skip to main content

EVALUASI PROGRAM DESA MANDIRI ENERGI BERBASIS BIOGAS DI DESA URUTSEWU, KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI

*Sofia Kurniawati  -  S1 Ilmu Pemerintahan FISIP Undip, Indonesia
Neny Marlina  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Kushandajani Kushandajani  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Program Desa Mandiri Energi merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai upaya strategis dalam memanfaatkan sumber energi lokal berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Melalui optimalisasi EBT, desa diharapkan mampu memenuhi lebih dari 60% kebutuhan energinya secara mandiri, termasuk kebutuhan listrik maupun bahan bakar untuk keperluan desa itu sendiri. Desa Urutsewu merupakan salah satu Desa Mandiri Energi terbaik di Jawa Tengah yang memanfaatkan limbah peternakan dan limbah produksi tahu yang diolah menjadi energi biogas. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir eksistensi program ini mengalami penurunan yang terlihat dari data pengguna biogas yang semakin menurun. Padahal, konsep Program Desa Mandiri Energi dirancang memiliki prinsip keberlanjutan. Kondisi ini menunjukkan adanya persoalan dalam implementasi program Desa Mandiri Energi berbasis biogas selama ini. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Desa Mandiri Energi berbasis biogas di Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali dengan menggunakan model evaluasi CIPP (context, input, process, product) dari Stufflebeam. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan program, studi pustaka terhadap berbagai literatur yang mendukung, serta dokumentasi terhadap data dan arsip yang relevan. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi Program Desa Mandiri Energi berbasis biogas dengan model evaluasi CIPP (context, input, process, product) belum mampu menunjang pelaksanaan program secara maksimal dan belum sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Meskipun dari aspek konteks mendukung pencapaian tujuan program, hal tersebut belum cukup untuk menjamin keberhasilan program secara menyeluruh. Pada aspek input menunjukkan adanya kendala, seperti rendahnya kualitas sumber daya manusia, terbatasnya alokasi pendanaan, serta ketidakstabilan ketersediaan bahan baku biogas akibat wabah penyakit pada ternak. Pada aspek proses tidak ditemukan adanya pedoman teknis pelaksan program, minimnya pendampingan dan pelatihan berkala, serta kurangnya sistem monitoring dan evaluasi. Pada aspek produk capaian sasaran target pemanfaatan biogas masih sangat rendah dan belum memenuhi target kebutuhan energi desa. Keywords: Evaluasi Program, Program Desa Mandiri Energi, Energi Baru Terbarukan (EBT), Biogas, Kebijakan Energi Lokal
Fulltext View|Download
Keywords: Keywords: Evaluasi Program, Program Desa Mandiri Energi, Energi Baru Terbarukan (EBT), Biogas, Kebijakan Energi Lokal

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.