.60-2.75, and the Tropic Saprobic Index value ranged between 2.02-4.06, so it can be concluded that the Jatibarang Reservoir belongs to the class of β-mesosaprobic/oligosaprobic or light polluted.

Fulltext View|Download
Keywords: Indeks Saprobik; Indeks Tropik Saprobik; Plankton; Indeks Kualitas Air; Waduk Jatibarang

Article Metrics:

  1. Basmi J. 2000. Planktonologi: plankton sebagai bioindikator kualitas perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Bogor
  2. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
  3. Ferdian, F., I. Maulina, Roshidah. 2012. Analisis Permintaan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Konsumsi di Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan dan Kelautan., 3(4):93-98
  4. Happy, R. A., Masyamsir, Y. Dhahiyat. 2012. Distribusi Kandungan Logam Pb dan Cd pada Kolom Air dan Sedimen Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu. Jurnal Perikanan dan Kelautan., 3(3):175-182
  5. Hariyati, L., A. F. Syah, dan H. Triajie. 2010. Studi Komunitas Fitoplankton di Pesisir Kenjeran Surabaya sebagai Bioindikator Kualitas Perairan. Jurnal Kelautan., 3(2):117-131
  6. Hidayat, T., N. Istiadah. 2011. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19 untuk Mengolah Data Statistik Penelitian. Jakarta: Mediakita
  7. Kasrina, S. Irawati, W. E. Jayanti. 2012. Ragam Jenis Mikroalga di Air Rawa Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu sebagai Alternatif Sumber Belajar Biologi SMA. Jurnal Exacta. 1(10):36-44
  8. Mirna. 2013. Performance of Ship Asistance Program for Fisheries. Jurnal Ekonomi Pembangunan., 14(2):180-191
  9. OdumE. P. 1971. Fundamental of ecology. Third Ed. W.B. Sounders Company. Philadelphia. 574
  10. Persone G and De Pauw N. 1979. System of biological indicator for water quality assessment, In: Commission of European Community. 1979. Biological aspects of freshwater pollution. Pergamon Press. New York . 39-75
  11. Pirzan A. R., P. R. Pong-Masak. 2008. Hubungan Keragaman Fitoplankton dengan Kualitas Air di Pulau Baulung, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Biodiversitas. 3(9):217-221
  12. Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
  13. Sachlan. 1982. Planktonologi. Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro, Semarang
  14. Sumargono, A. 2006. Kesesuaian Pemanfaatan Waduk Cacaban dalam Pengembangan Wisata Alam di Kabupaten Tegal
  15. Syamiazi, F. D. N., Saifullah, F. R. Indrayatno. 2015. Kondisi Air di Waduk Nadra Kerenceng Kota Cilegon Provinsi Banten. Jurnal Akuatik., 6(2):161-169
  16. Tyagi S., S. Bhavtosh, S. Prashant, D. Rajendra. 2013. Water Quality Assesment in Terms of Water Quality Index. American Journal of Water Resources, 1(3):34-38
  17. Wartiniyati, S. Anggoro, B. Hendrarto, H. R. Sunoko. 2016. The Rainy Leachate and Saprobic Category Impact Distribution Index to Reach Furthest [Wolinsky 2005] and Plankton Diversity in Landfill SBBL. Journal of Applied Environmental and Biological Sciences., 6(10):1-9

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.