BibTex Citation Data :
@article{JTM52026, author = {Hafidz Akbar and Sulardjaka Sulardjaka and Norman Iskandar}, title = {ANALISIS KEKUATAN IMPACT KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT RAMI ANYAM DENGAN MATRIKS GONDORUKEM DENGAN VARIASI PLASTICIZER PATI KANJI DAN GLISEROL}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {13}, number = {3}, year = {2025}, keywords = {biokomposit; hand lay-up; kekuatan impak; plasticizer; serat rami anyam}, abstract = { Salah satu permasalahan utama dalam pengembangan biokomposit adalah rendahnya kekuatan mekanik akibat buruknya adhesi antara serat alami dan matriks, serta sifat gondorukem sebagai matriks yang rapuh dan mudah pecah dalam kondisi padat. Untuk mengatasi hal ini, para peneliti mengusulkan modifikasi matriks dengan menambahkan plasticizer seperti gliserol dan pati, yang berfungsi meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi kerapuhan, sehingga menghasilkan komposit yang lebih kuat dan tahan lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari pengembangan biokomposit yang dapat diperbaharui serta memiliki nilai kekuatan impak yang lebih baik. Metode dilakukan secara eksperimen dengan fabrikasi komposit menggunakan metode hand lay-up dan compression molding , dengan variasi fraksi massa serat 15%, 20%, dan 25%, serta variasi presentase plasticizer 15%, 20%, dan 25%. Pengujian dilakukan sesuai dengan ASTM E23-18 untuk mendapatkan data kekuatan impak komposit. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata kekuatan impak tertinggi dimiliki oleh kandungan fraksi massa serat 25% dan presentase plasticizer 25% sebesar 1,588 Joule. Sedangkan untuk nilai rata-rata kekuatan impak terendah dimiliki oleh variasi fraksi massa serat 15% dan presentase plasticizer 15% sebesar 0,968 Joule. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa presentase fraksi massa serat dan plasticizer dapat mempengaruhi nilai kekuatan impak yang dihasilkan. Nilai kekuatan impak akan berbanding lurus dengan penambahan presentase fraksi massa serat dan plasticizer. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan komposit kualitas terbaik yang berkelanjutan dan berpotensi digunakan dalam berbagai aplikasi industri. }, issn = {2303-1972}, pages = {15--22} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/52026} }
Refworks Citation Data :
Salah satu permasalahan utama dalam pengembangan biokomposit adalah rendahnya kekuatan mekanik akibat buruknya adhesi antara serat alami dan matriks, serta sifat gondorukem sebagai matriks yang rapuh dan mudah pecah dalam kondisi padat. Untuk mengatasi hal ini, para peneliti mengusulkan modifikasi matriks dengan menambahkan plasticizer seperti gliserol dan pati, yang berfungsi meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi kerapuhan, sehingga menghasilkan komposit yang lebih kuat dan tahan lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari pengembangan biokomposit yang dapat diperbaharui serta memiliki nilai kekuatan impak yang lebih baik. Metode dilakukan secara eksperimen dengan fabrikasi komposit menggunakan metode hand lay-up dan compression molding, dengan variasi fraksi massa serat 15%, 20%, dan 25%, serta variasi presentase plasticizer 15%, 20%, dan 25%. Pengujian dilakukan sesuai dengan ASTM E23-18 untuk mendapatkan data kekuatan impak komposit. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata kekuatan impak tertinggi dimiliki oleh kandungan fraksi massa serat 25% dan presentase plasticizer 25% sebesar 1,588 Joule. Sedangkan untuk nilai rata-rata kekuatan impak terendah dimiliki oleh variasi fraksi massa serat 15% dan presentase plasticizer 15% sebesar 0,968 Joule. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa presentase fraksi massa serat dan plasticizer dapat mempengaruhi nilai kekuatan impak yang dihasilkan. Nilai kekuatan impak akan berbanding lurus dengan penambahan presentase fraksi massa serat dan plasticizer. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan komposit kualitas terbaik yang berkelanjutan dan berpotensi digunakan dalam berbagai aplikasi industri.
Last update: