Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MARJ10616, author = {Martantya Permadi and - Ruswahyuni and - Suryanti}, title = {PERBEDAAN KELIMPAHAN TERIPANG (Holothuroidea) PADA EKOSISTEM LAMUN DAN TERUMBU KARANG DI PULAU KARIMUNJAWA JEPARA}, journal = {Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES)}, volume = {5}, number = {1}, year = {2016}, keywords = {Kelimpahan; Teripang, Lamun; Terumbu Karang; Pulau Karimunjawa}, abstract = { Kepulauan Karimunjawa Jepara Jawa Tengah sangat terkenal akan kekayaan sumberdaya alam yang ada di dalam laut seperti pada daerah ekosistem terumbu karang dan lamun. Banyak biota-biota yang berasosiasi di daerah tersebut salah satunya teripang untuk keperluan mencari makan, melakukan pemijahan dan juga sebagai tempat perlindungan. Kepulauan Karimunjawa mempunyai potensi perikanan khususnya teripang. Kondisi substrat,mikro habitat,serta aktifitas pengelolaan wilayah di suatu perairan mempengaruhi keseimbangan ekosistem terumbu karang dan ekosistem lamun yang berdampak pada penyebaran dan kelimpahan teripang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan jenis teripang di ekosistem lamun dan ekosistem terumbu karang serta untuk mengetahui perbedaan kelimpahan teripang di ekosistem lamun dan terumbu karang di Pulau Karimunjawa Jepara pada bulan Mei 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi. Metode penelitian ini dilakukan pada masing-masing stasiun, yaitu stasiun A (padang lamun) B (terumbu karang). Nilai persentase penutupan karang sebesar 66,09 % nilai tersebut termasuk dalam kondisi baik. Pada ekosistem lamun didapatkan kelimpahan teripang sebanyak 91 ind/150 m 2 sedangkan pada ekosistem terumbu karang 16 ind/150 m 2 . Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa daerah ekosistem lamun memiliki kelimpahan teripang lebih tinggi dibandingkan daerah ekosistem terumbu karang. Berdasarkan hasil Uji Tes “T” dapat disimpulkan bahwa kelimpahan jenis teripang yang paling banyak adalah pada ekosistem lamun. Karimunjawa Island central java jepara is very well known for the wealth of natural resource that exist in the area of marine ecosystems such as coral reefs and seagrass. Many biota in the area of one sea cucumber for the purpose of feeding, spawning and perform wellas a place refuge. Karimunjawa island has the potential sea cucumber fisheries especially micro habitat, substrate conditions and management activities in a region affects the water balance of reef ecosystem and seagrass that have an impact on the spread and abudance of sea cucumbers. The purpose of this study was to determine the abudance of sea cucumber species in seagrass and coral reef on the island karimunjawa jepara in may 2014. The method used in this research is the method observation conducted at eachstasion A (seagrass) B (reef). Value percentage of coral cover amounting to 66,09% of the value include in the conditions good. In seagrass abudance of sea cucumber as much 91 ind/150 m 2 while on the coral reef ecosystem 16 ind/150 m 2 . From these data it can be concluded that the area of seagrass ecosytem possess an abudance of sea cucumber are higher than the area of coral reef ecosystem. Based on the results of Test “T” can be conclude that the abudance of sea cucumber is the most seagrass in the area . }, issn = {2721-6233}, pages = {8--16} doi = {10.14710/marj.v5i1.10616}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/maquares/article/view/10616} }
Refworks Citation Data :
Kepulauan Karimunjawa Jepara Jawa Tengah sangat terkenal akan kekayaan sumberdaya alam yang ada di dalam laut seperti pada daerah ekosistem terumbu karang dan lamun. Banyak biota-biota yang berasosiasi di daerah tersebut salah satunya teripang untuk keperluan mencari makan, melakukan pemijahan dan juga sebagai tempat perlindungan. Kepulauan Karimunjawa mempunyai potensi perikanan khususnya teripang. Kondisi substrat,mikro habitat,serta aktifitas pengelolaan wilayah di suatu perairan mempengaruhi keseimbangan ekosistem terumbu karang dan ekosistem lamun yang berdampak pada penyebaran dan kelimpahan teripang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan jenis teripang di ekosistem lamun dan ekosistem terumbu karang serta untuk mengetahui perbedaan kelimpahan teripang di ekosistem lamun dan terumbu karang di Pulau Karimunjawa Jepara pada bulan Mei 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi. Metode penelitian ini dilakukan pada masing-masing stasiun, yaitu stasiun A (padang lamun) B (terumbu karang). Nilai persentase penutupan karang sebesar 66,09 % nilai tersebut termasuk dalam kondisi baik. Pada ekosistem lamun didapatkan kelimpahan teripang sebanyak 91 ind/150 m2 sedangkan pada ekosistem terumbu karang 16 ind/150 m2. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa daerah ekosistem lamun memiliki kelimpahan teripang lebih tinggi dibandingkan daerah ekosistem terumbu karang. Berdasarkan hasil Uji Tes “T” dapat disimpulkan bahwa kelimpahan jenis teripang yang paling banyak adalah pada ekosistem lamun.
Karimunjawa Island central java jepara is very well known for the wealth of natural resource that exist in the area of marine ecosystems such as coral reefs and seagrass. Many biota in the area of one sea cucumber for the purpose of feeding, spawning and perform wellas a place refuge. Karimunjawa island has the potential sea cucumber fisheries especially micro habitat, substrate conditions and management activities in a region affects the water balance of reef ecosystem and seagrass that have an impact on the spread and abudance of sea cucumbers. The purpose of this study was to determine the abudance of sea cucumber species in seagrass and coral reef on the island karimunjawa jepara in may 2014. The method used in this research is the method observation conducted at eachstasion A (seagrass) B (reef). Value percentage of coral cover amounting to 66,09% of the value include in the conditions good. In seagrass abudance of sea cucumber as much 91 ind/150 m2 while on the coral reef ecosystem 16 ind/150 m2. From these data it can be concluded that the area of seagrass ecosytem possess an abudance of sea cucumber are higher than the area of coral reef ecosystem. Based on the results of Test “T” can be conclude that the abudance of sea cucumber is the most seagrass in the area.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to MAQUARES ,Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations. MAQUARES journal, Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Saintek Perikanan journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded : [Copyright Transfer Form MAQUARES]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document or fax :
Editorial Office of MAQUARES, Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Central Java, Indonesia 50275
Telp./Fax: (024) 7474698
Email: undipmaquares@gmail.com
View statistics
Management of Aquatic Resources Journal (Maquares) (e-ISSN: 2721-6233) is published by Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.