skip to main content

DESKRIPSI KAWASAN HUTAN MANGROVE BERDASARKAN SIFAT BIOFISIK DAN FAKTOR SOSIAL DI MAROON MANGROVE EDUPARK DESA TUGUREJO SEMARANG, JAWA TENGAH (Description of Area in Mangrove Forest Based on Biophysical Properties and Social Factors in Maroon Mangrove EduPark, Tugurejo Village, Semarang, Central Java )

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik,, Indonesia

2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 25 Jul 2018; Published: 25 Jul 2018.
Open Access Copyright (c) 2018 Management of Aquatic Resources Journal

Citation Format:
Abstract

Kawasan sekitar Pantai Maron menjadi salah satu objek wisata baru di Kota Semarang bernama Maroon Mangrove EduPark (MMEP). MMEP merupakan kawasan seluas 1,5 hektar dengan kondisi hutan mangrove yang cukup luas. Rendahnya pengetahuan dan informasi pengelola merupakan permasalahan utama dalam pengelolaan. Tujuan penelitian ini mengetahui permasalahan dalam pengelolaan melalui karakteristik komunitas mangrove beserta kualitas perairan disekitarnya dari aspek nutrisi dan faktor-faktor penting dari aspek sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan metode sampling. Data terdiri atas data utama dan penunjang. Data utama meliputi biofisik lingkungan dan sosial. Data penunjang meliputi data yang sudah diukur sebelumnya. Analisa data dilakukan secara deskriptif dan pengujian menggunakan Analisa Faktor. Kawasan mangrove di Maroon Mangrove EduPark yang terdapat di Desa Tugurejo Kecamatan Tugu memiliki beberapa jenis tumbuhan mangrove tetapi yang paling dominan yaitu Rizhophora dengan nilai kerapatan berkisar antara 800-2000 P/ha. Kondisi kualitas perairan di MMEP adalah suhu dengan nilai rata -rata yaitu 33- 34 °C, Nilai pH dengan nilai rata-rata 6, Salinitas air berkisar antara 25 – 26 0/00, kandungan Nitrat berkisar antar 0,8 – 1,6 mg/L dan kandungan Fosfat berkisar antara 0,034 – 0,051 mg/L. Faktor penting untuk pengembangan wisata didapatkan dua buah yaitu faktor (1) fungsi ekosistem mangrove untuk masyarakat dan faktor (2) estetika dan kondisi hutan mangrove. Faktor penting yang didapatkan diharapkan dapat menjadi solusi dalam pengelolaan.

 

The area around Maroon Beach became one of the new tourist attraction in Semarang City named Maroon Mangrove EduPark (MMEP). MMEP is an area of 1.5 hectares with extensive mangrove forest conditions. The lack of knowledge and managerial information are a main problem in management. Purpose of this study was to know the problems in management through the characteristics of mangrove community and quality of surrounding waters from nutritional aspects and important factors from the social aspect. The research is used descriptive and sampling methods. Data consisted of main and supporting data. Primary data included environmental biophysics and social. The supporting data includes previously measured data. Data analysis were done descriptively and testing using Factor Analysis. Mangrove area in Maroon Mangrove EduPark located in Tugurejo Village Tugu District had several species of mangrove plants but the most dominant is Rizhophora with density values ranging between 800-2000 P / ha. The water quality condition in MMEP was temperature with average value of 33-34 ° C, pH value with average value 6, water salinity ranged from 25 - 26 0/00, Nitrate content ranges between 0,8 – 1,6 mg / L and Phosphate content ranges from 0,034 – 0,051 mg / L. Important factors for tourism development were two factors: (1) mangrove ecosystem function for community and factor (2) aesthetics and condition of mangrove forest. Important factors were expected to be a solution in the management.

Fulltext View|Download
Keywords: MMEP; Mangrove; Analisis Faktor Penting

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.