skip to main content

PENGARUH KOMBINASI PENAMBAHAN ENZIM PAPAIN PADA PAKAN BUATAN DAN PROBIOTIK PADA MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN, PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN MAS (Cyprinus carpio)

*- - Yulyanah  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
Diana Rachmawati  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
Agung Sudaryono  -  Departemen Akuakultur, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Peningkatan produksi ikan mas (Cyprinus carpio) akan berbanding lurus dengan kebutuhan pakan. Masalah yang sering dihadapi pembudidaya ikan mas adalah efisiensi pemanfaatan pakan yang belum maksimal dari pakan komersil dan hampir menghabiskan sekitar 60% dari total biaya produksi untuk pakan. Oleh karena itu, pakan yang diberikan harus efektif dan efisien agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh tubuh ikan mas untuk pertumbuhan. Efisiensi pemanfaatan pakan ikan mas dapat ditingkatkan dengan penambahan enzim eksogenus diantaranya enzim papain. Disisi lain, pemberian pakan dalam jumlah berlebih pada budidaya ikan mas dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang berakibat terjadinya peningkatan kematian. Hal tersebut dapat diatasi dengan penambahan probiotik pada media pemeliharaan budidaya ikan mas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi penambahan enzim papain pada pakan buatan dan probiotik pada media pemeliharaan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan ikan mas (C. carpio). Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan mas dengan bobot rata-rata 3,21±0,23 g/ekor. Pemberian pakan yaitu pada pukul 08.00 dan 16.00 secara at satiation. Ikan uji dipelihara dengan padat tebar 1 ekor/l dengan lama pemeliharaan 42 hari.  Penelitian ini menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan.  Perlakuan dalam penelitian ini adalah kombinasi penambahan enzim papain pada pakan dan probiotik media pemeliharaan dengan dosis yang berbeda yaitu: perlakuan A1B1 (enzim papain 0,25 g/kg pakan dan probiotik 1 mL/L); A1B2 (enzim papain 0,25 g/kg pakan dan probiotik 2 mL/L); A2B1 (enzim papain 0,5 g/kg pakan dan probiotik 1 mL/L); A2B2 (enzim papain 0,5 g/kg pakan dan probiotik 2 mL/L); A3B1 (enzim papain 0,75 g/kg pakan dan probiotik 1 mL/L) dan A3B2 (enzim papain 0,75 g/kg pakan dan probiotik 2 mL/L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enzim papain pada pakan buatan dan probiotik pada media pemeliharaan ada interaksi (P<0,05) terhadap efisiensi pemanfaatan pakan (EPP) dan laju pertumbuhan spesifik (SGR), tetapi tidak ada interaksi (P>0,05) terhadap kelulushidupan (SR). Perlakuan A3B1 (enzim papain 0,75 g/kg dan probiotik 1 mL/L) memberikan nilai tertinggi pada EPP dan SGR yaitu masing-masing sebesar 75,44±2,19% dan 2,19±0,03%/hari. Kualitas air pada media pemeliharaan terdapat pada kisaran yang layak untuk pemeliharaan ikan uji.  Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah kombinasi penambahan dosis enzim papain sebesar 0,75 g/kg pakan dan probiotik pada media pemeliharaan sebesar 1 mL/L merupakan dosis terbaik terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan mas (C. carpio).

 

Increasing production of common carp (Cyprinus carpio) will be directly proportional to the feed needs. The problem which often faced by common carp farmer is the efficiency utilization of commercial feed that has not yet been maximum and nearly spent about 60% of the total production costs for feed. Therefore, the given feed must be effective and efficient in order to be utilized properly by the body of the common carp for growth. The efficient utilization of feed common carp can be improved by the addition of exsogenus enzyme which contain of papain enzymes. On the other hand, excess amounts of feeding on common carp cause a decreasing in water quality that can increase fish mortality. This can be overcome by the addition of probiotics on media of common carp. This present study was aimed to determine the effect combination of papain enzyme on artificial feed and probiotics in media on feed utilization efficiency, growth and survival rate of common carp (C. carpio). The experimental fish was common carp with the average body weight was 3,21 ±0,23g/fish.  The feeding frequency was twice a day, that was at 08.00 and 16.00, by applying at satiation method.  The fish was cultured with stocking density of 1 fish/l for 42 days.  This research was used an experimental method of completely randomize design complete randomized design factorial with 2 factors and 3 replicates.  The treatment in this study: treatment A1B1 (0,25 g/kg of papain enzyme in feed and 1 mL/L of probiotic), A1B2 (0,25 g/kg of papain enzyme in feed and 2 mL/L of probiotic), A2B1 (0,5 g/kg of papain enzyme in feed and 1 mL/L of probiotic), A2B2 (0,5 g/kg of papain enzyme in feed and 2 mL/L of probiotic), A3B1 (0,75 g/kg of papain enzyme in feed and 1 mL/L of probiotic), A3B2 (0,75 g/kg of papain enzyme in feed and 2 mL/L of probiotic). Data showed that the addition of papain enzyme in artificial feed and probiotics in the media make an interaction (P<0,05) on the feed utilization efficiency (FUE) and specific growth rate (SGR), but did not make an interaction (P>0,05) on the survival rate (SR). Treatment A3B1 (papain enzyme 0,75 g/kg feed and probiotic 1 mL/L) produced the high value for FUE and SGR that were 75.44±2.19% and 2,19±0,03%/day. Water quality parameters during the rearing period were suitable for the trial fish. The results showed that the optimum dosage for common carp (C. carpio) is 0,75 g/kg of papain enzyme in feed and 1 ml/l of probiotic in the media.

Fulltext View|Download
Keywords: Enzim Papain; Probiotik; Pakan; Pertumbuhan; Ikan Mas

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.