skip to main content

PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SIANGKER SEMARANG

*Brasta Diyu Wasesa  -  Departemen Teknik Sipil, Indonesia
Imam Arifin  -  Departemen Teknik Sipil, Indonesia
Salamun Salamun  -  Departemen Teknik Sipil, Indonesia
Dwi Kurniani  -  Departemen Teknik Sipil, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Sungai Siangker merupakan salah satu bagian penting dalam sistem drainase Bandara Ahmad Yani. Sebagian debit drainase bandara akan dibuang menuju laut melalui Sungai Siangker sehingga kapasitas pengaliran dari Sungai Siangker harus dianalisis dan direncanakan kembali. Analisis dan perencanaan terhadap Sungai Siangker merupakan salah satu upaya dalam pengendalian banjir akibat dampak dari sistem drainase bandara. Debit drainase dari bandara yang dialirkan menuju Sungai Siangker melalui sistem pompa dengan debit pompa (Qp) sebesar 4,5 m3/dt. (Sumber : Angkasa Pura)

Daerah Aliran Sungai (DAS) siangker memiliki luas 7,156 km2 dengan stasiun hujan, Stasiun Ahmad yani, Stasiun Simongan, dan Stasiun Maritim. Analisis curah hujan area menggunakan Metode Poligon Thiessen dan perhitungan curah hujan rencana menggunakan distribusi Log Pearson III. Intensitas hujan dihitung berdasarkan data curah hujan otomatis yang dicatat menggunakan alat pengukur Hellman. Perhitungan debit rencana menggunakan beberapa metode yaitu Metode FSR Jawa Sumatra, Metode HSS Gamma 1, Metode Haspers, dan Metode Passing Capacity sebagai kontrol terhadap perhitungan debit rencana. Dari Analisis Hidrologi tersebut didapatkan debit banjir rencana periode ulang 25 Tahun sebesar 69,59 m3/dt dengan metode terpilih adalah Metode HSS Gamma 1.

Berdasarkan debit rencana dan debit tambahan pompa dianalisis menggunakan pemodelan HEC-RAS versi 4.1. Debit tambahan pompa dimodelkan pada Sta. 1850 yang merupakan letak  rumah pompa.  Pemodelan dilakukan pada dua kondisi yaitu kondisi eksisting dan kondisi desain. Hasil dari pemodelan pada kondisi eksisting terdapat penampang sungai yang tidak mampu menampung kapasitas aliran (Sta. 350 – Sta. 3350 dan Sta. 4250 – Sta. 4900) sehingga diperlukan upaya normalisasi penampang sungai. Dari hasil analisis pemodelan kondisi desain direncanakan penampang  sungai  trapesium dengan kemiringan 1:1 dan 1:0,5. Pada Analisis Back Water akibat pasang surut terdapat penampang yang tinggi jagaan kurang dari 0,6 m yaitu pada Sta. 1250 – Sta. 1450 sehingga dilakukan peninggian tanggul setinggi 0,25 m.

Pada perencanaan teknis dilakukan dua analisis yaitu Analisis Stabilitas Alur Dasar Sungai dan Analisis Stabilitas Lereng Tanggul. Kedua analisis tersebut diperlukan untuk menjamin stabilitas lereng tanggul. Perkuatan lereng direncanakan menggunakan pasangan batu belah dengan ketebalan 0,9 m dan 0,7  m. Cerucuk bambu diameter 15 cm dan panjang 2 m dipasang pada perkuatan dengan ketebalan 0,9 m untuk meningkatkan daya dukung tanah.

 

Fulltext
Keywords: Drainase Bandara Ahmad Yani, Pengendalian Banjir; Normalisasi; Sungai Siangker.

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.