BibTex Citation Data :
@article{JTM44007, author = {Daniel Sianipar and Agus Suprihanto and Gunawan Haryadi}, title = {PENGARUH KEKASARAN STAINLESS STEEL TIPE 304 YANG DIGUNAKAN UNTUK KAWAT ORTODONTIK TERHADAP LAJU KOROSI PADA LARUTAN SALIVA BUATAN}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {12}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {korosi; metode weight loss; metode polarisasi linier; stainless steel 304}, abstract = { Pada zaman modern ini, semakin tinggi populasi individu di seluruh dunia termasuk Indonesia yang mengalami masalah gigi yang tidak rata, baik pria maupun wanita. Kawat ortodonti, yang juga dikenal sebagai archwire , adalah komponen krusial dari perangkat ortodonti tetap yang bertujuan untuk memindahkan gigi ke posisi yang diinginkan. Kawat ortodonti dari bahan stainless steel adalah jenis yang termasuk paling umum dipergunakan dalam perawatan ortodontik saat sekarang ini, karena keunggulan seperti ketahanan terhadap korosi. Salah satu jenis material yang dipakai yaitu stainless steel 304. Kawat stainless steel 304 terus terpapar langsung dengan saliva di dalam mulut dan rentan terhadap korosi, sehingga dalam penelitian ini menggunakan 2 metode yaitu metode kekurangan berat ( weight loss ) yang di rendam dalam larutan saliva buatan dan juga metode polarisasi linier yang menggunkan larutan saliva buatan sebagai larutan penguji. Tujuannya adalah untuk memahami perbedaan laju korosi tergantung pada tingkat kekasaran permukaan dan apakah bahan stainless steel 304 cocok untuk digunakan dalam perangkat ortodontik. Perbedaan tingkat kekasaran permukaan pada stainless steel 304 memiliki dampak terhadap laju korosi dari spesimen tersebut. Misalnya, material dengan tingkat kekasaran 0,226 µm memiliki laju korosi 0,048mm/tahun setelah direndam dalam larutan saliva buatan selama delapan minggu dengan penerapan metode weight loss , sementara permukaan yang tingkat kekasarannya 0,120 µm memiliki laju korosi 0,013 mm/tahun. Hasil dari metode polarisasi linier menunjukkan bahwa pada material dengan tingkat kekasaran 0,147 µm memiliki laju korosi spesimen 0,038338 mm/tahun, sedangkan pada tingkat kekasaran 0,093 µm memiliki laju korosi 0,0009178 mm/tahun. Hasil tersebut menggambarkan bahwa semakin halus permukaan dari spesimen, laju korosinya semakin kecil. Dengan demikian, stainless steel 304 layak digunakan sebagai bahan pembuatan kawat ortodonti jika tingkat kekasaran permukaannya tidak lebih dari 0,120 µm. }, issn = {2303-1972}, pages = {25--36} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/44007} }
Refworks Citation Data :
Pada zaman modern ini, semakin tinggi populasi individu di seluruh dunia termasuk Indonesia yang mengalami masalah gigi yang tidak rata, baik pria maupun wanita. Kawat ortodonti, yang juga dikenal sebagai archwire, adalah komponen krusial dari perangkat ortodonti tetap yang bertujuan untuk memindahkan gigi ke posisi yang diinginkan. Kawat ortodonti dari bahan stainless steel adalah jenis yang termasuk paling umum dipergunakan dalam perawatan ortodontik saat sekarang ini, karena keunggulan seperti ketahanan terhadap korosi. Salah satu jenis material yang dipakai yaitu stainless steel 304. Kawat stainless steel 304 terus terpapar langsung dengan saliva di dalam mulut dan rentan terhadap korosi, sehingga dalam penelitian ini menggunakan 2 metode yaitu metode kekurangan berat (weight loss) yang di rendam dalam larutan saliva buatan dan juga metode polarisasi linier yang menggunkan larutan saliva buatan sebagai larutan penguji. Tujuannya adalah untuk memahami perbedaan laju korosi tergantung pada tingkat kekasaran permukaan dan apakah bahan stainless steel 304 cocok untuk digunakan dalam perangkat ortodontik. Perbedaan tingkat kekasaran permukaan pada stainless steel 304 memiliki dampak terhadap laju korosi dari spesimen tersebut. Misalnya, material dengan tingkat kekasaran 0,226 µm memiliki laju korosi 0,048mm/tahun setelah direndam dalam larutan saliva buatan selama delapan minggu dengan penerapan metode weight loss, sementara permukaan yang tingkat kekasarannya 0,120 µm memiliki laju korosi 0,013 mm/tahun. Hasil dari metode polarisasi linier menunjukkan bahwa pada material dengan tingkat kekasaran 0,147 µm memiliki laju korosi spesimen 0,038338 mm/tahun, sedangkan pada tingkat kekasaran 0,093 µm memiliki laju korosi 0,0009178 mm/tahun. Hasil tersebut menggambarkan bahwa semakin halus permukaan dari spesimen, laju korosinya semakin kecil. Dengan demikian, stainless steel 304 layak digunakan sebagai bahan pembuatan kawat ortodonti jika tingkat kekasaran permukaannya tidak lebih dari 0,120 µm.
Last update: