BibTex Citation Data :
@article{JAMT20486, author = {Giacinta Widiana and Slamet Prayitno and Lestari Widowati}, title = {ANALISA POTENSI PRODUKSI TAMBAK IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI KECAMATAN WEDUNG DENGAN PENERAPAN APLIKASI TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH}, journal = {Journal of Aquaculture Management and Technology}, volume = {6}, number = {4}, year = {2017}, keywords = {Ikan Bandeng; Klekap; Potensi Produksi; Sistem Informasi Geografis}, abstract = { Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu ikan air payau yang banyak diminati di Indonesia untuk dikembangkan. Ikan bandeng di Kecamatan Wedung banyak dibudidayakan dalam tambak dengan sistem ekstensif, yaitu sistem budidaya tanpa pemberian pakan tambahan sehingga seluruh hidupnya bergantung pada ketersediaan pakan alami berupa klekap pada tambak tersebut. Kurangnya informasi mengenai karakteristik perairan dan ketersediaan klekap di sekitar lahan budidaya tambak bandeng di Kecamatan Wedung menyebabkan pemanfaatan lahan yang tidak optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kesesuaian lahan budidaya tambak bandeng serta menganalisa potensi produksi tambak bandeng di Kecamatan Wedung berdasarkan ketersediaan klekap sebagai sumber pakan alami ikan bandeng. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yang meliputi 2 tahapan, yaitu pengumpulan data dan analisa data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran langsung ke lapangan sebanyak 7 titik penelitian dan wawancara terhadap petani tambak. Data yang telah didapat kemudian diolah dengan menggunakan ArcGis 10.0. Pengohanan data dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu pembuatan peta dasar, pembuatan peta kontur sebaran spasial dari setiap parameter, overlay, layout dan scoring. Data yang dihasilkan berupa model spasial. Analisa kesesuaian perairan dilakukan dengan pembuatan matriks kesesuaian kemudian pembobotan dan penghitungan skor berdasarkan tingkat pengaruh dari setiap parameter terhadap daerah yang berpotensi untuk budidaya bandeng. Selanjutnya dilakukan analisa potensi produksi berdasarkan ketersediaan klekap. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah luasan tambak Kecamatan Wedung sebesar ± 1.663 ha termasuk dalam kategori cukup sesuai (S2) dan tambak dengan luas ± 1.911 ha masuk dalam kategori sesuai bersyarat (S3). Dilihat dari faktor ketersediaan klekap pada titik I memiliki potensi bandeng 663 kg, titik IV sebanyak 990 kg dan titik VII sebanyak 955 kg. Pertambakan di kecamatan Wedung memiliki potensi untuk dikembangkan karena memiliki total ketersediaan klekap sebesar 120% dari total kebutuhan bandeng. Milkfish(Chanos chanos) is the one of fishes of brackish water much demanded in Indonesia to be developed. Milkfish in Wedung subdistrict lot of cultivated in ponds with extensively scale, is the system cultivication without additional feed so the entire life relied on the availability natural feed of klekap on that ponds. Lacking of information regarding the characteristic of the water and availability of klekap around the ponds of milkfish in Wedung subdistrict as led to the utilization of locations became unoptimum. The study was aimed to analysis the suitability of cultivating lands ponds of milkfish and analysis of milkfish ponds potention production in Wedung subdistrict based on availability of klekap as natural feed. The method used is data collection by survey in the field and then analyzed. The data had been collected was done by direct measurement in the field and interviews with fish farmers. The data have been obtained were processed by using ArcGIS 10.0. The steps started with with base map creation stages, Making contour map of the spatial distribution of each parameter, Overlay, Layout and Scoring which earned spatial model. The analysis was made by making the waters suitability matrix, then weighting and calculating the score based on the degree of each parameter influenced towards the potential areas for cultivation of milkfish. Further analysis based on availability klekap production potential. The results obtained fromt his study is about ± 1.663 ha ponds area in Wedung subdistrict belong to S2 category and ponds with an area ± 1.911 ha belongs to S3 category. Seen from the availability of klekap in station 1 has potential production of bandeng about 663 kg, station IV about 990 kg and station VII about 955 kg. Ponds area in Wedung subdistrict hasthe potential to be developed having total klekap availability about 120% of totalneeds ofmilkfish. }, pages = {101--109} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jamt/article/view/20486} }
