BibTex Citation Data :
@article{IO6609, author = {Galih Sri Gelar Mukti and Hedi Santosa and Triyono Lukmantoro and Adi Nugroho}, title = {Pemaknaan Khalayak terhadap Adegan Axe Effect dalam Iklan Televisi Axe}, journal = {Interaksi Online}, volume = {2}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Iklan, merupakan sarana komunikasi yang digunakan untuk mempromosikan suatu produk atau jasa. Produk wewangian Axe yang ditujukan untuk konsumen laki-laki, selalu lebih menonjolkan sosok perempuan ketimbang laki-laki itu sendiri dalam iklan-iklannya. Perempuan-perempuan tersebut menjadi obyek yang terkena pengaruh Axe Effect dan berubah tingkah lakunya menjadi agresif untuk mendekati tokoh laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interpretasi khalayak terhadap adegan Axe Effect dalam iklan televisi Axe. Untuk itu, penelitian ini juga mendeskripsikan mengenai sosok laki-laki dan perempuan yang menjadi pemeran adegan Axe Effect, serta dimensi jender yang menyertainya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis resepsi untuk memahami bahwa pengalaman dan latar belakang sosial dapat berperan dalam terciptanya makna yang berbeda-beda mengenai suatu adegan atau tayangan iklan. Usia dan jenis kelamin juga sangat mempengaruhi pemaknaan. Khalayak yang merupakan keluarga, dapat terlibat pula dalam perdebatan atas penilaiannya masing-masing saat menyaksikan suatu teks media (dalam hal ini tayangan iklan Axe) secara bersama-sama. Hasil penelitian menunjukkan khalayak memaknai adegan Axe Effect sebagai suatu adegan yang sangat berlebihan dan tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata. Visualisasi laki-laki dan perempuan dalam adegan Axe effect juga seolah bertukar menurut enam dimensi infantalisasi simbolik. Sosok laki-laki dinilai cukup normal, meskipun terlalu pasif. Sosok perempuan dinilai terlalu agresif sehingga menimbulkan kesan negatif, oleh karena itu ada kekurangsetujuan iklan tersebut tampil di media massa. Meskipun begitu, maskulinitas tetap melekat pada sosok laki-laki, dan femininitas pada sosok perempuan. Karena iklan memang selalu dirancang untuk terciptanya jarak dari kenyataan, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memahami sisi kreatif, penokohan, dan fungsi dari sebuah tayangan iklan. Khalayak tidak hanya harus sekedar mulai aktif memaknai, namun juga mengkritisi pesan iklan secara cerdas. Kata kunci : Resepsi, Interpretasi, Iklan, Jender, Axe effect }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/6609} }
Refworks Citation Data :
Iklan, merupakan sarana komunikasi yang digunakan untuk mempromosikan suatu produk atau jasa. Produk wewangian Axe yang ditujukan untuk konsumen laki-laki, selalu lebih menonjolkan sosok perempuan ketimbang laki-laki itu sendiri dalam iklan-iklannya. Perempuan-perempuan tersebut menjadi obyek yang terkena pengaruh Axe Effect dan berubah tingkah lakunya menjadi agresif untuk mendekati tokoh laki-laki.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interpretasi khalayak terhadap adegan AxeEffect dalam iklan televisi Axe. Untuk itu, penelitian ini juga mendeskripsikan mengenai sosok laki-laki dan perempuan yang menjadi pemeran adegan Axe Effect, serta dimensi jender yang menyertainya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis resepsi untuk memahami bahwa pengalaman dan latar belakang sosial dapat berperan dalam terciptanya makna yang berbeda-beda mengenai suatu adegan atau tayangan iklan. Usia dan jenis kelamin juga sangat mempengaruhi pemaknaan. Khalayak yang merupakan keluarga, dapat terlibat pula dalam perdebatan atas penilaiannya masing-masing saat menyaksikan suatu teks media (dalam hal ini tayangan iklan Axe) secara bersama-sama.Hasil penelitian menunjukkan khalayak memaknai adegan Axe Effect sebagai suatu adegan yang sangat berlebihan dan tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata. Visualisasi laki-laki dan perempuan dalam adegan Axe effect juga seolah bertukar menurut enam dimensi infantalisasi simbolik. Sosok laki-laki dinilai cukup normal, meskipun terlalu pasif. Sosok perempuan dinilai terlalu agresif sehingga menimbulkan kesan negatif, oleh karena itu ada kekurangsetujuan iklan tersebut tampil di media massa. Meskipun begitu, maskulinitas tetap melekat pada sosok laki-laki, dan femininitas pada sosok perempuan. Karena iklan memang selalu dirancang untuk terciptanya jarak dari kenyataan, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memahami sisi kreatif, penokohan, dan fungsi dari sebuah tayangan iklan. Khalayak tidak hanya harus sekedar mulai aktif memaknai, namun juga mengkritisi pesan iklan secara cerdas.Kata kunci : Resepsi, Interpretasi, Iklan, Jender, Axe effect
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.