BibTex Citation Data :
@article{IO7196, author = {Mirtsa Hadi and Hedi Santosa and Taufik Suprihartini and Turnomo Rahardjo}, title = {Pemaknaan Khalayak terhadap Penggambaran Orang Jawa Semarang dalam Rubrik Rame Kondhe di Harian Suara Merdeka}, journal = {Interaksi Online}, volume = {3}, number = {1}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { ABSTRAK Nama : Mirtsa Zahara Hadi NIM : D2C009069 Judul : Pemaknaan Khalayak terhadap Penggambaran Orang Jawa Semarang dalam Rubrik Rame Kondhe di Harian Suara Merdeka Rubrik opini di dalam surat kabar merupakan rubrik yang memaparkan opini redaksi tentang suatu pemberitaan. Rame Kondhe merupakan salah satu rubrik opini yang diterbitkan oleh Harian Suara Merdeka yang disajikan dalam format feature dengan menggunakan bahasa Jawa dialek Semarang. Hal unik lain dari rubrik ini adalah penggunaan tokoh-tokoh atau karakter yang berbincang dalam bahasa Jawa dialek Semarang yang jika dibaca sekilas akan timbul pemahaman pembaca bahwa tokoh-tokoh di dalam rubrik tersebut merupakan penggambaran orang Jawa Semarang asli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemaknaan khalayak terhadap penggambaran orang Jawa Semarang dalam rubrik Rame Kondhe. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan analisis resepsi. Teori yang digunakan adalah teori interpretif dan teori encoding-decoding Stuart Hall yang menjabarkan tiga posisi pemaknaan audiens. Perbedaan posisi pemaknaan audiens dikarenakan perbedaan latar belakang sosial, ekonomi, agama, budaya, pendidikan, usia, dan gender. Hasil penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam dengan delapan informan yang berbeda secara etnis, usia, gender, dan latar belakang sosial dan ekonomi. Preferred reading dari rubrik Rame Kondhe adalah khalayak akan diarahkan untuk menyetujui penggambaran tokoh-tokoh yang ada di dalam rubrik Rame Kondhe merupakan pencerminan orang Semarang asli. Hasil penelitian dikelompokkan menjadi tiga posisi pemaknaan, dominant-hegemonic position yang menempatkan khalayak membaca teks sesuai dengan makna dominan, negotiated position yang menempatkan khalayak membaca teks sesuai dengan makna dominan, namun menegosiasikan beberapa hal yang tidak sesuai dengan keadaan audiens, dan oppositional position yang menempatkan khalayak membaca teks tidak sesuai dengan makna dominan dan memberikan alternatif jawaban. Kesimpulan hasil penelitian menempatkan sebagian besar informan berada pada posisi hegemoni dominan yang menyetujui bahwa karakteristik tokoh -tokoh yang ada di dalam rubrik Rame Kondhe merupakan pencerminan orang Semarang asli. Kata kunci : bahasa Jawa, dialek, orang Jawa, orang Semarang, analisis resepsi }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/7196} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAKNama : Mirtsa Zahara HadiNIM : D2C009069Judul : Pemaknaan Khalayak terhadap Penggambaran Orang Jawa Semarang dalam Rubrik Rame Kondhe di Harian Suara MerdekaRubrik opini di dalam surat kabar merupakan rubrik yang memaparkan opini redaksi tentang suatu pemberitaan. Rame Kondhe merupakan salah satu rubrik opini yang diterbitkan oleh Harian Suara Merdeka yang disajikan dalam format feature dengan menggunakan bahasa Jawa dialek Semarang. Hal unik lain dari rubrik ini adalah penggunaan tokoh-tokoh atau karakter yang berbincang dalam bahasa Jawa dialek Semarang yang jika dibaca sekilas akan timbul pemahaman pembaca bahwa tokoh-tokoh di dalam rubrik tersebut merupakan penggambaran orang Jawa Semarang asli.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemaknaan khalayak terhadap penggambaran orang Jawa Semarang dalam rubrik Rame Kondhe. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan analisis resepsi. Teori yang digunakan adalah teori interpretif dan teori encoding-decoding Stuart Hall yang menjabarkan tiga posisi pemaknaan audiens. Perbedaan posisi pemaknaan audiens dikarenakan perbedaan latar belakang sosial, ekonomi, agama, budaya, pendidikan, usia, dan gender. Hasil penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam dengan delapan informan yang berbeda secara etnis, usia, gender, dan latar belakang sosial dan ekonomi.Preferred reading dari rubrik Rame Kondhe adalah khalayak akan diarahkan untuk menyetujui penggambaran tokoh-tokoh yang ada di dalam rubrik Rame Kondhe merupakan pencerminan orang Semarang asli. Hasil penelitian dikelompokkan menjadi tiga posisi pemaknaan, dominant-hegemonic position yang menempatkan khalayak membaca teks sesuai dengan makna dominan, negotiated position yang menempatkan khalayak membaca teks sesuai dengan makna dominan, namun menegosiasikan beberapa hal yang tidak sesuai dengan keadaan audiens, dan oppositional position yang menempatkan khalayak membaca teks tidak sesuai dengan makna dominan dan memberikan alternatif jawaban. Kesimpulan hasil penelitian menempatkan sebagian besar informan berada pada posisi hegemoni dominan yang menyetujui bahwa karakteristik tokoh -tokoh yang ada di dalam rubrik Rame Kondhe merupakan pencerminan orang Semarang asli.Kata kunci : bahasa Jawa, dialek, orang Jawa, orang Semarang, analisis resepsi
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.