skip to main content

REPRESENTASI GAYA FASHION REMAJA METROPOLITAN DALAM SINETRON DIAM-DIAM SUKA


Citation Format:
Abstract

Sinetron merupakan salah satu produk media massa yang keberadaannya memiliki
kekuatan untuk menciptakan realitas sosial baru di masyarakat, melalui ideologi-
ideologi yang dibawanya atas kehendak kelompok tertentu yang memiliki kekuatan
besar, dalam hal ini adalah kelompok pengusaha media, praktisi, atau rumah
produksi. Diam-Diam Suka merupakan sinetron yang menceritakan gaya fashion
dalam kehidupan remaja metropolitan di Jakarta yang mempengaruhi berbagai aspek
hingga akhirnya menimbulkan kesenjangan sosial diantara para remaja. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk membongkar dan memahami makna yang tampak maupun
tidak tampak tentang gaya fashion remaja metropolitan dan gagasan dominan yang
ada di dalam Diam-Diam Suka melalui analisis semiotika The Codes of Television
milik John Fiske.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah, bahwa gaya fashion menunjukkan
citra diri dalam berpenampilan agar dapat dinilai atau dipahami orang lain melalui
tanda-tanda non-verbal, selain itu remaja metropolitan cenderung mengutamakan
kemewahan menjadi standar gaya fashion remaja di perkotaan.
Analisis mendalam selanjutnya menemukan bahwa gaya fashion membentuk
remaja-remaja ke dalam kelompok superioritas atau inferioritas yang kemudian
menimbulkan kesenjangan sosial dalam pergaulan sehari-hari. Remaja yang tidak
memiliki gaya fashion sesuai standar akan tergusur, terkucilkan, dan terpaksa
menerima perlakuan semena-mena dari kelompok superioritas. Pada akhirnya Diam-
Diam Suka memperlihatkan keberpihakan atas pembenaran untuk melihat kualitas
remaja dari penampilan luar, bukan dari prestasinya.
Lebih jauh lagi, selera fashion individu sering dipahami memiliki hubungan
erat dengan tingkat ekonomi sehingga menciptakan kelas-kelas sosial yang berlanjut
pada konflik dan kekerasan untuk menunjukkan supremasi kelas yang digambarkan
sebagai sesuatu yang alamiah dan rasional. Keberadaan gaya fashion di kalangan
remaja metropolitan akhirnya menjadi sebuah prestise dari ajang pamer kekayaan
orangtua. Selain itu, ditemukan pula ketidaksetaraan gender dalam penggunaan
fashion yang menyudutkan posisi perempuan.
Gaya fashion remaja metropolitan berujung pada gagasan-gagasan tentang
kehidupan mewah, kelompok superioritas, perbedaan kelas dapat mempengaruhi
sistem kognitif masyarakat sehingga disarankan pemirsa televisi lebih kritis dalam
menyikapi konten sinetron.
Kata kunci: representasi, sinetron, fashion, remaja metropolitan, ideologi

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.