BibTex Citation Data :
@article{JPBHP3005, author = {Ardila Devi and Tri Agustini and Apri Anggo}, title = {EKSTRAKSI KLOROFIL DAN KAROTENOID SEBAGAI PIGMEN DARI LAMUN (Thalassia hemprichii) DARI PERAIRAN YANG BERBEDA}, journal = {Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan}, volume = {2}, number = {3}, year = {2013}, keywords = {Lamun, Karotenoid, Klorofil, Pigmen.}, abstract = { Penggunaan pewarna alami pada makanan biasanya terkendala oleh sifatnya yang mudah rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tren penurunan pigmen klorofil dan karotenoid pada T. hemprichii dari kondisi perairan yang berbeda. Materi yang digunakan adalah lamun ( T. hemprichii ) sebagai bahan baku yang diambil di Pantai Binangun, Rembang dan Pulau Panjang, Jepara. Parameter yang di uji adalah kandungan kualitatif pigmen, uji tren penurunan pigmen, klorofil a, klorofil b dan karotenoid terhadap kondisi penyimpanan, sinar matahari, dan oksidator dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis . Hasil penelitian pendahuluan didapatkan bahwa pelarut yang cocok digunakan dalam ekstraksi adalah metanol. Hasil yang didapat dari uji KLT bahwa sampel menghasilkan 3 spot yang menunjukkan bahwa spot tersebut adalah klorofil a, klorofil b, dan karotenoid, dengan nilai Rf masing-masing 0.63, 0.46, 0.87 dari Rf literatur 0.66, 0.47, 0.88. Kualitas pigmen yang dihasilkan pada perairan Pulau Panjang, Jepara lebih baik jika dibandingkan dengan yang berasal dari perairan Binangun, Rembang. Hal ini dapat dilihat dari kenampakan daun lamun Pulau Panjang lebih hijau dan dari Binangun yang berwarna pucat serta kualitas perairan yang lebih jernih dan tingkat pencemaran masih rendah. Hasil uji kuantitatif juga menunjukkan bahwa Pulau Panjang lebih bagus dibandingkan dengan perairan Binangun dengan nilai kadar klorofil a, klorofil b dan karotenoid yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil uji kandungan pigmen terhadap kondisi penyimpanan, sinar matahari, dan suhu menunjukkan bahwa semakin lama suatu pigmen terpapar oleh kondisi lingkungan maka kandungan nilainya juga semakin menurun. }, issn = {2442-4145}, pages = {182--191} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpbhp/article/view/3005} }
Refworks Citation Data :
Penggunaan pewarna alami pada makanan biasanya terkendala oleh sifatnya yang mudah rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tren penurunan pigmen klorofil dan karotenoid pada T. hemprichii dari kondisi perairan yang berbeda. Materi yang digunakan adalah lamun (T. hemprichii) sebagai bahan baku yang diambil di Pantai Binangun, Rembang dan Pulau Panjang, Jepara. Parameter yang di uji adalah kandungan kualitatif pigmen, uji tren penurunan pigmen, klorofil a, klorofil b dan karotenoid terhadap kondisi penyimpanan, sinar matahari, dan oksidator dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian pendahuluan didapatkan bahwa pelarut yang cocok digunakan dalam ekstraksi adalah metanol. Hasil yang didapat dari uji KLT bahwa sampel menghasilkan 3 spot yang menunjukkan bahwa spot tersebut adalah klorofil a, klorofil b, dan karotenoid, dengan nilai Rf masing-masing 0.63, 0.46, 0.87 dari Rf literatur 0.66, 0.47, 0.88. Kualitas pigmen yang dihasilkan pada perairan Pulau Panjang, Jepara lebih baik jika dibandingkan dengan yang berasal dari perairan Binangun, Rembang. Hal ini dapat dilihat dari kenampakan daun lamun Pulau Panjang lebih hijau dan dari Binangun yang berwarna pucat serta kualitas perairan yang lebih jernih dan tingkat pencemaran masih rendah. Hasil uji kuantitatif juga menunjukkan bahwa Pulau Panjang lebih bagus dibandingkan dengan perairan Binangun dengan nilai kadar klorofil a, klorofil b dan karotenoid yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil uji kandungan pigmen terhadap kondisi penyimpanan, sinar matahari, dan suhu menunjukkan bahwa semakin lama suatu pigmen terpapar oleh kondisi lingkungan maka kandungan nilainya juga semakin menurun.
Last update: