skip to main content

REPRESENTASI KEKUASAAN PEREMPUAN SEBAGAI ANGGOTA PARLEMEN DALAM VIDEO DPR – MUSIKAL PADA AKUN YOUTUBE SKINNYINDONESIAN24

*Vivi Yolanda  -  Program Study S1 Ilmu Komunikasi
Triyono Lukmantoro  -  Program Study S1 Ilmu Komunikasi
Lintang Ratri Rahmiaji  -  Program Study S1 Ilmu Komunikasi

Citation Format:
Abstract
Media sosial sebagai pilar kelima dari demokrasi menjadi peluang bagi perempuan untuk menunjukkan eksistensinya sebagai diri. Banyaknya video tayangan di media sosial tentang isu perempuan, video berjudul DPR – MUSIKAL menjadi menarik untuk diteliti karena menampilkan perempuan parlemen yang diproduksi oleh laki-laki. Penelitian yang berjudul “Representasi Kekuasaan Perempuan sebagai Anggota Parlemen dalam Video DPR – MUSIKAL pada Akun Youtube SkinnyIndonesian24” bertujuan untuk mengetahui bagaimana video berjudul DPR – MUSIKAL pada akun youtube SkinnyIndonesia24 merepresentasikan kekuasaan perempuan sebagai anggota parlemen dan menganalisis bagaimana perempuan digambarkan dalam mengatasi berbagai persoalan politik yang harus dihadapinya. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analisis wacana kritis Sara Mills. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi kekuasaan perempuan sebagai anggota parlemen yang ditampilkan dalam video DPR – MUSIKAL pada akun youtube SkinnyIndonesian24 tidak sesuai dengan perspektif feminisme eksistensialis Simone de Beauviour. Mawar yang direpresentasikan sebagai perempuan berkuasa yang memiliki akses tertinggi dalam sebuah negara belum sepenuhnya mendapatkan kekuasaan. Bahkan, pada lembaga publik tertinggi dalam suatu negara yaitu DPR RI perempuan masih tidak mendapatkan kekuasaan atas dirinya sendiri. Melalui Analisis Wacana Kritis Model Sara Mills, perempuan dalam menyelesaikan permasalahan politiknya digambarkan sebagai sosok yang emosional, dilema, dan tidak berdaya. Fragmentasi tubuh perempuan ditunjukkan melalui wajah, dada, hingga pinggang dan kaki untuk menggambarkan inferioritas perempuan dan kesan sensual. Selanjutnya, fokalisasi menunjukkan pola komunikasi perempuan lebih kompetitif. Hal ini terjadi karena dialog laki-laki lebih mendominasi dan menunjukkan suara perempuan sulit didengar. Sehingga dapat ditarik benang merah melalui analisis skemata bahwa video tayangan berjudul DPR – MUSIKAL pada akun youtube SkinnyIndonesian24 menguatkan adanya ideologi patriarki. Tayangan tidak menunjukkan kekuasaan perempuan di ruang publik. Sebaliknya, tayangan menegaskan bahwa dalam arus utama perempuan tidak memiliki hak atas dirinya sendiri dan laki-lakilah pemegang kekuasaan tertinggi sekaligus pengambil keputusan.
Fulltext View|Download
Keywords: Social Media is The fifth estate of democracy, representasi, kekuasaan, feminisme, analisis wacana kritis

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.