BibTex Citation Data :
@article{JO5216, author = {Ari Soebekti and Agus Dwi S and Alfi Satriadi}, title = {PEMETAAN SEBRAN SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a UNTUK MENENTUKAN FISHING GROUND POTENSIAL MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT AQUA MODIS PADA MUSIM TIMUR DI SELAT BALI}, journal = {Journal of Oceanography}, volume = {3}, number = {2}, year = {2014}, keywords = {Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a, Fishing Ground, Musim Timur, Perairan Selat Bali}, abstract = { Abstrak Perairan Selat Bali merupakan perairan yang mendapatkan pengaruh cukup besar dari Samudera Hindia. Fenomena yang terjadi di Samudera Hindia sangat dinamis, salah satunya adalah peristiwa upwelling yang sangat mempengaruhi tingkat produktivitas primer perairan Selat Bali pada musim timur, sehingga perairan ini menarik dikaji dalam penentuan fishing ground yang berkaitan erat dengan tingkat kesuburan perairan. Data utama yang digunakan adalah data citra Aqua MODIS level 3 bulanan dari tahun 2011-2012. Lokasi potensi Fishing Ground yang diasumsikan sebagai daerah upwelling didapatkan dengan melakukan overlay antara sebaran SPL dan klorofil- a yang sesuai dengan kriteria upwelling . Daerah penelitian mengalami penurunan SPL dan kenaikan konsentrasi klorofil- a setiap bulannya. SPL rata-rata terendah terjadi pada bulan Agustus tahun 2011 yaitu sebesar 26.13°C dan bulan Juli tahun 2012 sebesar 26.14°C. Nilai rata-rata konsentrasi klorofil- a tertinggi terjadi pada bulan Juni tahun 2011 sebesar 1.31mg/m 3 dan bulan Agustus tahun 2012 sebesar 1.45mg/m 3 . Kondisi ini dipengaruhi oleh fenomena upwelling yang terjadi di Samudera Hindia yang mengakibatkan massa air yang bersuhu rendah dan mengandung unsur hara tinggi masuk ke perairan Selat Bali. Luasan lokasi potensi fishing ground pada bulan juni mencapai 1191.762 km 2 , pada bulan Juli mencapai 649.63 km 2 , dan pada bulan Agustus mencapai 1862.63 km 2 . }, pages = {200--209} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/5216} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Perairan Selat Bali merupakan perairan yang mendapatkan pengaruh cukup besar dari Samudera Hindia. Fenomena yang terjadi di Samudera Hindia sangat dinamis, salah satunya adalah peristiwa upwelling yang sangat mempengaruhi tingkat produktivitas primer perairan Selat Bali pada musim timur, sehingga perairan ini menarik dikaji dalam penentuan fishing ground yang berkaitan erat dengan tingkat kesuburan perairan. Data utama yang digunakan adalah data citra Aqua MODIS level 3 bulanan dari tahun 2011-2012. Lokasi potensi Fishing Ground yang diasumsikan sebagai daerah upwelling didapatkan dengan melakukan overlay antara sebaran SPL dan klorofil-a yang sesuai dengan kriteria upwelling. Daerah penelitian mengalami penurunan SPL dan kenaikan konsentrasi klorofil-a setiap bulannya. SPL rata-rata terendah terjadi pada bulan Agustus tahun 2011 yaitu sebesar 26.13°C dan bulan Juli tahun 2012 sebesar 26.14°C. Nilai rata-rata konsentrasi klorofil-a tertinggi terjadi pada bulan Juni tahun 2011 sebesar 1.31mg/m3 dan bulan Agustus tahun 2012 sebesar 1.45mg/m3. Kondisi ini dipengaruhi oleh fenomena upwelling yang terjadi di Samudera Hindia yang mengakibatkan massa air yang bersuhu rendah dan mengandung unsur hara tinggi masuk ke perairan Selat Bali. Luasan lokasi potensi fishing ground pada bulan juni mencapai 1191.762 km2, pada bulan Juli mencapai 649.63 km2, dan pada bulan Agustus mencapai 1862.63 km2.
Last update: