skip to main content

PENGARUH KEDALAMAN TERHADAP NILAI PRODUKTIVITAS PRIMER DI WADUK JATIBARANG SEMARANG

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Indonesia

2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 20 Dec 2016.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

 

Waduk Jatibarang merupakan salah satu waduk yang tergolong baru di Kota Semarang. Untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas perairan pada waduk dimasa mendatang, penting dilakukan pengukuran tingkat kesuburan perairan waduk secara berkala. Salah satu cara untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan waduk yaitu dengan melakukan pengukuran produktivitas primer perairan dan kandungan klorofil-a serta parameter fisika-kimia perairan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2016 di Waduk Jatibarang Semarang. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai produktivitas primer perairan berdasarkan perbedaan kedalaman serta untuk mengetahui pengaruh kedalaman terhadap nilai produktivitas primer perairan di Waduk Jatibarang, Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif lokasi sampling, yaitu Stasiun I; Inlet, Stasiun II perairan tengah waduk dan Stasiun III Outlet dalam tiga kali pengulangan dengan rentang waktu satu minggu. Hasil pengukuran produktivitas primer pada ketiga stasiun per kedalaman adalah; kedalaman 0 m berkisar 54,750-90,000 mgC/m3/hari, kedalaman 5 m berkisar 91,500-102,750 mgC/m3/hari, kedalaman 10 m berkisar 39,750-64,500 mgC/m3/hari dan kedalaman 15 m berkisar 20,250-45,5000 mgC/m3/hari. Berdasarkan nilai tersebut maka perairan waduk Jatibarang tergolong sebagai perairan Mesotrofik-Eutrofik. Rata-rata nilai kandungan klorofil-a minggu ke-1 0,6913 mg/m3, minggu ke-2 0,6665mg/m3, dan minggu ke-3 0,4409 mg/m3. Hasil uji regresi sederhana menunjukan terdapat pengaruh variabel kedalaman dan kandungan klorofil-a terhadap produktivitas primer sebesar 51,3%.

 

Kata Kunci : Produktivitas Primer; Klorofil-a; Waduk Jatibarang Semarang

 

 

ABSTRACT

 

Jatibarang Reservoir is one of the new reservoirs in Semarang. To prevent the degradation of reservoirs water quality in the future, it is important to measure the dam water fertilization periodically. Like one of the ways to determine the level of fertility of the dam water is by measuring the primary productivity of the water and chlorophyll-a and physic-chemical parameters of the waters. This study was conducted from February to March 2016 in Semarang Jatibarang Reservoir. The aim of this study is to determine the primary productivity of waters based on depth difference and the depth effects on primary productivity of the waters of the Jatibarang reservoir, Semarang. The method used in this study is descriptive method. Sampling locations are station I; Inlet, Station II: middle of reservoir and stations III: Outlet with three repetitions for the period of one week. The results of primary productivity measurements at each stations per depth is; at the depth of 0 m the results ranges from 54.750 to 90.000 mgC/m3/day, at the depth of 5 m from 91.500 to 102.750 mgC/m3/day, at the depth of 10 m from 39.750 to 64.500 mgC/m3/day and at the depth of 15 m from 20.250 to 45.5000 mgC/m3/day. Based on these results, it is concluded that the water of Jatibarang Reservoir is classified as Mesotrofik-eutrophic waters. The average value of chlorophyll-a in the first week is 0.6913 mg/m3, in the 2nd week is 0.6665 mg/m3, and the 3rd week is 0.4409 mg/m3. The results of simple regression test reveals that there is a significant effect of water depth and chlorophyll-a on primary productivity is  51.3%.

 

Keywords: Primary Productivity, Chlorophyll-a, Jatibarang Reservoir Semarang

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.