BibTex Citation Data :
@article{JAMT9751, author = {Nuri Yanti and Slamet Prayitno and - Sarjito}, title = {PATOGENISITAS DAN SENSITIVITAS AGENSIA PENYEBAB PENYAKIT BAKTERIAL PADA IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) TERHADAP BERBAGAI MACAM OBAT BEREDAR}, journal = {Journal of Aquaculture Management and Technology}, volume = {4}, number = {3}, year = {2015}, keywords = {gurami; sensitivitas; obat; patogenisitas}, abstract = { Kebutuhan pangan nasional mengharapkan ketersediaan ikan gurami ( Osphronemus gouramy ) pada tahun 2015 sebanyak 26,005 ton. Hal ini mendorong para pembudidaya untuk mengoptimalkan hasil produksi ikan gurami. Namun seiring dengan berjalannya kegiatan budidaya, muncul banyak kendala yang dapat menurunkan hasil produksi, salah satunya ialah serangan penyakit bakteri. Untuk menanggulangi penyakit bakteri tersebut dilakukan pengobatan dengan menggunakan obat-obatan beredar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui agensia penyebab penyakit bakteri yang menginfeksi ikan gurami, mengetahui sensitivitasnya terhadap tiga macam obat beredar dan gejala klinis ikan gurami pasca penyuntikan bakteri melalui uji patogenisitas. Isolasi dilakukan pada 10 ekor ikan sampel yang berasal dari Banjarnegara pada hati, ginjal, mata dan luka pada media TSA ( Tryptone Soy Agar ). Dosis obat yang digunakan pada uji sensitivitas sesuai dengan anjuran dalam kemasan, sedangkan kepadatan bakteri yang digunakan pada uji patogenisitas yaitu 10 8 CFU/ml sebanyak 0,1 ml. Hasil isolasi diperoleh 21 isolat (NF 1, NF 2, NF 3, NF 4, NF 5, NF 6, NF 7, NF 8, NF 9, NF 11, NF 12, NF 13, NF 14, NF 15, NF 16, NF 17, NF 18, NF 20, NF 21, BSJ 6, BSJ 14), kemudian berdasarkan karakter morfologi dilakukan uji sensitivitas 11 isolat terhadap obat uji. Hasil uji sensitivitas isolat NF 1, NF 2, NF 6, NF 7, NF 8, NF 9, NF 11, NF 12, BSJ 6 dan BSJ 14 sensitive terhadap obat C, kecuali NF 16 bersifat resistence . Sedangkan terhadap obat A dan B isolat NF1, NF2, NF 6, NF 7, NF 8, NF 9, NF 12, NF 16 dan BSJ 6 bersifat resistence , kecuali NF 11 bersifat intermediate . Uji biokimia 6 isolat didapatkan bakteri Aeromonas hydrophilla (NF 6 dan NF 8), Enterobacter agglomerans (NF 11 dan BSJ 6), Staphylococcus aureus (NF 16) dan Aeromonas jandaei (BSJ 14), yang kemudian dilakukan uji patogenisitas. Hasil uji patogenisitas ditunjukkan dengan kemunculan gejala klinis berupa borok pada tubuh ( A. hydrophilla ), tubuh menghitam/gelap ( E. agglomerans ), exopthalmia /mata menonjol ( S. aureus ), sedangkan A.jandei tidak ditemukan gejala klinis spesifik. National food’s requirement expect , the availability of g ouram y (Osphronemus gouramy) , were increase d 26.005 ton in 2015. Those requirement encourage fish farmer to optimize go uram y production. In the same time there are many problems that can decrease go uram y production, one of them is a diseases caused by pathogen ic bacteria. Treatment , for that usually us e artificial medicine that sold in the market. The purpose of this research was to know the causative agents of bacterial disease that infect ed g ouram y and to know bacterial sensitivity t o three commercial medicine s and to know clinical sign of g ouram y that bacteria injection by p atogenisity. There were ten moribund fis h’s taken from Banjarnegara with target organ were liver, kidney, eye and wound. Bacteria from those organs were isolated on TSA (Tryptone Soy Agar) Media. Medicine dosage for sensitivity as recommended in the package, and bacterial’s density for patogenisity was 10 8 CFU/mL : 0,1 mL. Isolation of 4 organs revealed. Eleven isolate were selected for sensitivity test out of using twenty one isolate s, (NF 1, NF 2, NF 3, NF 4, NF 5, NF 6, NF 7, NF 8, NF 9, NF 11, NF 12, NF 13, NF 14, NF 15, NF 16, NF 17, NF 18, NF 20, NF 21, BSJ 6 dan BSJ 14). T hree commercial medicine A, B, and C , were exposed to those eleven isolates. Sensitivity test revealed that all 11 isolates (NF 1, NF 2, NF 6, NF 7, NF 8, NF 9, NF 11, NF 12, BSJ and BSJ 14) sensitive to medicine C. Only isolate NF 16 was resistence. To medicine A and B, while others resistence. moreover isolates NF 11 was intermediate. Marphology and biochemical test of 6 isolates revealed that there were : Aeromonas hydrophilla (NF 6 and NF 8) , Enterobacter agglomerans (NF 11 dan BSJ 6) , Staphylococcus aureus (NF 16) and Aeromonas jandaei (BSJ 14). Patogenisity test confirmed 6 bacteria were pathogenisc with clinical signs as follows : ulcer on body (A. hydrophylla), exopthalmi a (S. aureus), blackened at on body (E. agglomerans) and no specific clinical sign (A. jandaei). }, pages = {75--83} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jamt/article/view/9751} }
Refworks Citation Data :
Kebutuhan pangan nasional mengharapkan ketersediaan ikan gurami (Osphronemus gouramy) pada tahun 2015 sebanyak 26,005 ton. Hal ini mendorong para pembudidaya untuk mengoptimalkan hasil produksi ikan gurami. Namun seiring dengan berjalannya kegiatan budidaya, muncul banyak kendala yang dapat menurunkan hasil produksi, salah satunya ialah serangan penyakit bakteri. Untuk menanggulangi penyakit bakteri tersebut dilakukan pengobatan dengan menggunakan obat-obatan beredar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui agensia penyebab penyakit bakteri yang menginfeksi ikan gurami, mengetahui sensitivitasnya terhadap tiga macam obat beredar dan gejala klinis ikan gurami pasca penyuntikan bakteri melalui uji patogenisitas. Isolasi dilakukan pada 10 ekor ikan sampel yang berasal dari Banjarnegara pada hati, ginjal, mata dan luka pada media TSA (Tryptone Soy Agar). Dosis obat yang digunakan pada uji sensitivitas sesuai dengan anjuran dalam kemasan, sedangkan kepadatan bakteri yang digunakan pada uji patogenisitas yaitu 108 CFU/ml sebanyak 0,1 ml. Hasil isolasi diperoleh 21 isolat (NF 1, NF 2, NF 3, NF 4, NF 5, NF 6, NF 7, NF 8, NF 9, NF 11, NF 12, NF 13, NF 14, NF 15, NF 16, NF 17, NF 18, NF 20, NF 21, BSJ 6, BSJ 14), kemudian berdasarkan karakter morfologi dilakukan uji sensitivitas 11 isolat terhadap obat uji. Hasil uji sensitivitas isolat NF 1, NF 2, NF 6, NF 7, NF 8, NF 9, NF 11, NF 12, BSJ 6 dan BSJ 14 sensitive terhadap obat C, kecuali NF 16 bersifat resistence. Sedangkan terhadap obat A dan B isolat NF1, NF2, NF 6, NF 7, NF 8, NF 9, NF 12, NF 16 dan BSJ 6 bersifat resistence, kecuali NF 11 bersifat intermediate. Uji biokimia 6 isolat didapatkan bakteri Aeromonas hydrophilla (NF 6 dan NF 8), Enterobacter agglomerans (NF 11 dan BSJ 6), Staphylococcus aureus (NF 16) dan Aeromonas jandaei (BSJ 14), yang kemudian dilakukan uji patogenisitas. Hasil uji patogenisitas ditunjukkan dengan kemunculan gejala klinis berupa borok pada tubuh (A. hydrophilla), tubuh menghitam/gelap (E. agglomerans), exopthalmia/mata menonjol (S. aureus), sedangkan A.jandei tidak ditemukan gejala klinis spesifik.
National food’s requirement expect, the availability of gouramy (Osphronemus gouramy), were increased 26.005 ton in 2015. Those requirement encourage fish farmer to optimize gouramy production. In the same time there are many problems that can decrease gouramy production, one of them is a diseases caused by pathogenic bacteria. Treatment, for that usually use artificial medicine that sold in the market. The purpose of this research was to know the causative agents of bacterial disease that infected gouramy and to know bacterial sensitivity to three commercial medicines and to know clinical sign of gouramy that bacteria injection by patogenisity. There were ten moribund fish’s taken from Banjarnegara with target organ were liver, kidney, eye and wound. Bacteria from those organs were isolated on TSA (Tryptone Soy Agar) Media. Medicine dosage for sensitivity as recommended in the package, and bacterial’s density for patogenisity was 108 CFU/mL : 0,1 mL. Isolation of 4 organs revealed. Eleven isolate were selected for sensitivity test out of using twenty one isolates, (NF 1, NF 2, NF 3, NF 4, NF 5, NF 6, NF 7, NF 8, NF 9, NF 11, NF 12, NF 13, NF 14, NF 15, NF 16, NF 17, NF 18, NF 20, NF 21, BSJ 6 dan BSJ 14). Three commercial medicine A, B, and C, were exposed to those eleven isolates. Sensitivity test revealed that all 11 isolates (NF 1, NF 2, NF 6, NF 7, NF 8, NF 9, NF 11, NF 12, BSJ and BSJ 14) sensitive to medicine C. Only isolate NF 16 was resistence. To medicine A and B, while others resistence. moreover isolates NF 11 was intermediate. Marphology and biochemical test of 6 isolates revealed that there were : Aeromonas hydrophilla (NF 6 and NF 8), Enterobacter agglomerans (NF 11 dan BSJ 6), Staphylococcus aureus (NF 16) and Aeromonas jandaei (BSJ 14). Patogenisity test confirmed 6 bacteria were pathogenisc with clinical signs as follows : ulcer on body (A. hydrophylla), exopthalmia (S. aureus), blackenedat on body (E. agglomerans) and no specific clinical sign (A. jandaei).
Last update: