BibTex Citation Data :
@article{IO7284, author = {Velina Susanto and Sri Herieningsih and Agus Naryoso and Wiwid Rakhmad}, title = {PENGGUNAAN SIMBOL VERBAL DAN NONVERBAL DALAM PEMELIHARAAN HUBUNGAN ASMARA PASANGAN DISABILITAS INTELEKTUAL}, journal = {Interaksi Online}, volume = {3}, number = {1}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Penyandang disabilitas intelektual menjelaskan kondisi anak yang kecerdasannya jauh dibawah rata-rata normal yang menyebabkan kemampuan anak terbatas dalam hal perilaku adaptif, perkembangan bahasa, dan kemampuan dalam interaksi sosial. Pada dasarnya penyandang disabilitas intelektual juga mengalami masa puber ketika menginjak usia remaja sehingga memiliki hasrat untuk mengenal lawan jenis dan menjalin hubungan asmara. Dengan keterbatasan intelektualnya, pasangan disabilitas intelektual sering mengalami inkonsistensi antara pesan verbal dan nonverbal yang memicu konflik dalam hubungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemeliharaan hubungan pasangan disabilitas intelektual ringan melalui penggunaan simbol verbal dan nonverbal. Teori Interaksi Simbolik, Teori Pemeliharaan Hubungan, Teori Dialektika Relasional dan Teori Manajemen Privasi Komunikasi menjadi landasan yang digunakan untuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi untuk mengungkapkan pengalaman unik subyek penelitian, yaitu 1 pasangan disabilitas intelektual yang menjalin hubungan asmara. Metode pengumpulan data yaitu observasi pastisipatif dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan asmara pasangan disabilitas intelektual dibatasi oleh aturan di lingkungan mereka yang memberikan pengaruh terhadap setiap perilaku komunikasi verbal dan nonverbal antar pasangan. Pemeliharaan hubungan pasangan disabilitas intelektual ringan dilakukan dengan cara menjaga komunikasi, komitmen dan kepuasan hubungan. Komitmen di dalam hubungan dijaga melalui komunikasi yang konsisten, baik secara verbal saat bertatap muka maupun nonverbal seperti sentuhan fisik, gerakan dan ekspresi wajah, serta kontak mata. Pasangan disabilitas intelektual ini juga saling merasakan kepuasan selama menjalin hubungan asmara dan terbuka satu sama lain mengenai hal-hal umum yang dialami pasangan. Pasangan disabilitas intelektual mengelola konflik dengan cara menghindari hal-hal yang memicu konflik, menghindar dari pasangan saat terjadi konflik, secara alamiah melupakan konflik, dan menghadirkan pihak ketiga. Pasangan disabilitas intelektual pun mampu mengelola informasi privat dan publik untuk menghindari konflik. Pasangan disabilitas intelektual bertindak sesuai dengan keinginan dari dalam dirinya sesuai dengan karakter keterbelakangannya. Kata Kunci : Disabilitas, Pemeliharaan Hubungan, Hubungan Asmara }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/7284} }
Refworks Citation Data :
Penyandang disabilitas intelektual menjelaskan kondisi anak yang kecerdasannya jauh dibawah rata-rata normal yang menyebabkan kemampuan anak terbatas dalam hal perilaku adaptif, perkembangan bahasa, dan kemampuan dalam interaksi sosial. Pada dasarnya penyandang disabilitas intelektual juga mengalami masa puber ketika menginjak usia remaja sehingga memiliki hasrat untuk mengenal lawan jenis dan menjalin hubungan asmara. Dengan keterbatasan intelektualnya, pasangan disabilitas intelektual sering mengalami inkonsistensi antara pesan verbal dan nonverbal yang memicu konflik dalam hubungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemeliharaan hubungan pasangan disabilitas intelektual ringan melalui penggunaan simbol verbal dan nonverbal. Teori Interaksi Simbolik, Teori Pemeliharaan Hubungan, Teori Dialektika Relasional dan Teori Manajemen Privasi Komunikasi menjadi landasan yang digunakan untuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologiuntuk mengungkapkan pengalaman unik subyek penelitian, yaitu 1 pasangan disabilitas intelektual yang menjalin hubungan asmara. Metode pengumpulan data yaitu observasi pastisipatif dan wawancara mendalam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan asmara pasangan disabilitas intelektual dibatasi oleh aturan di lingkungan mereka yang memberikan pengaruh terhadap setiap perilaku komunikasi verbal dan nonverbal antar pasangan. Pemeliharaan hubungan pasangan disabilitas intelektual ringan dilakukan dengan cara menjaga komunikasi, komitmen dan kepuasan hubungan. Komitmen di dalam hubungan dijaga melalui komunikasi yang konsisten, baik secara verbal saat bertatap muka maupun nonverbal seperti sentuhan fisik, gerakan dan ekspresi wajah, serta kontak mata. Pasangan disabilitas intelektual ini juga saling merasakan kepuasan selama menjalin hubungan asmara dan terbuka satu sama lain mengenai hal-hal umum yang dialami pasangan. Pasangan disabilitas intelektual mengelola konflik dengan cara menghindari hal-hal yang memicu konflik, menghindar dari pasangan saat terjadi konflik, secara alamiah melupakan konflik, dan menghadirkan pihak ketiga. Pasangan disabilitas intelektual pun mampu mengelola informasi privat dan publik untuk menghindari konflik. Pasangan disabilitas intelektual bertindak sesuai dengan keinginan dari dalam dirinya sesuai dengan karakter keterbelakangannya. Kata Kunci : Disabilitas, Pemeliharaan Hubungan, Hubungan Asmara
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.