skip to main content

FENOMENA PERILAKU CYBERBULLYING DI DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER


Citation Format:
Abstract

Maraknya penggunaan jejaring sosial twitter dikalangan masyarakat modern saat ini
tengah sangat popular. Twitter membawa trend baru dalam masyarakat sebagai ajang untuk
melakukan tindakan penindasan secara online atau yang lebih dikenal dengan sebutan
cyberbullying. Pengguna twitter dengan mudah dapat melakukan cyberbullying kepada
pengguna twitter lainnya, pengguna dapat memposting tulisan kejam atau mengunggah foto
yang berhubungan dengan individu lain dengan tujuan mengintimidasi dan merusak nama
baik seseorang. Tujuan cyberbullying dalam media twitter adalah untuk memenuhi kebutuhan
dimana pada hakikatnya semua orang selalu berjuang dalam usaha memenuhi kebutuhan-
kebutuhan pokoknya dalam hal kesehatan, keamanan, pengaruh, kekuasaan dan kepuasaan
hidupnya secara biologis, lahiriah maupun batiniah. Dorongan, alasan dasar dan pikiran dasar
bagi seseorang merupakan sebuah penggerak untuk mau bertindak memenuhi kebutuhannya,
hal inilah yang disebut sebagai motivasi, motif jika dihubungkan dengan konsumsi media
berarti segala alasan dan pendorong dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang
menggunakan media.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami motivasi pelaku dalam melakukan
cyberbullying dijejaring sosial twitter. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah
motif sosiogenis, yaitu motif cinta, motif kompetensi, dan motif harga diri dan kebutuhan
untuk mencari identitas. Selain itu motif afektif juga menjadi alasan pelaku melakukan
cyberbullying yaitu reduksi, peneguhan dan penonjolan. Kedua motif yang ada didukung
dengan Teori Uses And Gratification dan pendekatan emosi. Pengalaman individu ini
diungkapkan dengan metode fenomenologi yang mengutamakan pada pengalaman individu
secara sadar dalam memaknai suatu hal. Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam
terhadap lima orang informan yang masing-masing merupakan pelaku cyberbullying di dalam
jejaring sosial Twitter dan telah menggunakan jejaring sosial ini selama setahun.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jejaring sosial twitter, perilaku
cyberbullying terjadi karena motivasi yang ada pada dalam diri informan, seperti motif
sosiogenis dan motif afektif. Dibalik semua motif yang ada, tersimpan perasaan emosi yang
dirasakan informan dan membawanya kepada perilaku cyberbullying di twitter. Emosi yang
dirasakan informan seperti emosi kesal, sakit hati dan senang menciptakan motif sosiogenis
dan afektif yang mendorong informan untuk melakukan perilaku cyberbullying di twitter.
Key words :Twitter, cyberbullying, motif, emosi

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.