BibTex Citation Data :
@article{IO6611, author = {Austin P and Taufik Suprihatini and Sri Herieningsih and Nuriyatul Lailiyah}, title = {Hubungan antara Intensitas Menonton Televisi dan Tingkat Pengawasan Orang Tua (Parental Mediation) dengan Perilaku Kekerasan Oleh Anak}, journal = {Interaksi Online}, volume = {2}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Televisi masih menjadi media pilihan khalayak untuk mendapatkan informasi dan hiburan di saat maraknya era website, karena kemampuannya mengatasi faktor jarak, ruang, dan waktu. Namun kini banyak tayangan televisi yang mengandung konten kekerasan dan pengaduan masyarakat mengenai acara televisi terus meningkat di KPI dari tahun ke tahun. Banyak program yang mendapat teguran dari KPI hingga beberapa program dicekal untuk tayang. Oleh karena itu perlu adanya pengawasan dari orang tua yang dianggap lebih memahami dan dapat membimbing ketika anak-anak sedang menonton televisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas menonton televisi dan tingkat pengawasan orang tua (parental mediation) dengan perilaku kekerasan oleh anak. Intensitas menonton televisi adalah tingkat keseringan (frekuensi), kualitas kedalaman menonton atau durasi dan daya konsentrasi dalam menonton televisi yang diukur dengan frekuensi, durasi, dan perhatian. Tingkat pengawasan orang tua diukur dengan aturan yang ditetapkan, pengawasan orang tua, dan menemani. Sedangkan perilaku kekerasan oleh anak diukur dengan dua dimensi, yaitu kekerasan secara fisik dan kekerasan secara verbal. Teori yang digunakan adalah teori Kultivasi dari George Gerbner dan teori Parental Mediation dari Nathanson. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3, 4, 5, dan 6, SD Negeri Wonolopo 3 Semarang yang berjumlah 203 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik nonrandom sampling. Teknik ini menggunakan cara pengambilan purposive sampling, yang berjumlah 65 orang. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis koefisien korelasi rank Kendall menggunakan perhitungan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas menonton televisi dengan perilaku kekerasan anak. Hal ini dibuktikan berdasarkan perhitungan melalui uji statistik dimana diperoleh probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,040 dengan koefisien korelasi sebesar 0,239. Oleh karena sig sebesar 0,040 < 0,05; maka kesimpu lan yang dapat diambil adalah bahwa menerima Hipotesis alternatif (Ha) dan menolak Hipotesis nol (Ho). Begitu pula untuk variabel tingkat pengawasan orang tua (parental mediation) dengan perilaku kekerasan anak menunjukkan bahwa terdapat hubungan Hal ini dibuktikan berdasarkan perhitungan melalui uji statistik dimana diperoleh probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,022 dengan koefisien korelasi sebesar – 0,265. Oleh karena sig sebesar 0,022 < 0,05; maka kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa menerima Hipotesis alternatif (Ha) dan menolak Hipotesis nol (Ho). Saran yang diberikan sebagai implikasi hasil penelitian adalah stasiun televisi perlu menyeleksi kembali jam tayang untuk program yang berisi konten dewasa dan memberikan kode untuk setiap tayangan. Key words : Intensitas Menonton Televisi, Pengawasan Orang Tua, Perilaku Kekerasan Oleh Anak }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/6611} }
Refworks Citation Data :
Televisi masih menjadi media pilihan khalayak untuk mendapatkan informasi dan hiburan di saat maraknya era website, karena kemampuannya mengatasi faktor jarak, ruang, dan waktu. Namun kini banyak tayangan televisi yang mengandung konten kekerasan dan pengaduan masyarakat mengenai acara televisi terus meningkat di KPI dari tahun ke tahun. Banyak program yang mendapat teguran dari KPI hingga beberapa program dicekal untuk tayang. Oleh karena itu perlu adanya pengawasan dari orang tua yang dianggap lebih memahami dan dapat membimbing ketika anak-anak sedang menonton televisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas menonton televisi dan tingkat pengawasan orang tua (parental mediation) dengan perilaku kekerasan oleh anak. Intensitas menonton televisi adalah tingkat keseringan (frekuensi), kualitas kedalaman menontonatau durasi dan daya konsentrasi dalam menonton televisi yang diukur dengan frekuensi, durasi,dan perhatian. Tingkat pengawasan orang tua diukur dengan aturan yang ditetapkan, pengawasanorang tua, dan menemani. Sedangkan perilaku kekerasan oleh anak diukur dengan dua dimensi,yaitu kekerasan secara fisik dan kekerasan secara verbal. Teori yang digunakan adalah teoriKultivasi dari George Gerbner dan teori Parental Mediation dari Nathanson. Penelitian inimerupakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian iniadalah siswa kelas 3, 4, 5, dan 6, SD Negeri Wonolopo 3 Semarang yang berjumlah 203 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik nonrandom sampling. Teknik ini menggunakan cara pengambilan purposive sampling, yang berjumlah 65 orang. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis koefisien korelasi rank Kendall menggunakan perhitungan program SPSS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas menonton televisi dengan perilaku kekerasan anak. Hal ini dibuktikan berdasarkan perhitungan melalui uji statistik dimana diperoleh probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,040 dengan koefisien korelasi sebesar 0,239. Oleh karena sig sebesar 0,040 < 0,05; maka kesimpu lan yang dapat diambil adalah bahwa menerima Hipotesis alternatif (Ha) dan menolak Hipotesis nol (Ho). Begitu pula untuk variabel tingkat pengawasan orang tua (parental mediation) dengan perilaku kekerasan anak menunjukkan bahwa terdapat hubungan Hal ini dibuktikan berdasarkan perhitungan melalui uji statistik dimana diperoleh probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,022 dengan koefisien korelasi sebesar – 0,265. Oleh karena sig sebesar 0,022 < 0,05; maka kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa menerima Hipotesis alternatif (Ha) dan menolak Hipotesis nol (Ho). Saran yang diberikan sebagai implikasi hasil penelitian adalah stasiun televisi perlu menyeleksi kembali jam tayang untuk program yang berisi konten dewasa dan memberikan kode untuk setiap tayangan.Key words : Intensitas Menonton Televisi, Pengawasan Orang Tua, Perilaku Kekerasan Oleh Anak
Last update:
Interaksi Online, is published by Undergraduate Program of Communication Science, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024) 7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
situs slot 4d
toto slot 88