BibTex Citation Data :
@article{JTM40629, author = {Jalal Widiantoro and MSK Tony Utomo and Muchammad Muchammad}, title = {EFEK PENGGUNAAN BIOMASSA TEMPURUNG KELAPA TERHADAP PROSES CO-FIRING BATU BARA DILIHAT DARI TEMPERATUR YANG TERJADI}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {11}, number = {3}, year = {2023}, keywords = {biomassa; co-firing; emisi gas buang; temperatur}, abstract = {Penggunaan listrik di Indonesia mulai meningkat seiring berjalannya waktu. Hal ini didasari karena kemudahan masyarakatnya dalam mendirikan sebuah usaha, sehingga konsumsi listrik pada bidang industri meningkat. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sendiri masih menjadi prioritas pemerintah saat ini karena keefisiennya. Suplai bahan bakar yang memadai dari tambang-tambang yang ada dalam negeri pun juga melimpah sehingga PLTU masih menjadi pilihan utama. Pro kontra dalam pemanfaatan hasil tambang seperti batu bara untuk bahan bakar pembangkit listrik pun pasti ada. Kementerian ESDM melakukan gerakan pemanfaatan biomassa dalam upaya mengurangi penggunaan batu bara. Dalam praktiknya saat ini, biomassa masih belum maksimal dimanfaatkan karena kelemahan tersendiri dibandingkan batu bara. Co-firing antara biomassa dan batu bara menjadi solusi terbaik dalam memanfaatkan penggunaan biomassa. Co-firing merupakan suatu proses pencampuran 2 bahan bakar yang memiliki material berbeda yang kemudian pada proses pembakarannya dilakukan secara bersamaan. Penelitian kali ini bertujuan untuk mencari pengaruh penggunaan biomassa tempurung kelapa terhadap proses co-firing yang ada pada tungku stoker boiler. Stoker boiler dipilih karena memiliki kesederhanaan sistem pembakaran yang menyebabkannya fleksibel dalam pemilihan proses co-firing. Tempurung kelapa juga merupakan salah satu biomassa dengan nilai kalor yang hampir sama dengan batu bara. Selain itu, limbahnya pun berlimpah dan mudah untuk ditemukan. Pada penelitian kali ini, ada 2 variasi penelitian yaitu batu bara 100% dan proses co-firing yang dilakukan adalah 30% dengan total perbandingan massa batu bara dan biomassa adalah 21 : 9 kg. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan waktu pembakaran 90 menit dan pengamatan temperatur dilakukan dengan selang waktu 5 menit selama waktu penelitian. Hasil yang didapatkan pada variasi batu bara 100% mencapai temperatur tertingginya pada menit ke-60 dengan temperatur tercatat 469,5℃. Sedangkan pada variasi co-firing 30%, tercatat temperatur tertingginya adalah 703,4℃ pada menit ke-30. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan biomassa tempurung kelapa dapat memengaruhi temperatur.}, issn = {2303-1972}, pages = {402--407} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/40629} }
Refworks Citation Data :
Last update: