BibTex Citation Data :
@article{JTM41540, author = {Anggar Saputra and Dwi Wibowo and Yusuf Umardani}, title = {DESAIN SEPATU UNTUK WANITA DENGAN KETINGGIAN HAK YANG BISA DIATUR}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {11}, number = {4}, year = {2023}, keywords = {hak tinggi; penyesuaian; platar; tekanan}, abstract = { Penelitian ini dilakukan dari banyaknya permasalahan dalam pemakaian sepatu hak tinggi yang dialamai oleh hampir 83% wanita berumur 50 – 70 tahun diseluruh dunia, jadi pengujian. Plantar atau telapak kaki merupakan salah satu bagian dari kaki manusia yang berfungsi sebagai bidang tumpu saat berdiri, berjalan, bergerak, maupun hal lainya. Kontak plantar bertemu dengan landasan yang memicu munculnya tekanan diwilayah tertentu. Tekanan pada plantar tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik fungsi kaki. Penelitian ini mengulas tentang pembuatan desain sepatu hak tinggi yang dapat disesuaikan ketinggianya dan juga menganalisis distribusi tekanan telapak kaki subject saat menggunakan hasil prototipe dari sepatu tersebut, metode pengukuran distribusi tekanan telapak kaki pada sepatu hak tinggi yang dapat disesuaikan menggunakan alat FSR 400 yang berada di lab shoes orthotic Departemen Teknik Mesin Universitas Diponegoro. Pada pengukuran ini untuk posisi FSR terletak pada bagian diatas mika berbentuk mengikuti pola alas sepatu bagian depan ( metatarsal ) dan bagian belakang ( heel ) dengan jumlah masing-masing 4 di bagian depan kaki dan 5 buah di bagian belakang kaki. Pembuatan prototipe adjustable shoes pada penelitian ini telah berhasil dengan menerapkan sistem penambahan tinggi hak secara bertahap dengan masing-masing penambahan memiliki tinggi 1.5 cm dan untuk sistem penguncinya menggunakan sistem kancing knop. Subject yang di uji distribusi tekanan telapak kaki merupakan mahasiswi Teknik Mesin Undip dengan ukuran sepatu 39 umur 20, TB 159cm, dan BB 45kg, Hasil dari pengujian menerangkan bahwa hasil penelitian telah sesui dan selaras dengan teori lee yung-hui yang mengatakan bahwa terjadi pengurangan tekanan seiring dengan kenaikan heel height . }, issn = {2303-1972}, pages = {107--112} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/41540} }
Refworks Citation Data :
Penelitian ini dilakukan dari banyaknya permasalahan dalam pemakaian sepatu hak tinggi yang dialamai oleh hampir 83% wanita berumur 50 – 70 tahun diseluruh dunia, jadi pengujian. Plantar atau telapak kaki merupakan salah satu bagian dari kaki manusia yang berfungsi sebagai bidang tumpu saat berdiri, berjalan, bergerak, maupun hal lainya. Kontak plantar bertemu dengan landasan yang memicu munculnya tekanan diwilayah tertentu. Tekanan pada plantar tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik fungsi kaki. Penelitian ini mengulas tentang pembuatan desain sepatu hak tinggi yang dapat disesuaikan ketinggianya dan juga menganalisis distribusi tekanan telapak kaki subject saat menggunakan hasil prototipe dari sepatu tersebut, metode pengukuran distribusi tekanan telapak kaki pada sepatu hak tinggi yang dapat disesuaikan menggunakan alat FSR 400 yang berada di lab shoes orthotic Departemen Teknik Mesin Universitas Diponegoro. Pada pengukuran ini untuk posisi FSR terletak pada bagian diatas mika berbentuk mengikuti pola alas sepatu bagian depan (metatarsal) dan bagian belakang (heel) dengan jumlah masing-masing 4 di bagian depan kaki dan 5 buah di bagian belakang kaki. Pembuatan prototipe adjustable shoes pada penelitian ini telah berhasil dengan menerapkan sistem penambahan tinggi hak secara bertahap dengan masing-masing penambahan memiliki tinggi 1.5 cm dan untuk sistem penguncinya menggunakan sistem kancing knop. Subject yang di uji distribusi tekanan telapak kaki merupakan mahasiswi Teknik Mesin Undip dengan ukuran sepatu 39 umur 20, TB 159cm, dan BB 45kg, Hasil dari pengujian menerangkan bahwa hasil penelitian telah sesui dan selaras dengan teori lee yung-hui yang mengatakan bahwa terjadi pengurangan tekanan seiring dengan kenaikan heel height.
Last update: