skip to main content

ANALISIS ASPEK TEKNIS DAN FINANSIAL ALAT TANGKAP TONDA DI TPI WATUKARUNG KABUPATEN PACITAN

*Bayu Putra Nur Wijaksono  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Abdul Kohar Mudzakir  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
- Pramonowibowo  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan Mengetahui konstruksi alat tangkap tonda terutama perbedaan hook buatan nelayan dan pabrik di TPI Watukarung, Kabupaten Pacitan; mengetahui berapa besar nelayan mampu menekan biaya produksi dengan membuat hook dan roller sendiri; menganalisis aspek finansial usaha penangkapan dengan Tonda (tonda) di TPI Watukarung, Kabupaten Pacitan.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2013. Materi penelitian ini adalah unit usaha perikanan Tonda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jumlah sampel 25 nelayan. Metode pengambilan sampel menggunakan metode sensus. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara dengan kuisioner, dan pengambilan data sekunder di instansi yang mendukung penelitian.

Dari hasil penelitian diperoleh, alat tangkap tonda di TPI Watukarung Kabupaten Pacitan yang digunakan menggunakan ukuran pancing No.6 berbahan kawat baja. Panjang main line 150 m. Dan kapal yang digunakan berukuran panjang 3,5 m, lebar 0,8 m dan tinggi 0,4 m. Mesin yang digunakan pada kapal mancung adalah mesin honda GX. Mesin tempel tersebut memiliki kekuatan 5,5 PK. Selisih harga antara hook buatan nelayan dan buatan pabrik dapat melakukan penghematan sebesar Rp1.622.000,- per tahun.

Penerimaan rata-rata per tahun nelayan Tonda sebesar Rp 30.109.840,- dengan biaya total Rp 21.012.157,-/tahun dan keuntungan rata-rata per tahun sebesar Rp 9.097.683,-. Analisis finansial rata-rata yang didapatkan adalah nilai NPV sebesar Rp 17.971.575,-, nilai IRR 40%, PP 11,8 bulan, dan R/C Ratio sebesar 1,43. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa usaha penangkapan tersebut layak untuk dijalankan atau diusahakan.

 

The purposes of research were to analyzed technical aspect of Troll Line fishing gear, to count how much they can reduce their cost with own hook, to assessed economical aspects of asset, cost, revenue and profit, to count the NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), PP (Payback Period), and R/C Ratio for financial fishing analysis.

The research conduct on June-July 2013.The subject of the research was  unit of Troll Line fishing efforts. The research used descriptive method with 25 samples of fishermen. The method of collecting the primary data was used sampling method and observation by interview and questionnaire. The secondary data was collected in research-supported instantions.

The result of the research shown, Troll Line fishing gear use hook no.6 for fishing. The main line between 150 m. Troll Line fishing gear  used the boat  with 3,5 m long, 0,8 m width and 0,4 m high. The boat called mancung use honda machine with 5,5 PK to sea.

The average revenue of fishermen was Rp 30.109.840,- with total cost Rp 21.012.157,- per year and profit Rp 9.097.683 per year. The result of a financial analysis were Rp 17.971.575,- for NPV, 40% for IRR, 11,8 months for PP and 1,43 for R/C Ratio. From these result, artisanal fishing with Troll Line fishing gear in watukarung is profitable and feasible to do.

Fulltext View|Download
Keywords: Analisis Teknis; Analisis Finansial; Alat Tangkap Tonda (Tonda); TPI Watukarung

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.