BibTex Citation Data :
@article{JPGS25006, author = {Afida Asasi and Puji Astuti}, title = {PANDANGAN KOMUNITAS BIKE TO WORK SEMARANG TERHADAP FASILITAS JALUR SEPEDA DI KOTA SEMARANG}, journal = {Journal of Politic and Government Studies}, volume = {8}, number = {04}, year = {2019}, keywords = {}, abstract = { Komunitas Bike To Work Semarang adalah gerakan moral yang lahir dari keprihatinan akan kemacetan, pemborosan energi dan meningkatnya polusi. Untuk memenuhi hak-hak para pengguna sepeda diperlukan adanya program dan kebijakan dari Pemerintah Kota Semarang yang mengakomodir hak-hak pengendara sepeda dalam menggunakan jalan dan bahu jalan di Kota Semarang. Salah satu kebijakan yang diharapkan oleh pengguna sepeda adalah adanya jalur sepeda di setiap wilayah di Kota Semarang. Tipe penelitian ini adalah deskriptif analitis melalui pendekatan kualitatif, yang dimaksudkan memberikan gambaran ataupun penjelasan yang tepat mengenai permasalahan yang dihadapi, betujuan membuat deskripsi atas suatu fenomena sosial/alam secara sistematis, faktual dan akurat. Sumber data berasal dari data primer maupun data sekunder. Penetapan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan mengambil orang-orang yang telah diketahui mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan memahami terkait dinamika kebijakan jalur sepeda di Kota Semarang. Pengumpulan data, peneliti menggunakan 4 (tiga) metode, yaitu metode wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa penerapan kebijakan jalur sepeda oleh Pemerintah Kota Semarang tidak serius dijalankan. Terbukti adanya Perda Nomor 14 Tahun 2011 yang merencanakan jalur sepeda tetapi tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk penerapannya. Sempat terealisasikan di akhir tahun 2011 tetapi sekarang hilang tak berbekas. Komunitas Bike To Work Semarang terus berupaya dengan berbagai cara agar penerapan jalur sepeda diseriusi oleh pemerintah. Baik dengan mengkampanyekan gerakan bersepeda kepada masyarakat Kota Semarang maupun mengadakan talk show dengan mengajak pihak pemangku kebijakan. Saran yang diberikan kepada Pemerintah Kota Semarang adalah segera bertindak serius dalam proses pengambilan keputusan tentang penerapan jalur sepeda yang juga mengikutsertakan komunitas dan masyarakat selaku objek kebijakan. }, pages = {1--10} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/view/25006} }
Refworks Citation Data :
Komunitas Bike To Work Semarang adalah gerakan moral yang lahir dari keprihatinan akankemacetan, pemborosan energi dan meningkatnya polusi. Untuk memenuhi hak-hak para penggunasepeda diperlukan adanya program dan kebijakan dari Pemerintah Kota Semarang yangmengakomodir hak-hak pengendara sepeda dalam menggunakan jalan dan bahu jalan di KotaSemarang. Salah satu kebijakan yang diharapkan oleh pengguna sepeda adalah adanya jalur sepedadi setiap wilayah di Kota Semarang. Tipe penelitian ini adalah deskriptif analitis melalui pendekatan kualitatif, yang dimaksudkanmemberikan gambaran ataupun penjelasan yang tepat mengenai permasalahan yang dihadapi,betujuan membuat deskripsi atas suatu fenomena sosial/alam secara sistematis, faktual dan akurat.Sumber data berasal dari data primer maupun data sekunder. Penetapan informan dilakukan denganteknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu denganmengambil orang-orang yang telah diketahui mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan memahamiterkait dinamika kebijakan jalur sepeda di Kota Semarang. Pengumpulan data, peneliti menggunakan4 (tiga) metode, yaitu metode wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa penerapan kebijakan jalur sepeda oleh PemerintahKota Semarang tidak serius dijalankan. Terbukti adanya Perda Nomor 14 Tahun 2011 yangmerencanakan jalur sepeda tetapi tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk penerapannya. Sempatterealisasikan di akhir tahun 2011 tetapi sekarang hilang tak berbekas. Komunitas Bike To Work Semarang terus berupaya dengan berbagai cara agar penerapanjalur sepeda diseriusi oleh pemerintah. Baik dengan mengkampanyekan gerakan bersepeda kepadamasyarakat Kota Semarang maupun mengadakan talk show dengan mengajak pihak pemangkukebijakan. Saran yang diberikan kepada Pemerintah Kota Semarang adalah segera bertindak serius dalam prosespengambilan keputusan tentang penerapan jalur sepeda yang juga mengikutsertakan komunitas danmasyarakat selaku objek kebijakan.
Last update: