BibTex Citation Data :
@article{JTM40133, author = {Nurul Widiyanto and Agus Suprihanto and Gunawan Haryadi}, title = {PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP PENGELASAN SMAW PADA MATERIAL AISI 1045 TERHADAP LAJU KOROSI DI AIR LAUT}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {11}, number = {3}, year = {2023}, keywords = {aisi 1045; kekerasan vickers; laju korosi; pengelasan; post weld heat treatment}, abstract = { Indonesia dengan luas wilayah yang didominasi oleh lautan, tentu diperlukannya sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang aktivitas masyarakat. Salah satu material yang banyak digunakan untuk konstruksi tersebut adalah baja AISI 1045. Luasnya penggunaan pengelasan karena biayanya lebih terjangkau dan pelaksanaannya yang relatif lebih cepat. Namun dalam proses pengelasan, bagian yang dilas menerima siklus pemanasan setempat dan selama proses berjalan, suhunya berubah, sehingga distribusi suhu tidak merata. Tegangan sisa akibat pengelasan akan mengurangi umur pakai material karena akan memicu atau mempercepat timbulnya korosi. Tujuan penelitian ini dilakukan, untuk mengetahui laju korosi dan nilai kekerasan pada material uji tanpa post weld heat treatment dengan spesimen uji lainnya yang diberikan variasi suhu post weld heat treatment 400°, 500°, 600° dengan holding time masing-masing 1, 2, dan 4 jam. Metode yang digunakan dalam pengujian laju korosi adalah elektrokimia, sesuai standar ASTM G102-89, 2015 dan metode kekerasan vickers sesuai standar ASTM E92. Dari hasil penelitian spesimen uji non post weld heat treatment memiliki nilai laju korosi yang paling tinggi yaitu 0,3040 mmpy; 0,3098 mmpy; dan 0,3066 mmpy. Sedangkan spesimen uji dengan post weld heat treatment variasi suhu 600° dan holding time 4 jam memiliki nilai laju korosi paling rendah yaitu adalah 0,1292 mmpy; 0,1256 mmpy; dan 0,1278 mmpy. Nilai rata-rata kekerasan pada daerah weld metal , HAZ, dan base metal yang paling tinggi yaitu pada variasi non post weld heat treatment dengan nilai kekerasan berurutan sebesar 228 HV, 391 HV, dan 333 HV. Sedangkan nilai kekerasan terendah yaitu pada variasi post weld heat treatment 600° dan holding time 4 jam, dengan nilai rata-rata kekerasan berurutan pada daerah weld metal , HAZ, dan base metal yaitu 155 HV, 239 HV, dan 217 HV. }, issn = {2303-1972}, pages = {89--100} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/40133} }
Refworks Citation Data :
Indonesia dengan luas wilayah yang didominasi oleh lautan, tentu diperlukannya sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang aktivitas masyarakat. Salah satu material yang banyak digunakan untuk konstruksi tersebut adalah baja AISI 1045. Luasnya penggunaan pengelasan karena biayanya lebih terjangkau dan pelaksanaannya yang relatif lebih cepat. Namun dalam proses pengelasan, bagian yang dilas menerima siklus pemanasan setempat dan selama proses berjalan, suhunya berubah, sehingga distribusi suhu tidak merata. Tegangan sisa akibat pengelasan akan mengurangi umur pakai material karena akan memicu atau mempercepat timbulnya korosi. Tujuan penelitian ini dilakukan, untuk mengetahui laju korosi dan nilai kekerasan pada material uji tanpa post weld heat treatment dengan spesimen uji lainnya yang diberikan variasi suhu post weld heat treatment 400°, 500°, 600° dengan holding time masing-masing 1, 2, dan 4 jam. Metode yang digunakan dalam pengujian laju korosi adalah elektrokimia, sesuai standar ASTM G102-89, 2015 dan metode kekerasan vickers sesuai standar ASTM E92. Dari hasil penelitian spesimen uji non post weld heat treatment memiliki nilai laju korosi yang paling tinggi yaitu 0,3040 mmpy; 0,3098 mmpy; dan 0,3066 mmpy. Sedangkan spesimen uji dengan post weld heat treatment variasi suhu 600° dan holding time 4 jam memiliki nilai laju korosi paling rendah yaitu adalah 0,1292 mmpy; 0,1256 mmpy; dan 0,1278 mmpy. Nilai rata-rata kekerasan pada daerah weld metal, HAZ, dan base metal yang paling tinggi yaitu pada variasi non post weld heat treatment dengan nilai kekerasan berurutan sebesar 228 HV, 391 HV, dan 333 HV. Sedangkan nilai kekerasan terendah yaitu pada variasi post weld heat treatment 600° dan holding time 4 jam, dengan nilai rata-rata kekerasan berurutan pada daerah weld metal, HAZ, dan base metal yaitu 155 HV, 239 HV, dan 217 HV.
Last update: