BibTex Citation Data :
@article{JAMT8541, author = {Erni Cahyanti and - Subandiyono and Vivi Herawati}, title = {TINGKAT PEMANFAATAN Artemia sp. BEKU, Artemia sp. AWETAN DAN PAKAN BUATAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP POSTLARVA UDANG WINDU (Penaeus monodon, Fab.)}, journal = {Journal of Aquaculture Management and Technology}, volume = {4}, number = {2}, year = {2015}, keywords = {Artemia sp.; pakan buatan; postlarva; udang windu; pertumbuhan; kelangsungan hidup}, abstract = { Pakan alami Artemia sp. merupakan jenis pakan yang cocok untuk udang windu stadia postlarva, sebab selain kandungan protein yang tinggi yaitu sekitar 50%, Artemia sp. juga mudah dicerna oleh larva udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat pemanfaatan pakan berupa Artemia sp. beku, Artemia sp. awetan, dan pakan buatan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup postlarva udang windu ( P. monodon , Fab.). Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu perlakuan A ( Artemia sp. beku), B ( Artemia sp. awetan), dan C (pakan buatan). Udang yang digunakan adalah udang windu PL-8 dengan bobot biomassa rata-rata yaitu perlakuan A sebesar 0,0045±0,0003 g, B sebesar 0,0043±0,0002 g, dan C sebesar 0,0044±0,0002 g. Panjang individu rata-rata udang windu perlakuan A sebesar 0,54±0,0124 cm, B sebesar 0,53±0,0068, dan C sebesar 0,54±0,0015 cm. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengembangan Wilayah Pantai (LPWP) Jepara, Jawa Tengah selama 35 hari. Pakan diberikan 3 kali sehari dengan menerapkan metode relative feeding rate, yaitu sebesar 30%/bobot biomassa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan yang berbeda berpengaruh (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan relatif (RGR W dan RGR L ), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), protein efficiency ratio (PER), namun tidak berpengaruh (P>0.05) terhadap nilai kelangsungan hidup. Nilai untuk RGR W dan RGR L , EPP, dan PER sebesar 16,83%/hari, 8,07%/hari, 25,23%, 0,45%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan Artemia sp. menghasilkan nilai pertumbuhan, EPP, dan PER yang lebih tinggi pada udang windu bila dibandingkan dengan pakan buatan, sedangkan pakan Artemia sp. dalam bentuk beku lebih baik daripada Artemia sp. yang berbentuk awetan. Artemia sp. was a suitable life food for tiger shrimp postlarvae stage, because it has high protein level, (that was about of 50%), and it easily digested by the larvae. The purpose of this research was to determine of consumption and utilization rate of frozen Artemia sp., preserved Artemia sp., and artificial feed for growth and survival rate postlarvaee tiger shrimp (P. monodon, Fab.). The experimental method used was completely randomized design (CRD), with three treatment and three replicaties. The trials used with A (frozen Artemia sp.), B (preserved Artemia sp.), and C (artificial feed). The experimental shrimp used was PL-8 with biomass weight a trial A of 0.0045±0.0003 g, B of 0.0043±0.0002 g, and C of 0.0044±0.0002 g. The individual length a trial A of 0.54±0.0124 cm, B of 0.53±0.0068, and C of 0.54±0.0015 cm. The trial shrimp maintenanced at The Coastal Development Laboratory Jepara, Central Java for 35 days. Feeding frequency applied 3 times a day with relative feeding rate of 30% total biomass weight. The result showed that the different (P<0.05) on relative growth rate of weight and length, feed utilization efficiency, protein efficiency ratio, but no significant (P>0.05) on the survival rate. Those value for RGR W dan RGR L , EPP, and PER were 16.83%/days, 8.07%/days, 25.23%, 0.45%. It was concluded that the tiger shrimp fede on Artemia sp. produce highest growth rate to tiger shrimp when compared with artificial feed, whereas frozen Artemia sp., better resulted om growth the preserved Artemia sp. }, pages = {44--50} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jamt/article/view/8541} }
Refworks Citation Data :
Pakan alami Artemia sp. merupakan jenis pakan yang cocok untuk udang windu stadia postlarva, sebab selain kandungan protein yang tinggi yaitu sekitar 50%, Artemia sp. juga mudah dicerna oleh larva udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat pemanfaatan pakan berupa Artemia sp. beku, Artemia sp. awetan, dan pakan buatan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup postlarva udang windu (P. monodon, Fab.). Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu perlakuan A (Artemia sp. beku), B (Artemia sp. awetan), dan C (pakan buatan). Udang yang digunakan adalah udang windu PL-8 dengan bobot biomassa rata-rata yaitu perlakuan A sebesar 0,0045±0,0003 g, B sebesar 0,0043±0,0002 g, dan C sebesar 0,0044±0,0002 g. Panjang individu rata-rata udang windu perlakuan A sebesar 0,54±0,0124 cm, B sebesar 0,53±0,0068, dan C sebesar 0,54±0,0015 cm. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengembangan Wilayah Pantai (LPWP) Jepara, Jawa Tengah selama 35 hari. Pakan diberikan 3 kali sehari dengan menerapkan metode relative feeding rate, yaitu sebesar 30%/bobot biomassa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan yang berbeda berpengaruh (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan relatif (RGRW dan RGRL), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), protein efficiency ratio (PER), namun tidak berpengaruh (P>0.05) terhadap nilai kelangsungan hidup. Nilai untuk RGRW dan RGRL, EPP, dan PER sebesar 16,83%/hari, 8,07%/hari, 25,23%, 0,45%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan Artemia sp. menghasilkan nilai pertumbuhan, EPP, dan PER yang lebih tinggi pada udang windu bila dibandingkan dengan pakan buatan, sedangkan pakan Artemia sp. dalam bentuk beku lebih baik daripada Artemia sp. yang berbentuk awetan.
Artemia sp. was a suitable life food for tiger shrimp postlarvae stage, because it has high protein level, (that was about of 50%), and it easily digested by the larvae. The purpose of this research was to determine of consumption and utilization rate of frozen Artemia sp., preserved Artemia sp., and artificial feed for growth and survival rate postlarvaee tiger shrimp (P. monodon, Fab.). The experimental method used was completely randomized design (CRD), with three treatment and three replicaties. The trials used with A (frozen Artemia sp.), B (preserved Artemia sp.), and C (artificial feed). The experimental shrimp used was PL-8 with biomass weight a trial A of 0.0045±0.0003 g, B of 0.0043±0.0002 g, and C of 0.0044±0.0002 g. The individual length a trial A of 0.54±0.0124 cm, B of 0.53±0.0068, and C of 0.54±0.0015 cm. The trial shrimp maintenanced at The Coastal Development Laboratory Jepara, Central Java for 35 days. Feeding frequency applied 3 times a day with relative feeding rate of 30% total biomass weight. The result showed that the different (P<0.05) on relative growth rate of weight and length, feed utilization efficiency, protein efficiency ratio, but no significant (P>0.05) on the survival rate. Those value for RGRW dan RGRL, EPP, and PER were 16.83%/days, 8.07%/days, 25.23%, 0.45%. It was concluded that the tiger shrimp fede on Artemia sp. produce highest growth rate to tiger shrimp when compared with artificial feed, whereas frozen Artemia sp., better resulted om growth the preserved Artemia sp.
Last update: