BibTex Citation Data :
@article{JMR43276, author = {Sodikin Sodikin and Andri Ardiansyah and Muhamad Arif and Syaripulloh Syaripulloh and Yusran Ilyas and Asep Astriyandi}, title = {Analisis Kerusakan Pantai dan Prioritas Penanganannya di Wilayah Pesisir Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {13}, number = {4}, year = {2024}, keywords = {Kerusakan pantai; Prioritas penanganan; Pesisir; Kecamatan Sukra}, abstract = { Fenomena kerusakan pantai saat ini marak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, dampak dari kerusakan pantai berdampak terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerusakan pantai dan prioritas penanganannya di pesisir Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini antara lain menggunakan parameter lingkungan yang terdiri dari kerusakan pemukiman dan fasilitas umum, kerusakan pada areal pertanian, pencemaran perairan pantai, tingkat intrusi, kerusakan hutan mangrove, dan banjir rob. Adapun parameter kriteria erosi/abrasi dan kerusakan bangunan yang terdiri dari perubahan garis pantai selama periode tahun 2013-2023, dan parameter sedimentasi muara sungai untuk pelayaran. Hasil analisis menunjukan bahwa berdasarkan parameter kerusakan lingkungan dan kerusakan erosi/abrasi bangunan pantai dan prioritas penanganannya, mayoritas lokasi memiliki bobot akhir >300 sehingga masuk pada kategori rusak dan amat sangat diutamakan-darurat untuk segera ditangani agar kerusakan tidak semakin parah, namun berdasarkan kategori sedimentasi, kondisinya masih baik, dan penanganan belum perlu dilakukan. Sedimentasi muara sungai kondisinya masih optimal untuk keluar masuknya nelayan. Upaya yang dilakukan masyarakat untuk menanggulangi abrasi yang terjadi adalah dengan penanaman mangrove, pembuatan breakwater dari ban bekas dan batu kali, serta penanaman cemara laut. He phenomenon of coastal damage is currently widespread in various regions in Indonesia . The impact of coastal damage has consequences for the social and economic conditions of people living in coastal areas. This research aims to analyze coastal damage and prioritze handling it on the coast of Sukra District, Indramayu Regency. Data collection was carried out by through observation, interviews and documentation. He parameters used in this research include environmental parameters consisting of damage to settlements and public facilities, damage to agricultural areas, pollution of coastal waters, intrusion levels, damage to mangrove forests, and tidal floods. The criteria parameters for erosion/abrasion and building damage consist of changes in the coastline during the 2013-2023 period, and river estuary sedimentation parameters for shipping. The results of the analysis show that based on the parameters of environmental damage and erosion/abrasion damage to coastal buildings and the priority of handling them, the majority of locations have a final weight of >300 , placing them in the damaged category and highly prioritized for immediate handling to prevent further eterioration. However, based on the sedimentation category , the condition is still good, and sedimentation of the river mouth is not yet necessary, as the condition is still optimal for the entry and exit of fishermen. Community efforts to address the abrasion include planting mangroves, constructing breakwaters from used tires and river stones, and planting sea pine. }, issn = {2407-7690}, pages = {671--680} doi = {10.14710/jmr.v13i4.43276}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/43276} }
Refworks Citation Data :
Fenomena kerusakan pantai saat ini marak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, dampak dari kerusakan pantai berdampak terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerusakan pantai dan prioritas penanganannya di pesisir Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini antara lain menggunakan parameter lingkungan yang terdiri dari kerusakan pemukiman dan fasilitas umum, kerusakan pada areal pertanian, pencemaran perairan pantai, tingkat intrusi, kerusakan hutan mangrove, dan banjir rob. Adapun parameter kriteria erosi/abrasi dan kerusakan bangunan yang terdiri dari perubahan garis pantai selama periode tahun 2013-2023, dan parameter sedimentasi muara sungai untuk pelayaran. Hasil analisis menunjukan bahwa berdasarkan parameter kerusakan lingkungan dan kerusakan erosi/abrasi bangunan pantai dan prioritas penanganannya, mayoritas lokasi memiliki bobot akhir >300 sehingga masuk pada kategori rusak dan amat sangat diutamakan-darurat untuk segera ditangani agar kerusakan tidak semakin parah, namun berdasarkan kategori sedimentasi, kondisinya masih baik, dan penanganan belum perlu dilakukan. Sedimentasi muara sungai kondisinya masih optimal untuk keluar masuknya nelayan. Upaya yang dilakukan masyarakat untuk menanggulangi abrasi yang terjadi adalah dengan penanaman mangrove, pembuatan breakwater dari ban bekas dan batu kali, serta penanaman cemara laut.
He phenomenon of coastal damage is currently widespread in various regions in Indonesia. The impact of coastal damage has consequences for the social and economic conditions of people living in coastal areas. This research aims to analyze coastal damage and prioritze handling it on the coast of Sukra District, Indramayu Regency. Data collection was carried out by through observation, interviews and documentation. He parameters used in this research include environmental parameters consisting of damage to settlements and public facilities, damage to agricultural areas, pollution of coastal waters, intrusion levels, damage to mangrove forests, and tidal floods. The criteria parameters for erosion/abrasion and building damage consist of changes in the coastline during the 2013-2023 period, and river estuary sedimentation parameters for shipping. The results of the analysis show that based on the parameters of environmental damage and erosion/abrasion damage to coastal buildings and the priority of handling them, the majority of locations have a final weight of >300, placing them in the damaged category and highly prioritized for immediate handling to prevent further eterioration. However, based on the sedimentation category, the condition is still good, and sedimentation of the river mouth is not yet necessary, as the condition is still optimal for the entry and exit of fishermen. Community efforts to address the abrasion include planting mangroves, constructing breakwaters from used tires and river stones, and planting sea pine.
Article Metrics:
Last update: