BibTex Citation Data :
@article{JMR34175, author = {Marthin Sipayung and Ita Riniatsih and Subagiyo Subagiyo}, title = {Potensi Simpanan Karbon Padang Lamun di Pulau Sintok dan Menjangan Kecil, Kepulauan Karimunjawa}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {12}, number = {2}, year = {2023}, keywords = {Kata kunci: Padang Lamun; Simpanan karbon; Blue carbon; Karimunjawa.}, abstract = { Karbon dioksida (CO 2 ) memiliki kontribusi yang paling tinggi terhadap kandungan Gas Rumah Kaca yaitu sebesar 55% dari emisi karbon oleh aktivitas manusia. Fenomena ini menyebabkan perubahan iklim yang berdampak pada meningkatnya suhu ekstrim, banjir, topan, badai, kekeringan dan naiknya permukaan laut hingga makhluk hidup merasakan dampak negatif langsung dari pemanasan global. Padang lamun adalah vegetasi yang memiliki potensi besar dalam mengurangi dampak emisi di lingkungan dengan menyerap CO 2 dan menghasilkan O 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi simpanan karbon, jumlah spesies/jenis lamun, nilai persen cover dan tegakan lamun yang ada di Pulau Sintok dan Pulau Menjangan Kecil, Kepulauan Karimunjawa. Penelitian ini menggunakan metode survei dan penentuan lokasi dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, sedangkan metode pengambilan data lamun melalui metode line transect quadrant . Hasil pada penelitian ini ditemukan 4 jenis lamun, yaitu Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii , Halophila ovalis dan Enhalus acoroides . Cymodocea rotundata mendominasi dikedua lokasi dengan kerapatan mencapai 3156 ind/m 2 pada lokasi Pulau Sintok, dan 828 ind/m 2 pada lokasi Pulau Menjangan Kecil. Nilai biomassa dibawah substrat (akar dan rhizoma) dan diatas substrat (daun) pada Lokasi I (223,99 gbk/m 2 dan 199,02 gbk/m 2 ) menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan nilai biomassa dibawah substrat dan diatas substrat pada Lokasi II (474,48 gbk/m 2 dan 269,64 gbk/m 2 ). Total kandungan karbon pada lokasi Pulau Sintok, Karimunjawa adalah 26,09 gC/m 2 dan pada lokasi Pulau Menjangan Kecil, Karimunjawa adalah 74,15 gC/m 2 . Kandungan karbon lebih banyak tersimpan di jaringan lamun bawah substrat (akar dan rhizoma) dengan spesies Enhalus acoroides. Carbon dioxide (CO 2 ) has the highest contribution to the Greenhouse Gas content, which is 55% of carbon emissions by human activities. This phenomenon causes climate change which has an impact on increasing extreme temperatures, floods, typhoons, storms, droughts and rising sea levels so that living things feel the direct negative impact of global warming. Seagrass beds are vegetation that has great potential in reducing the impact of emissions on the environment by absorbing CO 2 and producing O 2 . This study aims to determine the estimated carbon storage, the number of species/types of seagrass, the value of percent cover and seagrass stands in Sintok Island and Menjangan Kecil Island, Karimunjawa Islands. This study used a survey method and the determination of the location was selected using the purposive sampling method, while the seagrass data collection method was through the line transect quadrant method where this method refers to the 2017 LIPI method. There were 4 species of seagrass found in both locations, namely Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Halophila ovalis and Enhalus acoroides. Cymodocea rotundata dominated at both locations with densities reaching 3156 ind/m 2 at the Sintok Island location, Karimunjawa and 828 ind/m 2 at the Menjangan Kecil Island location, Karimunjawa. The value of biomass below the substrate and above the substrate at Location I (75,66 gbk/m 2 and 34,03 gbk/m 2 ) showed a smaller value than the value of biomass below the substrate and above the substrate at Location II (233,24 gbk/m 2 and 121,63 gbk/m 2 ). The total carbon content at the location of Sintok Island, Karimunjawa is 26,09 gC/m 2 and at the location of Menjangan Kecil Island, Karimunjawa is 74,15 gC/m 2 . Most of the carbon content is stored in the seagrass tissue under the substrate (roots and rhizomes) with of Enhalus acoroides. }, issn = {2407-7690}, pages = {243--250} doi = {10.14710/jmr.v12i2.34175}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/34175} }
