BibTex Citation Data :
@article{JPBHP16009, author = {Meivi Sholehah and Widodo Ma'ruf and Romadhon Romadhon}, title = {KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EDIBLE FILM DARI REFINED CARAGEENAN DENGAN PENAMBAHAN MINYAK ATSIRI LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata)}, journal = {Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan}, volume = {5}, number = {3}, year = {2016}, keywords = {Edible film, Refined carageenan, Minyak Atsiri, Lengkuas Merah (Alpinia purpurata)}, abstract = { Edible film merupakan jenis pengemas makanan yang berbentuk lembaran tipis atau film yang dapat dicerna oleh tubuh. E dible film yang dibuat dari refined carageenan mempunyai karakteristik yang rapuh . Oleh karena itu, ditambahkan minyak atsiri Lengkuas merah ( A. purpurata ) untuk memperbaiki karakteristik dari refined carrageenan, minyak atsiri Lengkuas merah ( A. purpurata ) juga sebagai antibakteri alami. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah refined carageenan dan minyak atsiri Lengkuas merah . Penelitian ini menggunakan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan perbedaan konsentrasi minyak atsiri yaitu 0%, 0,1%, 0,5% dan 1% (b/v) dengan 3 kali pengulangan. Parameter pengujian adalah uji kuat tarik, laju transmisi uap air, persen pemanjangan dan uji antibakteri. Bakteri uji yang digunakan adalah Eschericia coli dan Staphylococcus aureus bakteri ini mewakili dari gram positif dan gram negatif. Data dianalisis menggunakan analisa ragam (ANOVA). Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan data diuji dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi berbeda nyata (p <0,05) terhadap uji kuat tarik, laju transmisi uap air, uji antibakteri tetapi tidak untuk uji persen pemanjangan. Edible film refined carageenan dengan perbedaan konsentrasi minyak atsiri terbaik pada konsentrasi 1% dengan kriteria mutu : Uji kuat tarik 28,39 MPa, uji laju trasmisi uap air 3,71 g/(m 2 .24Jam), Persen Pemanjangan 13,95%. Penambahan minyak atsiri 0,1% dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus . }, issn = {2442-4145}, pages = {1--8} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpbhp/article/view/16009} }
Refworks Citation Data :
Edible film merupakan jenis pengemas makanan yang berbentuk lembaran tipis atau film yang dapat dicerna oleh tubuh. Edible film yang dibuat dari refined carageenan mempunyai karakteristik yang rapuh. Oleh karena itu, ditambahkan minyak atsiri Lengkuas merah (A. purpurata) untuk memperbaiki karakteristik dari refined carrageenan, minyak atsiri Lengkuas merah (A. purpurata) juga sebagai antibakteri alami. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah refined carageenan dan minyak atsiri Lengkuas merah. Penelitian ini menggunakan desain percobaan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan perbedaan konsentrasi minyak atsiri yaitu 0%, 0,1%, 0,5% dan 1% (b/v) dengan 3 kali pengulangan. Parameter pengujian adalah uji kuat tarik, laju transmisi uap air, persen pemanjangan dan uji antibakteri. Bakteri uji yang digunakan adalah Eschericia coli dan Staphylococcus aureus bakteri ini mewakili dari gram positif dan gram negatif. Data dianalisis menggunakan analisa ragam (ANOVA). Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan data diuji dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi berbeda nyata (p <0,05) terhadap uji kuat tarik, laju transmisi uap air, uji antibakteri tetapi tidak untuk uji persen pemanjangan. Edible film refined carageenan dengan perbedaan konsentrasi minyak atsiri terbaik pada konsentrasi 1% dengan kriteria mutu : Uji kuat tarik 28,39 MPa, uji laju trasmisi uap air 3,71 g/(m2.24Jam), Persen Pemanjangan 13,95%. Penambahan minyak atsiri 0,1% dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus.
Last update: