BibTex Citation Data :
@article{IO7288, author = {Salshabila Persada and Djoko Setyabudi and Turnomo Rahardjo and Nurrist Ulfa}, title = {FENOMENA PERILAKU CYBERBULLYING DI DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER}, journal = {Interaksi Online}, volume = {3}, number = {1}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Maraknya penggunaan jejaring sosial twitter dikalangan masyarakat modern saat ini tengah sangat popular. Twitter membawa trend baru dalam masyarakat sebagai ajang untuk melakukan tindakan penindasan secara online atau yang lebih dikenal dengan sebutan cyberbullying. Pengguna twitter dengan mudah dapat melakukan cyberbullying kepada pengguna twitter lainnya, pengguna dapat memposting tulisan kejam atau mengunggah foto yang berhubungan dengan individu lain dengan tujuan mengintimidasi dan merusak nama baik seseorang. Tujuan cyberbullying dalam media twitter adalah untuk memenuhi kebutuhan dimana pada hakikatnya semua orang selalu berjuang dalam usaha memenuhi kebutuhan- kebutuhan pokoknya dalam hal kesehatan, keamanan, pengaruh, kekuasaan dan kepuasaan hidupnya secara biologis, lahiriah maupun batiniah. Dorongan, alasan dasar dan pikiran dasar bagi seseorang merupakan sebuah penggerak untuk mau bertindak memenuhi kebutuhannya, hal inilah yang disebut sebagai motivasi, motif jika dihubungkan dengan konsumsi media berarti segala alasan dan pendorong dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang menggunakan media. Penelitian ini bertujuan untuk memahami motivasi pelaku dalam melakukan cyberbullying dijejaring sosial twitter. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah motif sosiogenis, yaitu motif cinta, motif kompetensi, dan motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas. Selain itu motif afektif juga menjadi alasan pelaku melakukan cyberbullying yaitu reduksi, peneguhan dan penonjolan. Kedua motif yang ada didukung dengan Teori Uses And Gratification dan pendekatan emosi. Pengalaman individu ini diungkapkan dengan metode fenomenologi yang mengutamakan pada pengalaman individu secara sadar dalam memaknai suatu hal. Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam terhadap lima orang informan yang masing-masing merupakan pelaku cyberbullying di dalam jejaring sosial Twitter dan telah menggunakan jejaring sosial ini selama setahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jejaring sosial twitter, perilaku cyberbullying terjadi karena motivasi yang ada pada dalam diri informan, seperti motif sosiogenis dan motif afektif. Dibalik semua motif yang ada, tersimpan perasaan emosi yang dirasakan informan dan membawanya kepada perilaku cyberbullying di twitter. Emosi yang dirasakan informan seperti emosi kesal, sakit hati dan senang menciptakan motif sosiogenis dan afektif yang mendorong informan untuk melakukan perilaku cyberbullying di twitter. Key words :Twitter, cyberbullying, motif, emosi }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/7288} }
Refworks Citation Data :
Maraknya penggunaan jejaring sosial twitter dikalangan masyarakat modern saat ini tengah sangat popular. Twitter membawa trend baru dalam masyarakat sebagai ajang untuk melakukan tindakan penindasan secara online atau yang lebih dikenal dengan sebutan cyberbullying. Pengguna twitter dengan mudah dapat melakukan cyberbullying kepada pengguna twitter lainnya, pengguna dapat memposting tulisan kejam atau mengunggah foto yang berhubungan dengan individu lain dengan tujuan mengintimidasi dan merusak nama baik seseorang. Tujuan cyberbullying dalam media twitter adalah untuk memenuhi kebutuhan dimana pada hakikatnya semua orang selalu berjuang dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya dalam hal kesehatan, keamanan, pengaruh, kekuasaan dan kepuasaan hidupnya secara biologis, lahiriah maupun batiniah. Dorongan, alasan dasar dan pikiran dasar bagi seseorang merupakan sebuah penggerak untuk mau bertindak memenuhi kebutuhannya, hal inilah yang disebut sebagai motivasi, motif jika dihubungkan dengan konsumsi media berarti segala alasan dan pendorong dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang menggunakan media.Penelitian ini bertujuan untuk memahami motivasi pelaku dalam melakukan cyberbullying dijejaring sosial twitter. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah motif sosiogenis, yaitu motif cinta, motif kompetensi, dan motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas. Selain itu motif afektif juga menjadi alasan pelaku melakukan cyberbullying yaitu reduksi, peneguhan dan penonjolan. Kedua motif yang ada didukung dengan Teori Uses And Gratification dan pendekatan emosi. Pengalaman individu ini diungkapkan dengan metode fenomenologi yang mengutamakan pada pengalaman individu secara sadar dalam memaknai suatu hal. Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam terhadap lima orang informan yang masing-masing merupakan pelaku cyberbullying di dalam jejaring sosial Twitter dan telah menggunakan jejaring sosial ini selama setahun.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jejaring sosial twitter, perilaku cyberbullying terjadi karena motivasi yang ada pada dalam diri informan, seperti motif sosiogenis dan motif afektif. Dibalik semua motif yang ada, tersimpan perasaan emosi yang dirasakan informan dan membawanya kepada perilaku cyberbullying di twitter. Emosi yang dirasakan informan seperti emosi kesal, sakit hati dan senang menciptakan motif sosiogenis dan afektif yang mendorong informan untuk melakukan perilaku cyberbullying di twitter.Key words :Twitter, cyberbullying, motif, emosi
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.