Refworks Citation Data :
Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu ikan air payau yang banyak diminati di Indonesia untuk dikembangkan. Ikan bandeng di Kecamatan Wedung banyak dibudidayakan dalam tambak dengan sistem ekstensif, yaitu sistem budidaya tanpa pemberian pakan tambahan sehingga seluruh hidupnya bergantung pada ketersediaan pakan alami berupa klekap pada tambak tersebut. Kurangnya informasi mengenai karakteristik perairan dan ketersediaan klekap di sekitar lahan budidaya tambak bandeng di Kecamatan Wedung menyebabkan pemanfaatan lahan yang tidak optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kesesuaian lahan budidaya tambak bandeng serta menganalisa potensi produksi tambak bandeng di Kecamatan Wedung berdasarkan ketersediaan klekap sebagai sumber pakan alami ikan bandeng. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yang meliputi 2 tahapan, yaitu pengumpulan data dan analisa data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran langsung ke lapangan sebanyak 7 titik penelitian dan wawancara terhadap petani tambak. Data yang telah didapat kemudian diolah dengan menggunakan ArcGis 10.0. Pengohanan data dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu pembuatan peta dasar, pembuatan peta kontur sebaran spasial dari setiap parameter, overlay, layout dan scoring. Data yang dihasilkan berupa model spasial. Analisa kesesuaian perairan dilakukan dengan pembuatan matriks kesesuaian kemudian pembobotan dan penghitungan skor berdasarkan tingkat pengaruh dari setiap parameter terhadap daerah yang berpotensi untuk budidaya bandeng. Selanjutnya dilakukan analisa potensi produksi berdasarkan ketersediaan klekap. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah luasan tambak Kecamatan Wedung sebesar ± 1.663 ha termasuk dalam kategori cukup sesuai (S2) dan tambak dengan luas ± 1.911 ha masuk dalam kategori sesuai bersyarat (S3). Dilihat dari faktor ketersediaan klekap pada titik I memiliki potensi bandeng 663 kg, titik IV sebanyak 990 kg dan titik VII sebanyak 955 kg. Pertambakan di kecamatan Wedung memiliki potensi untuk dikembangkan karena memiliki total ketersediaan klekap sebesar 120% dari total kebutuhan bandeng.
Milkfish(Chanos chanos) is the one of fishes of brackish water much demanded in Indonesia to be developed. Milkfish in Wedung subdistrict lot of cultivated in ponds with extensively scale, is the system cultivication without additional feed so the entire life relied on the availability natural feed of klekap on that ponds. Lacking of information regarding the characteristic of the water and availability of klekap around the ponds of milkfish in Wedung subdistrict as led to the utilization of locations became unoptimum. The study was aimed to analysis the suitability of cultivating lands ponds of milkfish and analysis of milkfish ponds potention production in Wedung subdistrict based on availability of klekap as natural feed. The method used is data collection by survey in the field and then analyzed. The data had been collected was done by direct measurement in the field and interviews with fish farmers. The data have been obtained were processed by using ArcGIS 10.0. The steps started with with base map creation stages, Making contour map of the spatial distribution of each parameter, Overlay, Layout and Scoring which earned spatial model. The analysis was made by making the waters suitability matrix, then weighting and calculating the score based on the degree of each parameter influenced towards the potential areas for cultivation of milkfish. Further analysis based on availability klekap production potential. The results obtained fromt his study is about ± 1.663 ha ponds area in Wedung subdistrict belong to S2 category and ponds with an area ± 1.911 ha belongs to S3 category. Seen from the availability of klekap in station 1 has potential production of bandeng about 663 kg, station IV about 990 kg and station VII about 955 kg. Ponds area in Wedung subdistrict hasthe potential to be developed having total klekap availability about 120% of totalneeds ofmilkfish.
Last update: