skip to main content

Monitoring Konsentrasi Timbal pada Kerang Hijau (Perna viridis) Budidaya Di Perairan Tambak Lorok

*Rhima Rismiyati Rachman  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Subagiyo Subagiyo  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Ali Ridlo  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Tambak Lorok termasuk perairan yang dikelilingi dengan banyak aktifitas manusia seperti industri, pemukiman, pelabuhan, serta dijadikan sebagai lokasi untuk melakukan budidaya kerang hijau. Kegiatan tersebut menghasilkan limbah padat, gas, dan cair yang diduga menjadi sumberpencemaran logam berat di perairan. Budidaya kerang hijau di Tambak Lorok menggunakan metode bagan dan bambu tancap dengan spat yang dibiarkan menempel alami. Kerang hijau hasil budidaya di Perairan Tambak Lorok banyak diminati oleh masyarakat karena harganya murah dan memiliki konsentrasi gizi yang tinggi. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui kondisi budidaya dan mengevaluasi kerang hijau hasil budidaya di Tambak Lorok berdasarkan konsentrasi timbal. Uji konsentrasi timbal dilakukan menggunakan alat AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) dan analisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan pola sebaran kerang hijau merata dengan kepadatan yang tinggi. Konsentrasi timbal dalam kerang hijau berdasarkan hasil penelitian yaitu kurang dari 0,340 mg/kg. Nilai ini berada dibawah nilai – nilai pada tahun sebelumnya.

 

Tambak Lorok includes waters surrounded by many human activities such as industry, settlements, ports, as well as being used as a location for cultivating green mussels. These activities produce solid, gas and liquid waste which are suspected to be the source of heavy metal pollution in the waters. Cultivating green mussels in Tambak Lorok uses the bagan method and sticking bamboo with spat which is left to stick naturally. Green mussels cultivated in Tambak Lorok waters are in great demand by the public because they are cheap and have a high concentration of nutrients. This study aims to determine the conditions of cultivation and evaluate green mussels cultivated in Tambak Lorok based on lead concentrations. Lead concentration test was carried out using AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) and descriptive analysis. The results of the analysis show that the green mussel distribution pattern is evenly distributed with high density. Based on research results, the concentration of lead in green mussels is less than 0.340 mg/kg. This value is below the values in the previous year.

Fulltext View|Download
Keywords: bagan; budidaya; kerang hijau; pola sebaran; timbal

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.