BibTex Citation Data :
@article{JMR26537, author = {Eunike Kumaseh and Yuliana Tatontos and Costantein Sarapil}, title = {Prediksi Transport Sedimen di Perairan Teluk Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {9}, number = {3}, year = {2020}, keywords = {sediment transport; sediment rate; tahuna bay}, abstract = { ABS TRAK: Secara geografis, Teluk Tahuna diapit oleh 2 muara sungai yaitu Muara Sungai Tidore, yang dekat dengan Pelabuhan Nusantara Tahuna, dan Muara Sungai Towo’e. Hal ini memungkinkan terjadinya sedimentasi.Sehingga, perlu diketahui besarnya angkutan sedimen yang terjadi di perairan Teluk Tahuna.Metode penelitian yang digunakan yaitu membandingkan metode Engelund-Hansen dengan hasil pengukuran di lapangan. Pengambilan sedimen menggunakan sediment trap dan diukur selama 2 minggu sekali sebanyak 5 kali. Sedimen dibawa ke Laboratorium Mekanika Tanah untuk memperoleh ukuran diameter sedimen. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun, Stasiun 1 dekat muara sungai Tidore, Stasiun 2 pada bagian tengah perairan, dan Stasiun 3 dekat muara sungai Towoé. Hasil prediksi transport sedimen di Perairan Teluk Tahuna dengan metode Engelund-Hansen yaitu pada Stasiun 1 = 0,00000291(m 3 /m*s), Stasiun 2 = 0,00000697(m 3 /m*s), dan Stasiun 3 = 0,00000789(m 3 /m*s). Perhitungan transport sedimen yang paling tinggi adalah di Stasiun 3. Pengukuran laju sedimentasi yaitu pada Stasiun 1 sebesar 0,0000029 m 3 /hari, Stasiun 2 sebesar 0,0000053 m 3 /hari dan pada Stasiun 3 sebesar 0,0000072 m 3 / hari. Rata – rata hasil pengukuran yang paling tinggi juga ada di Stasiun 3,yaitu dekat Muara Sungai Towoé. Hasil prediksi Metode Engelund-Hansen hampir sama dengan hasil pengukuran laju sedimen di lapangan. Metode Engelund-Hansen cocok digunakan untuk memprediksi transport sedimen di Perairan Teluk Tahuna. ABS TRACT: Geographically, Tahuna Bay has 2 river mouths, the Tidore river mouth, which is close to the Tahuna Harbor, and Towo'e river mouth. This allows sedimentation. So, it is necessary to know the calculation of sediment transport. The research method is comparing the Engelund-Hansen method with the results of measurements. Sediment rate measured by sediment trap and once in 2 weeks for 5 times. Sediments were taken to the Soil Mechanics Laboratory. The location was divided into 3 stations. The results of prediction of sediment transport in Tahuna Bay with the Engelund-Hansen method are Station 1 = 0,00000291 (m 3 /m*s), Station 2 = 0,00000697 (m 3 /m *s), and Station 3 = 0,00000789 (m 3 /m*s). The highest calculation of sediment transport is at Station 3. The average measurement of sedimentation rate at Station 1 of 0,0000029 m 3 /day, Station 2 of 0,0000053 m 3 /day and at Station 3 is 0,0000072 m 3 /day. The highest average measurement results are also at Station 3, which is near the Towoé River Estuary. The predicted results of the Engelund-Hansen Method are almost the same as those of the sediment rate measurements in the field. Engelund-Hansen Method can be used to predict the sediment transport in Tahuna bay. }, issn = {2407-7690}, pages = {207--214} doi = {10.14710/jmr.v9i3.26537}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/26537} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK: Secara geografis, Teluk Tahuna diapit oleh 2 muara sungai yaitu Muara Sungai Tidore, yang dekat dengan Pelabuhan Nusantara Tahuna, dan Muara Sungai Towo’e. Hal ini memungkinkan terjadinya sedimentasi.Sehingga, perlu diketahui besarnya angkutan sedimen yang terjadi di perairan Teluk Tahuna.Metode penelitian yang digunakan yaitu membandingkan metode Engelund-Hansen dengan hasil pengukuran di lapangan. Pengambilan sedimen menggunakan sediment trap dan diukur selama 2 minggu sekali sebanyak 5 kali. Sedimen dibawa ke Laboratorium Mekanika Tanah untuk memperoleh ukuran diameter sedimen. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun, Stasiun 1 dekat muara sungai Tidore, Stasiun 2 pada bagian tengah perairan, dan Stasiun 3 dekat muara sungai Towoé. Hasil prediksi transport sedimen di Perairan Teluk Tahuna dengan metode Engelund-Hansen yaitu pada Stasiun 1 = 0,00000291(m3/m*s), Stasiun 2 = 0,00000697(m3/m*s), dan Stasiun 3 = 0,00000789(m3/m*s). Perhitungan transport sedimen yang paling tinggi adalah di Stasiun 3. Pengukuran laju sedimentasi yaitu pada Stasiun 1 sebesar 0,0000029 m3/hari, Stasiun 2 sebesar 0,0000053 m3/hari dan pada Stasiun 3 sebesar 0,0000072 m3/ hari. Rata – rata hasil pengukuran yang paling tinggi juga ada di Stasiun 3,yaitu dekat Muara Sungai Towoé. Hasil prediksi Metode Engelund-Hansen hampir sama dengan hasil pengukuran laju sedimen di lapangan. Metode Engelund-Hansen cocok digunakan untuk memprediksi transport sedimen di Perairan Teluk Tahuna.
ABSTRACT: Geographically, Tahuna Bay has 2 river mouths, the Tidore river mouth, which is close to the Tahuna Harbor, and Towo'e river mouth. This allows sedimentation. So, it is necessary to know the calculation of sediment transport. The research method is comparing the Engelund-Hansen method with the results of measurements. Sediment rate measured by sediment trap and once in 2 weeks for 5 times. Sediments were taken to the Soil Mechanics Laboratory. The location was divided into 3 stations. The results of prediction of sediment transport in Tahuna Bay with the Engelund-Hansen method are Station 1 = 0,00000291 (m3/m*s), Station 2 = 0,00000697 (m3/m *s), and Station 3 = 0,00000789 (m3/m*s). The highest calculation of sediment transport is at Station 3. The average measurement of sedimentation rate at Station 1 of 0,0000029 m3/day, Station 2 of 0,0000053 m3/day and at Station 3 is 0,0000072 m3/day. The highest average measurement results are also at Station 3, which is near the Towoé River Estuary. The predicted results of the Engelund-Hansen Method are almost the same as those of the sediment rate measurements in the field. Engelund-Hansen Method can be used to predict the sediment transport in Tahuna bay.
Article Metrics:
Last update: