skip to main content

PENGARUH HUFA (Highly Unsaturated Fatty Acids) DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP TOTAL KONSUMSI PAKAN DAN PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIPELIHARA PADA SALINITAS BERBEDA

*Noor Widayati  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
- - Subandiyono  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
Ristiawan Agung Nugroho  -  Departemen Akuakultur, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Lemak merupakan komponen penting di dalam pakan ikan.  Lemak digunakan sebagai sumber energi yang dapat berfungsi membantu proses metabolisme, osmoregulasi, dan menjaga keseimbangan di dalam air.  Semua aktivitas biologis tersebut membutuhkan energi, dan diharapkan pemberian HUFA akan mempengaruhi total konsumsi pakan pertumbuhan ikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh maupun interaksi penambahan HUFA pada pakan terhadap total konsumsi pakan dan pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan salinitas yang berbeda.  Pakan diberikan dengan cara at satiation sebanyak 3 kali sehari pada pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 WIB.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial.  Percobaan yang dilakukan yaitu dengan ordo (3x2) dan masing-masing diulang sebanyak 3 kali.  Faktor pertama yaitu pemberian HUFA dengan 3 tingkatan, faktor A yaitu 0, 1, 2% untuk perlakuan A1, A2 dan A3.  Faktor kedua adalah faktor B dengan 2 salinitas yang berbeda pada media budidaya yaitu 0 dan 10 ppt untuk perlakuan B1 dan B2.  Variabel yang diamati yaitu total konsumsi pakan (TKP), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), protein efisiensi ratio (PER), laju pertumbuhan relatif (RGR), dan survival rate (SR).  Hasil penelitian menunjukan bahwa HUFA maupun salinitas dalam pakan buatan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap TKP, EPP, PER, dan RGR namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai SR.  Terdapat interaksi antara HUFA dan salinitas untuk hasil TKP, EPP, PER, dan RGR namun tidak terdapat interaksi pada SR.  Perlakuan A3B2 menunjukkan hasil tertinggi untuk TKP (108,04±1,29g), EPP (64,45±2,94%), PER (2,01±0,03%), RGR (3,88±0,19%/hari), dan SR A2B2 (96,67±5,77%).  Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa perlakuan A3B2memberikan hasil tertinggi untuk RGR, EPP, TKP, dan PER. Perlauan A2B2 memberikan hasil tertinggi untuk SR.

 

Fat is one the important components in fish feed.  Fat was used as energy sourceand involved in metabolic process, osmoregulation, and maintained of fluidal osmotic the fish.  All of those biological activities required energy, and dietary HUFAs were expected could affect the rate of feed consumption and growth of the fish.  The use of HUFAs (Highly Unsaturated Fatty Acids) to know the influence of dietary HUFAs on feed consumption and growth of tilapia (Oreochromis niloticus) which was maintained in various media salinities. The fish was fed for 3 times a day (i.e. at 08.00 am, 12.00 and 16.00 pm ), by applying at satiation feeding method.  The experimental design used was of factorial- randomized completely design (RCD) with the order of (3x2) and each treatment was repeated for 3 times.  The first factor was dietary HUFAs (i.e factor A) with 3 levels that were factor A was trial diets with 0, 1, and 2% dietary HUFAs, for the treatment of A1, A2, and A3, respectively.  The second factor B (i.e various media salinities) with 2 level, that were 0 and 10 ppt, for the treatment of B1 and B2, respectively.  The variables measured were were food consumption rate (FCR), food efficiency utilization (FEU), protein efficiency ratio (PER), relative growth rate (RGR), and survival rate (SR). The result showed that both HUFAs and different media salinities had significantly affected (P<0,05) on FCR, FEU, PER, and RGR values, but didn’t for the SR (P>0,05) value.   There was an interaction for HUFAs and different media salinities factor on the values of the FCR, FEU, PER, and RGR, but didn’t for SR.  The treatment of A3B2 showed the highest value for FCR (108,04±1,29g), FEU (64,45±2,94%), PER (2,01±0,03%), RGR (3,88±0,19%/ day), and SR (96,67±5,77%).  The conclusion of this research was that treatment A3B2 resulted on the highest values of FCR, FEU, PER and RGR, while the treatment of A2B2 resulted on the highest value of SR.

Fulltext View|Download
Keywords: Ikan Nila; HUFA; Salinitas; TKP; Pertumbuhan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.