BibTex Citation Data :
@article{JAMT20392, author = {Aditya Atmojo and Fajar Basuki and Ristiawan Nugroho}, title = {PENGARUH PEMBERIAN REKOMBINAN HORMON PERTUMBUHAN (rGH) MELALUI METODE PERENDAMAN DENGAN LAMA WAKTU YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LARVA BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum Cuv)}, journal = {Journal of Aquaculture Management and Technology}, volume = {6}, number = {3}, year = {2017}, keywords = {Perendaman; rGH; Pertumbuhan; C. macropomum}, abstract = { Permintaan pasar bawal air tawar yang tinggi harus didukung dengan usaha budidaya yang berkelanjutan dan siklus produksi yang cepat. Rekombinan hormon pertumbuhan ( rGH ) merupakan inovasi teknologi dibidang perikanan yang memiliki potensi sebagai pakan suplemen yang diharapkan dapat memberikan percepatan pertumbuhan pada ikan budidaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama waktu perendaman rGH yang terbaik terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan larva bawal air tawar ( C. macropomum ). Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 pengulangan. Ikan uji yang digunakan adalah bawal air tawar dengan bobot individu rata – rata 2,59±0,32 g/ekor dan panjang 4,5 – 5,5 cm. Ikan uji dipelihara selama 45 hari dengan padat tebar 1 ekor/l. Dosis rGH yang digunakan adalah 2,5 mg/l. Perlakuan A tanpa perendaman, B perendaman 30 menit, C perendaman 60 menit, D perendaman 90 menit. Data yang diamati meliputi tingkat konsumsi pakan (TKP), rasio konversi pakan (FCR), laju pertumbuhan spesifik (SGR), pertumbuhan panjang mutlak (L), kelulushidupan (SR) dan kualitas air. Hasil pengamatan total konsumsi pakan perlakuan A sebesar 193,72±2,96g, perlakuan B sebesar 193,06±4,55g, perlakuan C sebesar 193,81±10,32g, perlakuan D sebesar 192,01 ± 3,85g. Nilai rasio konversi pakan perlakuan A sebesar 1,07±0,09, perlakuan B sebesar 1,11±0,05, perlakuan C sebesar 1,10±0,1, perlakuan D sebesar 0,99±0,01. Laju pertumbuhan spesifik didapatkan hasil A sebesar 3,44±0,03%/hari, perlakuan B sebesar 3,36±0,07%/hari, perlakuan C sebesar 3,45±0,06%/hari, perlakuan D sebesar 3,58±0,03%/hari. Pertumbuhan panjang mutlak diperoleh hasil perlakuan A sebesar 3,51±0,26cm, perlakuan B sebesar 3,45±0,21cm, perlakuan C sebesar 3,46±0,10cm, perlakuan D sebesar 3,95±0,06cm. Nilai kelulushidupan diperoleh perlakuan A sebesar 90,00±8,66%, perlakuan B sebesar 88,33±2,89%, perlakuan C sebesar 90,00±8,66%, perlakuan D sebesar 93,33±2,89%. Kualitas air pada media pemeliharaan terdapat pada kisaran yang layak untuk ikan uji. Pemberian rGH melalui metode perendaman dengan lama waktu 90 menit dapat meningkatkan laju pertumbuhan spesifik dan pertumbuhan panjang mutlak bawal air tawar. Market demand on red-bellied pacu should be responded by sustainable and fast production cycle. Recombinant Growth Hormone was a technology innovation in fisheries sector which has potential ability that hopefully could give a growth acceleration on aquaculture organism. The aim of this research was to found the best duration of Recombinant Growth Hormone effects through immersion method on growth and survival rate of red-bellied pacu (C. macropomum) fry . This research was used an experimental method of completely randomized design for 4 treatments and 3 replicates. The trial fish was red-bellied pacu ( C. macropomum) with 2,59 ±0,32 g /fish body weight average and 4,5 – 5,5 cm height. The fish was cultured for 45 days with 1 fish/l stocking density. The dose of rGH was 2,5mg/l. The treatments of this research were: A that was for trial with no rGH immersion, B with 30 minutes of rGH immersion, C with 60 minutes of rGH immersion, and D with 90 minutes rGH immersion. The measured data included the feed consumption, feed convertion ratio (FCR), specific growth rate (SGR), absolute length growth (L), survival rate (SR), and water quality. The result showed total feed consumption treatment A 193,72±2,9 6g , treatment B 193,06±4,55 g , treatment C 193,81±10,32 g , treatment D 192,01 ± 3,85 g. Feed convertion ratio treatment A 1,07±0,09 , treatment B 1,11±0,05 , treatment C 1,10±0,1 , treatment D 0,99±0,01 . Specific growth rate treatment A 3,44±0,03 %/day , treatment B 3,36±0,07 %/day , treatment C 3,45±0,06 %/day , treatment D 3,58±0,03 %/day. Absolute length growth treatment A 3,51±0,26 cm , treatment B 3,45±0,21 cm , treatment C 3,46±0,10 cm , treatment D 3,95±0,06 cm. Survival rate treatment A 90,00±8,66 % , treatment B 88,33±2,89 % SR , treatment C 90,00±8,66 % , treatment D 93,33±2,89 %. Water quality parameters during rearing period were suitable for the trial fish. Giving rGH through immersion method with 90 minutes duration could increased the specific growth rate and absolute length growth of red-bellied pacu. }, pages = {1--9} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jamt/article/view/20392} }
Refworks Citation Data :
Permintaan pasar bawal air tawar yang tinggi harus didukung dengan usaha budidaya yang berkelanjutan dan siklus produksi yang cepat. Rekombinan hormon pertumbuhan (rGH) merupakan inovasi teknologi dibidang perikanan yang memiliki potensi sebagai pakan suplemen yang diharapkan dapat memberikan percepatan pertumbuhan pada ikan budidaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama waktu perendaman rGH yang terbaik terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan larva bawal air tawar (C. macropomum). Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 pengulangan. Ikan uji yang digunakan adalah bawal air tawar dengan bobot individu rata – rata 2,59±0,32 g/ekor dan panjang 4,5 – 5,5 cm. Ikan uji dipelihara selama 45 hari dengan padat tebar 1 ekor/l. Dosis rGH yang digunakan adalah 2,5 mg/l. Perlakuan A tanpa perendaman, B perendaman 30 menit, C perendaman 60 menit, D perendaman 90 menit. Data yang diamati meliputi tingkat konsumsi pakan (TKP), rasio konversi pakan (FCR), laju pertumbuhan spesifik (SGR), pertumbuhan panjang mutlak (L), kelulushidupan (SR) dan kualitas air. Hasil pengamatan total konsumsi pakan perlakuan A sebesar 193,72±2,96g, perlakuan B sebesar 193,06±4,55g, perlakuan C sebesar 193,81±10,32g, perlakuan D sebesar 192,01±3,85g. Nilai rasio konversi pakan perlakuan A sebesar 1,07±0,09, perlakuan B sebesar 1,11±0,05, perlakuan C sebesar 1,10±0,1, perlakuan D sebesar 0,99±0,01. Laju pertumbuhan spesifik didapatkan hasil A sebesar 3,44±0,03%/hari, perlakuan B sebesar 3,36±0,07%/hari, perlakuan C sebesar 3,45±0,06%/hari, perlakuan D sebesar 3,58±0,03%/hari. Pertumbuhan panjang mutlak diperoleh hasil perlakuan A sebesar 3,51±0,26cm, perlakuan B sebesar 3,45±0,21cm, perlakuan C sebesar 3,46±0,10cm, perlakuan D sebesar 3,95±0,06cm. Nilai kelulushidupan diperoleh perlakuan A sebesar 90,00±8,66%, perlakuan B sebesar 88,33±2,89%, perlakuan C sebesar 90,00±8,66%, perlakuan D sebesar 93,33±2,89%. Kualitas air pada media pemeliharaan terdapat pada kisaran yang layak untuk ikan uji. Pemberian rGH melalui metode perendaman dengan lama waktu 90 menit dapat meningkatkan laju pertumbuhan spesifik dan pertumbuhan panjang mutlak bawal air tawar.
Market demand on red-bellied pacu should be responded by sustainable and fast production cycle. Recombinant Growth Hormone was a technology innovation in fisheries sector which has potential ability that hopefully could give a growth acceleration on aquaculture organism. The aim of this research was to found the best duration of Recombinant Growth Hormone effects through immersion method on growth and survival rate of red-bellied pacu (C. macropomum) fry. This research was used an experimental method of completely randomized design for 4 treatments and 3 replicates. The trial fish was red-bellied pacu (C. macropomum) with 2,59±0,32 g/fish body weight average and 4,5 – 5,5 cm height. The fish was cultured for 45 days with 1 fish/l stocking density. The dose of rGH was 2,5mg/l. The treatments of this research were: A that was for trial with no rGH immersion, B with 30 minutes of rGH immersion, C with 60 minutes of rGH immersion, and D with 90 minutes rGH immersion. The measured data included the feed consumption, feed convertion ratio (FCR), specific growth rate (SGR), absolute length growth (L), survival rate (SR), and water quality. The result showed total feed consumption treatment A 193,72±2,96g, treatment B 193,06±4,55g, treatment C 193,81±10,32g, treatment D 192,01±3,85g. Feed convertion ratio treatment A 1,07±0,09, treatment B 1,11±0,05, treatment C 1,10±0,1, treatment D 0,99±0,01. Specific growth rate treatment A 3,44±0,03%/day, treatment B 3,36±0,07%/day, treatment C 3,45±0,06%/day, treatment D 3,58±0,03%/day. Absolute length growth treatment A 3,51±0,26cm, treatment B 3,45±0,21cm, treatment C 3,46±0,10cm, treatment D 3,95±0,06cm. Survival rate treatment A 90,00±8,66%, treatment B 88,33±2,89% SR, treatment C 90,00±8,66%, treatment D 93,33±2,89%. Water quality parameters during rearing period were suitable for the trial fish. Giving rGH through immersion method with 90 minutes duration could increased the specific growth rate and absolute length growth of red-bellied pacu.
Last update: