BibTex Citation Data :
@article{JPGS1676, author = {ENDANG SETYONINGSIH}, title = {Peran LSM Migrant CARE dalam Membantu Bermasalah di Arab Saudi Tahun 2009 dan 2010}, journal = {Journal of Politic and Government Studies}, volume = {2}, number = {1}, year = {2013}, keywords = {LSM; Migrant CARE; TKI Arab Saudi dan advokasi}, abstract = { Abstrak Peran LSM Migrant CARE dalam Membantu TKI Bermasalah di Arab Saudi Tahun 2009 dan 2010 oleh Endang Setyoningsih Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, Semarang TKI merupakan WNI yang berjuang mencari penghasilan di negara lain sebagai alternatif dalam memperoleh pekerjaan disaat lapangan pekerjaan di dalam negeri terbatas. Ditambah lagi dengan mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri dapat membantu perekonomian di dalam negeri karena tiap tahunnya TKI dapat memberikan lebih dari 1 triliun rupiah bagi negara. Namun sayangnya peranan TKI yang tidak sedikit ini belum diimbangi dengan adanya jaminan perlindungan yang pasti dan kemudahan dalam menjangkau akses. Selain itu, tidak jarang TKI mengalami masalah di negara tujuan seperti TKI di Arab Saudi. Disinilah peran LSM sebagai bagian dari civil society berperan dalam memperkuat dan memberikan bantuan kepada TKI. Salah satu LSM itu adalah Migrant CARE. Penelitian ini terkait dengan apa saja yang dilakukan Migrant CARE dalam membantu TKI khususnya TKI di Arab Saudi dan apa saja yang dapat mendorong dan menghambatnya kegiatan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Data didapatkan melalui wawancara kepada narasumber yang dipilih secara purposive, yaitu pihak Migrant CARE sendiri, BNP2TKI, Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan badan Hukum Indonesia Kemenlu, juga TKI yang mendapat masalah saat bekerja di Arab Saudi. Sebagai pijakan teoritis, peneliti memakai teori tentang LSM dari Eldridge. Penelitian menunjukan bahwa Migrant CARE sudah cukup baik dalam membantu TKI bermasalah, hanya saja kegiatan advokasi yang mereka lakukan sering mendapat kendala baik itu dari TKI itu sendiri, sponsor dan PJTKI, juga dari pemerintah, dimana masih belum tercipta hubungan baik yang dapat memperkuat posisi tawar TKI. Maka perlu adanya forum atau kegiatan yang melibatkan semua aktor yang terlibat masalah TKI agar dapat terciptanya keseragaman tujuan yaitu memperkuat posisi TKI baik secara regional maupun internasional. Juga sebaiknya Migrant CARE juga harus menambahkan program pemberdayaan mantan korban agar kehidupan mereka dapat diisi dengan kegiatan yang positif dan diharapkan dapat mengurangi derita TKI tersebut. Kata kunci : LSM, Migrant CARE, TKI Arab Saudi dan advokasi. }, pages = {261--270} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/view/1676} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Peran LSM Migrant CARE dalam Membantu TKI Bermasalah
di Arab Saudi Tahun 2009 dan 2010 oleh Endang Setyoningsih
Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro, Semarang
TKI merupakan WNI yang berjuang mencari penghasilan di negara lain sebagai alternatif dalam memperoleh pekerjaan disaat lapangan pekerjaan di dalam negeri terbatas. Ditambah lagi dengan mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri dapat membantu perekonomian di dalam negeri karena tiap tahunnya TKI dapat memberikan lebih dari 1 triliun rupiah bagi negara. Namun sayangnya peranan TKI yang tidak sedikit ini belum diimbangi dengan adanya jaminan perlindungan yang pasti dan kemudahan dalam menjangkau akses. Selain itu, tidak jarang TKI mengalami masalah di negara tujuan seperti TKI di Arab Saudi. Disinilah peran LSM sebagai bagian dari civil society berperan dalam memperkuat dan memberikan bantuan kepada TKI. Salah satu LSM itu adalah Migrant CARE.
Penelitian ini terkait dengan apa saja yang dilakukan Migrant CARE dalam membantu TKI khususnya TKI di Arab Saudi dan apa saja yang dapat mendorong dan menghambatnya kegiatan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Data didapatkan melalui wawancara kepada narasumber yang dipilih secara purposive, yaitu pihak Migrant CARE sendiri, BNP2TKI, Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan badan Hukum Indonesia Kemenlu, juga TKI yang mendapat masalah saat bekerja di Arab Saudi.
Sebagai pijakan teoritis, peneliti memakai teori tentang LSM dari Eldridge. Penelitian menunjukan bahwa Migrant CARE sudah cukup baik dalam membantu TKI bermasalah, hanya saja kegiatan advokasi yang mereka lakukan sering mendapat kendala baik itu dari TKI itu sendiri, sponsor dan PJTKI, juga dari pemerintah, dimana masih belum tercipta hubungan baik yang dapat memperkuat posisi tawar TKI. Maka perlu adanya forum atau kegiatan yang melibatkan semua aktor yang terlibat masalah TKI agar dapat terciptanya keseragaman tujuan yaitu memperkuat posisi TKI baik secara regional maupun internasional. Juga sebaiknya Migrant CARE juga harus menambahkan program pemberdayaan mantan korban agar kehidupan mereka dapat diisi dengan kegiatan yang positif dan diharapkan dapat mengurangi derita TKI tersebut.
Kata kunci : LSM, Migrant CARE, TKI Arab Saudi dan advokasi.
Last update: