skip to main content

Hubungan antara Intensitas Menonton Televisi dan Tingkat Pengawasan Orang Tua (Parental Mediation) dengan Perilaku Kekerasan Oleh Anak


Citation Format:
Abstract

Televisi masih menjadi media pilihan khalayak untuk mendapatkan informasi dan hiburan di saat
maraknya era website, karena kemampuannya mengatasi faktor jarak, ruang, dan waktu. Namun
kini banyak tayangan televisi yang mengandung konten kekerasan dan pengaduan masyarakat
mengenai acara televisi terus meningkat di KPI dari tahun ke tahun. Banyak program yang
mendapat teguran dari KPI hingga beberapa program dicekal untuk tayang. Oleh karena itu perlu
adanya pengawasan dari orang tua yang dianggap lebih memahami dan dapat membimbing ketika
anak-anak sedang menonton televisi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas menonton televisi
dan tingkat pengawasan orang tua (parental mediation) dengan perilaku kekerasan oleh anak.
Intensitas menonton televisi adalah tingkat keseringan (frekuensi), kualitas kedalaman menonton
atau durasi dan daya konsentrasi dalam menonton televisi yang diukur dengan frekuensi, durasi,
dan perhatian. Tingkat pengawasan orang tua diukur dengan aturan yang ditetapkan, pengawasan
orang tua, dan menemani. Sedangkan perilaku kekerasan oleh anak diukur dengan dua dimensi,
yaitu kekerasan secara fisik dan kekerasan secara verbal. Teori yang digunakan adalah teori
Kultivasi dari George Gerbner dan teori Parental Mediation dari Nathanson. Penelitian ini
merupakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas 3, 4, 5, dan 6, SD Negeri Wonolopo 3 Semarang yang berjumlah 203 orang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik nonrandom sampling. Teknik ini
menggunakan cara pengambilan purposive sampling, yang berjumlah 65 orang. Adapun teknik
analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis koefisien korelasi rank Kendall
menggunakan perhitungan program SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas menonton
televisi dengan perilaku kekerasan anak. Hal ini dibuktikan berdasarkan perhitungan melalui uji
statistik dimana diperoleh probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,040 dengan koefisien korelasi
sebesar 0,239. Oleh karena sig sebesar 0,040 < 0,05; maka kesimpu lan yang dapat diambil adalah
bahwa menerima Hipotesis alternatif (Ha) dan menolak Hipotesis nol (Ho). Begitu pula untuk
variabel tingkat pengawasan orang tua (parental mediation) dengan perilaku kekerasan anak
menunjukkan bahwa terdapat hubungan Hal ini dibuktikan berdasarkan perhitungan melalui uji
statistik dimana diperoleh probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,022 dengan koefisien korelasi
sebesar – 0,265. Oleh karena sig sebesar 0,022 < 0,05; maka kesimpulan yang dapat diambil
adalah bahwa menerima Hipotesis alternatif (Ha) dan menolak Hipotesis nol (Ho). Saran yang
diberikan sebagai implikasi hasil penelitian adalah stasiun televisi perlu menyeleksi kembali jam
tayang untuk program yang berisi konten dewasa dan memberikan kode untuk setiap tayangan.
Key words : Intensitas Menonton Televisi, Pengawasan Orang Tua, Perilaku Kekerasan Oleh
Anak

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.