RADAPTASI BUDAYA KOLEKTIVIS MAHASISWA INDONESIA

Abstract

Penelitian ini menyelidiki proses adaptasi mahasiswa Indonesia yang kembali ke budaya kolektivis mereka setelah belajar di luar negeri, dengan fokus pada tantangan dan strategi yang mereka hadapi. Dengan menggunakan pendekatan fenomenologi transendental dan Teori Adaptasi Kurva W, penelitian ini menganalisis pengalaman lima mahasiswa. Temuan utama mengungkapkan bahwa keterampilan intrapersonal dan interpersonal secara signifikan membantu dalam proses adaptasi, dengan kepribadian yang terbuka dan reseptif memfasilitasi hubungan yang lebih mudah dengan lingkungan mereka. Durasi waktu yang dihabiskan di luar negeri bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi adaptasi; pengetahuan sebelumnya tentang lingkungan baru membantu mengatur ekspektasi dan mengurangi gegar budaya. Selain itu, kebiasaan keluarga dan jaringan sosial yang mendukung juga memainkan peran penting dalam memudahkan transisi. Penelitian ini meningkatkan pemahaman tentang proses adaptasi dan menyarankan penelitian di masa depan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang memengaruhi, seperti lama tinggal dan konteks geopolitik.