Refworks Citation Data :
Karbon dioksida (CO2) memiliki kontribusi yang paling tinggi terhadap kandungan Gas Rumah Kaca yaitu sebesar 55% dari emisi karbon oleh aktivitas manusia. Fenomena ini menyebabkan perubahan iklim yang berdampak pada meningkatnya suhu ekstrim, banjir, topan, badai, kekeringan dan naiknya permukaan laut hingga makhluk hidup merasakan dampak negatif langsung dari pemanasan global. Padang lamun adalah vegetasi yang memiliki potensi besar dalam mengurangi dampak emisi di lingkungan dengan menyerap CO2 dan menghasilkan O2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi simpanan karbon, jumlah spesies/jenis lamun, nilai persen cover dan tegakan lamun yang ada di Pulau Sintok dan Pulau Menjangan Kecil, Kepulauan Karimunjawa. Penelitian ini menggunakan metode survei dan penentuan lokasi dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, sedangkan metode pengambilan data lamun melalui metode line transect quadrant. Hasil pada penelitian ini ditemukan 4 jenis lamun, yaitu Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Halophila ovalis dan Enhalus acoroides. Cymodocea rotundata mendominasi dikedua lokasi dengan kerapatan mencapai 3156 ind/m2 pada lokasi Pulau Sintok, dan 828 ind/m2 pada lokasi Pulau Menjangan Kecil. Nilai biomassa dibawah substrat (akar dan rhizoma) dan diatas substrat (daun) pada Lokasi I (223,99 gbk/m2 dan 199,02 gbk/m2) menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan nilai biomassa dibawah substrat dan diatas substrat pada Lokasi II (474,48 gbk/m2 dan 269,64 gbk/m2). Total kandungan karbon pada lokasi Pulau Sintok, Karimunjawa adalah 26,09 gC/m2 dan pada lokasi Pulau Menjangan Kecil, Karimunjawa adalah 74,15 gC/m2. Kandungan karbon lebih banyak tersimpan di jaringan lamun bawah substrat (akar dan rhizoma) dengan spesies Enhalus acoroides.
Carbon dioxide (CO2) has the highest contribution to the Greenhouse Gas content, which is 55% of carbon emissions by human activities. This phenomenon causes climate change which has an impact on increasing extreme temperatures, floods, typhoons, storms, droughts and rising sea levels so that living things feel the direct negative impact of global warming. Seagrass beds are vegetation that has great potential in reducing the impact of emissions on the environment by absorbing CO2 and producing O2. This study aims to determine the estimated carbon storage, the number of species/types of seagrass, the value of percent cover and seagrass stands in Sintok Island and Menjangan Kecil Island, Karimunjawa Islands. This study used a survey method and the determination of the location was selected using the purposive sampling method, while the seagrass data collection method was through the line transect quadrant method where this method refers to the 2017 LIPI method. There were 4 species of seagrass found in both locations, namely Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Halophila ovalis and Enhalus acoroides. Cymodocea rotundata dominated at both locations with densities reaching 3156 ind/m2 at the Sintok Island location, Karimunjawa and 828 ind/m2 at the Menjangan Kecil Island location, Karimunjawa. The value of biomass below the substrate and above the substrate at Location I (75,66 gbk/m2 and 34,03 gbk/m2) showed a smaller value than the value of biomass below the substrate and above the substrate at Location II (233,24 gbk/m2 and 121,63 gbk/m2). The total carbon content at the location of Sintok Island, Karimunjawa is 26,09 gC/m2 and at the location of Menjangan Kecil Island, Karimunjawa is 74,15 gC/m2. Most of the carbon content is stored in the seagrass tissue under the substrate (roots and rhizomes) with of Enhalus acoroides.
Article Metrics:
Last update: