BibTex Citation Data :
@article{JIRUD34832, author = {Naufal Alif and Ika Riswanti Putranti and Fendy Eko Wahyudi}, title = {Analisis Adaptive Behavior Dalam Partisipasi Tiongkok Sebagai Negara Observer di Arctic Council}, journal = {Journal of International Relations Diponegoro}, volume = {8}, number = {3}, year = {2022}, keywords = {Tiongkok; partisipasi; Arctic Council ;adaptive behavior.}, abstract = { Tiongkok menjadi bagian dari anggota observer di Arctic Council sejak 2013. Namun, status keanggotannya di Arctic dipertanyakan oleh beberapa negara anggota tetap lain. Kritik ini berkaitan dengan aktivitas Tiongkok yang dianggap melampaui kedudukannya dan mengabaikan kerja sama di Arctic Council . Motif tersebut berkaitan dengan upaya komersialisasi sumber daya alam dan potensi militerisasi di Arktik. Padahal sebagai negara observer di Arctic Council , Tiongkok diwajibkan untuk membangun fokus partisipasi terhadap riset ilmu pengetahuan akan perubahan iklim dan ancaman alam lainnya di Arktik. Penelitian ini bersifat eksplanatif untuk mencari jawaban atas partisipasi Tiongkok dalam keanggotaannya sebagai negara observer di Arctic Council. Penelitian ini menggunakan teori adaptive behavior yang ditawarkan oleh James N. Rosenau. Lebih jauh, argumen dalam penelitian ini berpendapat bahwa setiap kebijakan luar negeri Tiongkok merupakan sebuah hasil adaptasi dalam memahami kondisi Arktik yang mengalami perubahan signifikan dikarenakan perubahan iklim. Hasil dari adaptive behavior memberi arti setiap tindakan Tiongkok di Arctic Council sebagai pernyataan tegas terhadap Arktik sebagai wilayah yang rentan perubahan iklim sekaligus dapat dimanfaatkan secara bertanggung jawab berkaitan dengan sumber daya energi serta jalur pelayaran yang terbuka pasca mencairnya es di Arktik. Keywords : Tiongkok, partisipasi, Arctic Council , adaptive behavior. }, issn = {3063-2684}, pages = {531--543} doi = {10.14710/jirud.v8i3.34832}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jihi/article/view/34832} }
Refworks Citation Data :
Tiongkok menjadi bagian dari anggota observer di Arctic Council sejak 2013. Namun, status keanggotannya di Arctic dipertanyakan oleh beberapa negara anggota tetap lain. Kritik ini berkaitan dengan aktivitas Tiongkok yang dianggap melampaui kedudukannya dan mengabaikan kerja sama di Arctic Council. Motif tersebut berkaitan dengan upaya komersialisasi sumber daya alam dan potensi militerisasi di Arktik. Padahal sebagai negara observer di Arctic Council, Tiongkok diwajibkan untuk membangun fokus partisipasi terhadap riset ilmu pengetahuan akan perubahan iklim dan ancaman alam lainnya di Arktik. Penelitian ini bersifat eksplanatif untuk mencari jawaban atas partisipasi Tiongkok dalam keanggotaannya sebagai negara observer di Arctic Council. Penelitian ini menggunakan teori adaptive behavior yang ditawarkan oleh James N. Rosenau. Lebih jauh, argumen dalam penelitian ini berpendapat bahwa setiap kebijakan luar negeri Tiongkok merupakan sebuah hasil adaptasi dalam memahami kondisi Arktik yang mengalami perubahan signifikan dikarenakan perubahan iklim. Hasil dari adaptive behavior memberi arti setiap tindakan Tiongkok di Arctic Council sebagai pernyataan tegas terhadap Arktik sebagai wilayah yang rentan perubahan iklim sekaligus dapat dimanfaatkan secara bertanggung jawab berkaitan dengan sumber daya energi serta jalur pelayaran yang terbuka pasca mencairnya es di Arktik.
Keywords : Tiongkok, partisipasi, Arctic Council, adaptive behavior.
Article Metrics:
Last update: