skip to main content

LAJU ASAM AMINO TERLARUT YANG TERDISTRIBUSI KE DALAM KOLOM AIR LAUT PADA UMPAN IKAN KEMBUNG (Rastrelliger kanagurta) (SKALA LABORATORIUM)

*- Perdiana  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Aristi Dian Purnama Fitri  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Taufik Yulianto  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Umpan merupakan alat bantu dan bentuk rangsangan berbentuk fisik atau kimiawi yang dapat memberikan respon terhadap ikan-ikan dalam tujuan penangkapan ikan. Operasi penangkapan rawai tuna  umumnya di Indonesia menggunakan umpan alami ikan kembung, ikan kembung memiliki nilai ekonomis dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Mengetahui laju jenis asam amino dan laju asam amino total yang terdistribusi ke dalam kolom air laut pada umpan ikan kembung untuk operasi rawai tuna skala laboratorium. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Penelitian dilakukan skala laboratorium dengan melakukan perendaman umpan ke dalam kolom air laut, ikan uji yang digunakan adalah ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) yang dianalogikan sebagai umpan alami dalam operasi penangkapan rawai tuna. Ukuran ikan kembung yang digunakan memiliki panjang 23 cm dan lebar 2,5 cm dengan berat 100 gram. Sampel air laut diuji menggunakan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Didapatkan hasil laju jenis asam amino 7 macam dari 17 jenis asam amino pada umpan ikan kembung adalah L-serine, Glycine, L-threonine, L-alanine, L-Valine, L-Lysine HCl, L-Isoleucine  dan L-Leucine. Laju asam amino total umpan ikan kembung pada perendaman K1 hingga K24 menurun dengan bertambahnya waktu perendaman. Kesimpulan yang dihasilkan adalah semakin lama waktu perendaman maka laju pelepasan asam amino semakin kecil dan berpengaruh pada ruang aktif semakin lama perendaman umpan maka ruang aktif semakin mengecil.

 

The bait have attractive function a form of physical or chemical form of stimulation that can provide a response to the fish in the the purpose of catching fish. Rawai tuna generally arrest operations in Indonesia to use natural bait mackerel, rastrelliger has economic value and can be consumed by the public. Knowing the rate of amino acid type and the rate of the total amino acids that are distributed into the water column at mackerel bait for the operation of rawai tuna laboratory scale. The methods used in this research is descriptive analysis method. Laboratory scale research done by soaking the bait into the water column, fish test used was mackerel (Rastrelliger kanagurta) which are analogous to natural as bait in catching operations rawai tuna. Size of mackerel used has a length of 23 cm wide and 2.5 cm long with a weight of 100 grams. Samples of sea water are tested using the method HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Obtained results of rate of 7 different types of amino acids of the 17 kinds of amino acids in feeds mackerel is L-serine, Glycine, L-threonine, L-alanine, L-Valine, L-Lysine HCl, L-Isoleucine and L-Leucine. The rate of total amino acids in the mackerel bait soaking K1 to K24 decreases with increasing time of submersion. The resulting conclusion is the longer soaking, then the rate of release of amino acids is getting smaller and the effect on the active space of the longer soaking bait then active space is increasingly shrinking.

Fulltext View|Download
Keywords: asam amino; ikan kembung; rawai tuna; HPLC

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.