BibTex Citation Data :
@article{JKTS15895, author = {Catur Wahyuningsih and Rizka Estiana and Suseno Darsono and Hari Nugroho}, title = {PERENCANAAN SISTEM POLDER TAMBAK LOROK SEMARANG UTARA}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {6}, number = {1}, year = {2017}, keywords = {Banjir dan Rob; Sistem Polder Tambak Lorok}, abstract = { Tambak Lorok adalah kawasan pesisir pantai di bagian utara Kota Semarang yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Permasalahan banjir dan rob yang sering terjadi menyebabkan potensi ekonomi, sosial, dan lingkungan di kawasan tersebut tidak dapat berkembang. Drainase sistem polder dianggap sebagai alternatif yang efektif dan efisien untuk menanggulangi permasalahan banjir dan rob di Tambak Lorok yang memiliki topografi landai. Selain untuk mengatasi banjir dan rob, perencanaan sistem polder bertujuan untuk memperbaiki lingkungan, kesehatan dan perekonomian masyarakat di kawasan tersebut. Perencanaan sistem polder ini meliputi perencanaan saluran drainase, kolam detensi, stasiun pompa, dan tanggul laut. Perhitungan debit banjir rencana menggunakan pemodelan EPA SWMM versi 5.1 untuk periode ulang 50 tahun dengan hasil sebesar 2,07 m 3 /detik. Perencanaan dimensi kolam detensi disesuaikan dengan kondisi eksisting yaitu seluas ± 5 hektar dengan kedalaman 1,6 m dan ketinggian air dijaga pada kedalaman 1 meter dari dasar kolam. Berdasarkan debit banjir rencana dan luas kolam detensi, sistem polder direncanakan menggunakan 3 buah pompa dengan kapasitas tiap pompa sebesar 0,6 m 3 /s. Perencanaan saluran drainase menggunakan debit di tiap junction yang telah dimodelkan dengan EPA SWMM versi 5.1 dan dicek menggunakan HEC-RAS versi 5.0.1. Perencanaan tanggul memperhitungkan tinggi pasang surut dengan Metode Admiralty, wave set up, wind set up, sea level rise, serta land subsidence di Tambak Lorok dan diperoleh ketinggian tanggul berada pada elevasi +3,30 m. Pembangunan sistem polder Tambak Lorok memerlukan biaya sebesar Rp. 394.949.374.000,00. }, pages = {314--323} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/15895} }
Refworks Citation Data :
Tambak Lorok adalah kawasan pesisir pantai di bagian utara Kota Semarang yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Permasalahan banjir dan rob yang sering terjadi menyebabkan potensi ekonomi, sosial, dan lingkungan di kawasan tersebut tidak dapat berkembang. Drainase sistem polder dianggap sebagai alternatif yang efektif dan efisien untuk menanggulangi permasalahan banjir dan rob di Tambak Lorok yang memiliki topografi landai. Selain untuk mengatasi banjir dan rob, perencanaan sistem polder bertujuan untuk memperbaiki lingkungan, kesehatan dan perekonomian masyarakat di kawasan tersebut. Perencanaan sistem polder ini meliputi perencanaan saluran drainase, kolam detensi, stasiun pompa, dan tanggul laut. Perhitungan debit banjir rencana menggunakan pemodelan EPA SWMM versi 5.1 untuk periode ulang 50 tahun dengan hasil sebesar 2,07 m3/detik. Perencanaan dimensi kolam detensi disesuaikan dengan kondisi eksisting yaitu seluas ± 5 hektar dengan kedalaman 1,6 m dan ketinggian air dijaga pada kedalaman 1 meter dari dasar kolam. Berdasarkan debit banjir rencana dan luas kolam detensi, sistem polder direncanakan menggunakan 3 buah pompa dengan kapasitas tiap pompa sebesar 0,6 m3/s. Perencanaan saluran drainase menggunakan debit di tiap junction yang telah dimodelkan dengan EPA SWMM versi 5.1 dan dicek menggunakan HEC-RAS versi 5.0.1. Perencanaan tanggul memperhitungkan tinggi pasang surut dengan Metode Admiralty, wave set up, wind set up, sea level rise, serta land subsidence di Tambak Lorok dan diperoleh ketinggian tanggul berada pada elevasi +3,30 m. Pembangunan sistem polder Tambak Lorok memerlukan biaya sebesar Rp. 394.949.374.000,00.
Last update: