BibTex Citation Data :
@article{JTM41900, author = {Nabiilah Hasnil and Rifky Ismail and Athanasius Bayuseno}, title = {PENGARUH TEMPERATUR SINTERING TERHADAP KARAKTERISASI POROUS HIDROAKSIAPATIT CANGKANG KERANG HIJAU YANG DIBUAT MENGGUNAKAN METODE POLYURETHANE SPONGE REPLICATION}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {11}, number = {4}, year = {2023}, keywords = {hidroaksiapatit; polyurethane sponge replication; polyvinyl alkohol (pva); porous hidroaksiapati; sintering}, abstract = { Kerusakan jaringan oleh patah jaringan, trauma atau penyakit memerlukan restorasi untuk memperbaiki fungsinya seperti sediakala. Untuk mengatasi masalah ini, scaffolds biomaterial memiliki peran penting dalam regenerasi jaringan tulang. Salah satu material biokompatibel yang banyak digunakan dalam sintesis bone scaffolds adalah hidroksiapatit (HA). HA Ca 10 (PO 4 ) 6 (OH) 2 memiliki struktur kristal yang mirip dengan tulang alami, yang memberikan kemampuan untuk berintegrasi dengan jaringan tulang manusia dan telah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi medis seperti implan tulang . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur sintering terhadap karakterisasi porous hidroaksiapatit dan hasil dari sintesis akan dibandingkan dengan produk komersil dari PT X. Penelitian ini melakukan pembuatan porous hidroaksiapatit dengan menggunakan metode polyurethane sponge replication dengan menggunakan komposisi HA/PVA 80/20 dan variasi temperatur sintering 1100°C dan diakhiri dengan penambahan coating dengan menggunakan larutan gelatin untuk meningkatkan mechanical properties. Hasil sintesis porous hidroaksiapatit dilakukan karakterisasi dengan pengukuran porositas, pengujian XRD, SEM dan kuat tekan ( compressive strength ). Hasil karakterisasi HA/PVA 80/20 temperatur sintering 1100°C didapatkan ukuran pori mikro 1,628 μm, persentase porositas sebesar 46,31%, nilai kuat tekan 1,834 MPa, nilai crystallinity index 91,2%, persentase kristanilitas HA 21,1% dan unsur CHA 78,9%. Hasil penelitian menunjukkan nilai kuat tekan telah memenuhi standar bone scaffolds yaitu nilai kuat tekan ≥ 1,5 MPa, nilai crystallinity index ≥ 50% kristalin HA dan ditemukannya unsur CHA ≥ 50% atau lebih besar dari fraksi massa HA. Dapat mempertimbangkan penggunaan temperatur sintering 1100°C jika ingin melakukan penelitian menggunakan unsur karbonat hidroaksiapatit (CHA). }, issn = {2303-1972}, pages = {273--278} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/41900} }
Refworks Citation Data :
Kerusakan jaringan oleh patah jaringan, trauma atau penyakit memerlukan restorasi untuk memperbaiki fungsinya seperti sediakala. Untuk mengatasi masalah ini, scaffolds biomaterial memiliki peran penting dalam regenerasi jaringan tulang. Salah satu material biokompatibel yang banyak digunakan dalam sintesis bone scaffolds adalah hidroksiapatit (HA). HA Ca10(PO4)6(OH)2memiliki struktur kristal yang mirip dengan tulang alami, yang memberikan kemampuan untuk berintegrasi dengan jaringan tulang manusia dan telah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi medis seperti implan tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur sintering terhadap karakterisasi porous hidroaksiapatit dan hasil dari sintesis akan dibandingkan dengan produk komersil dari PT X. Penelitian ini melakukan pembuatan porous hidroaksiapatit dengan menggunakan metode polyurethane sponge replication dengan menggunakan komposisi HA/PVA 80/20 dan variasi temperatur sintering 1100°C dan diakhiri dengan penambahan coating dengan menggunakan larutan gelatin untuk meningkatkan mechanical properties. Hasil sintesis porous hidroaksiapatit dilakukan karakterisasi dengan pengukuran porositas, pengujian XRD, SEM dan kuat tekan (compressive strength). Hasil karakterisasi HA/PVA 80/20 temperatur sintering 1100°C didapatkan ukuran pori mikro 1,628 μm, persentase porositas sebesar 46,31%, nilai kuat tekan 1,834 MPa, nilai crystallinity index 91,2%, persentase kristanilitas HA 21,1% dan unsur CHA 78,9%. Hasil penelitian menunjukkan nilai kuat tekan telah memenuhi standar bone scaffolds yaitu nilai kuat tekan ≥ 1,5 MPa, nilai crystallinity index ≥ 50% kristalin HA dan ditemukannya unsur CHA ≥ 50% atau lebih besar dari fraksi massa HA. Dapat mempertimbangkan penggunaan temperatur sintering 1100°C jika ingin melakukan penelitian menggunakan unsur karbonat hidroaksiapatit (CHA).
Last update: