BibTex Citation Data :
@article{JO5213, author = {Anang Sadono and Alfi Satriadi and Muhammad Helmi}, title = {PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI TAHUN 2012-2022 DENGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN NUMERIK NEMOS (NEARSHORE EVOLUTION MODELING SYSTEM) DI PANTAI SIGANDU KABUPATEN BATANG PROVINSI JAWA TENGAH}, journal = {Journal of Oceanography}, volume = {3}, number = {2}, year = {2014}, keywords = {Garis Pantai, NEMOS, Pantai Sigandu}, abstract = { Abstrak Garis pantai merupakan garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya dapat berubah sesuai erosi dan akresi yang terjadi. Faktor-faktor yang menyebabkan erosi dan akresi pantai adalah sedimen yang masuk serta yang meninggalkan suatu pantai, selain itu juga gelombang karena merupakan faktor penyebab erosi pantai secara alami dan juga angin karena merupakan penyebab timbulnya gelombang. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi perubahan garis pantai selama sepuluh tahun ke depan (2012-2022). Penerapan sofware NEMOS pada daerah kajian akan menghasilkan volume transpor sedimen sepanjang pantai, luas abrasi dan akresi pantai serta pola perubahan garis pantai. Verifikasi hasil model menghasilkan error 36,83701 % . Hasil simulasi menunjukkan volume transpor sedimen kotor, Q g = 10859989 m 3 dan volume transpor sedimen bersih, Q n = -10424692 m 3 . Hasil simulasi model selama sepuluh tahun (2012-2022) menunjukkan bahwa pantai Sigandu akan mengalami erosi sebesar -106548.2 m 2 , dan mengalami akresi sebesar 105241.3 m 2 . }, pages = {173--180} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/5213} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Garis pantai merupakan garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya dapat berubah sesuai erosi dan akresi yang terjadi. Faktor-faktor yang menyebabkan erosi dan akresi pantai adalah sedimen yang masuk serta yang meninggalkan suatu pantai, selain itu juga gelombang karena merupakan faktor penyebab erosi pantai secara alami dan juga angin karena merupakan penyebab timbulnya gelombang. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi perubahan garis pantai selama sepuluh tahun ke depan (2012-2022). Penerapan sofware NEMOS pada daerah kajian akan menghasilkan volume transpor sedimen sepanjang pantai, luas abrasi dan akresi pantai serta pola perubahan garis pantai. Verifikasi hasil model menghasilkan error 36,83701 %. Hasil simulasi menunjukkan volume transpor sedimen kotor, Qg = 10859989 m3 dan volume transpor sedimen bersih, Qn = -10424692 m3. Hasil simulasi model selama sepuluh tahun (2012-2022) menunjukkan bahwa pantai Sigandu akan mengalami erosi sebesar -106548.2 m2, dan mengalami akresi sebesar 105241.3 m2.
Last update: