slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
KOMUNIKASI STRATEGIS UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE UNIVERSITAS SEBAGAI GREEN UNIVERSITY | Akbar | Interaksi Online skip to main content

KOMUNIKASI STRATEGIS UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE UNIVERSITAS SEBAGAI GREEN UNIVERSITY


Citation Format:
Abstract

KOMUNIKASI STRATEGIS UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE UNIVERSITAS
SEBAGAI GREEN UNIVERSITY
Abstrak
Kebijakan green university merupakan kombinasi antara tiga elemen yaitu green building, green
place dan green behaviour yang diterapkan pada komunitas akademis. Ketiga hal tersebut dapat
tercapai jika dilaksanakan melalui implementasi strategi komunikasi strategis yang tepat.
Komunikasi strategis terdiri dari dua aspek yaitu komunikasi secara makro dan komunikasi secara
mikro. Kedua aspek tersebut mempunyai fungsi untuk menyebarluaskan pesan komunikasi yang
bersifat informatif, persuasif dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil
yang optimal pada implementasi program atau kebijakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi implementasi strategi
komunikasi strategis Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes)
dalam membangun brand image universitas sebagai green university. Upaya menjawab
permasalahan dan tujuan penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan strategi
komunikasi strategis yang diaplikasikan pada kebijakan green university. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif evaluatif dengan pendekatan studi kasus.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan green university belum diterapkan
sebagaimana mestinya karena masih menekankan pada pembangunan fisik kampus saja.
Pemrosesan informasi pada target audiens terhadap kebijakan green university masih cukup rendah
karena strategi komunikasi yang dijalankan cenderung belum tepat sasaran dan tidak
mengedepankan aspek efektivitas dan efisiensi sehingga berdampak pada pembangunan brand
image universitas yang tidak optimal. Hal tersebut juga dikarenakan strategi komunikasi yang
dijalankan masih sebatas pada publisitas media dan pengadaan kegiatan.
Disarankan setiap implementasi kebijakan sebaiknya dilakukan melalui pendekatan
komunikasi strategis secara komprehensif dan didahului oleh proses riset serta dievaluasi dengan
indikator-indikator tertentu untuk mengetahui keberhasilan kebijakan yang diterapkan.
Key Words: komunikasi strategis, green university, strategi komunikasi, brand image, implementasi
kebijakan.
STRATEGIC COMMUNICATIONS OF UNIVERSITAS DIPONEGORO AND
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG IN BUILDING BRAND IMAGE AS GREEN
UNIVERSITY
Abstract
Green university policy is a combination of the three elements of green building, green place and
green behavior is applied to the academic community. These three things can be achieved in the
implementation of strategic communication suitable strategy. Strategic communication consists of
two aspects : the micro communication and macro communication. Both aspects have a function to
disseminate communication messages that are informative, persuasive and instructive
systematically to target audience to obtain optimal results in the implementation of the program or
policy.
The purpose of this study to determine and evaluate the implementation of a strategic
communications strategy of Universitas Diponegoro and Universitas Negeri Semarang in building
the brand image of the university as a green university. Efforts to address concerns and goals of
research by using a strategic communications strategies approach that apply to green university
policy. The research method is descriptive evaluative research with the case study approach.
Results of this study indicate that the university has not been implemented green policies as they
should because they emphasize the physical development of the campus. Processing of information
on the target audience of the green university policies are still quite low due to communication
strategies tend out of the target and not prioritizing aspects of the effectiveness and efficiency so
that the impact on the development of the brand image of the university that are not optimal. That
was caused by priority in the strategic communications just concern at the
media publicity and special events. Policy implementation should be done through a comprehensive
approach to strategic communications and is preceded by a process of research and evaluated with
specific indicators to determine the success of the green university is applied.
Key Words: strategic communications, green university, communication strategy, brand image, the
implementation of the policy.
Pendahuluan
Fenomena dan isu mengenai kerusakan lingkungan sedang menjadi sorotan dan perhatian berbagai
kalangan masyarakat dewasa ini. Lingkungan diartikan sebagai sebuah sistem yang kompleks dalam
tatanan kehidupan makhluk hidup. Kompleksitas permasalahan lingkungan tersebut menuntut
sebuah gerakan penyelamatan lingkungan dari semua kalangan baik pemerintah, pihak swasta,
akademisi dan semua masyarakat secara umum.
Berbagai bentuk antisipasi menyiasati berupa mitigasi serta adaptasi sebagai wujud
kepedulian telah mewujudkan telah melahirkan berbagai program maupun gerakan lingkungan, baik
program yang diprakarsai oleh pemerintah, gerakan lingkungan oleh LSM lingkungan, pendidikan
lingkungan di lembaga pendidikan serta kampanye dan lain sebagainya.
Salah satu hal yang muncul dalam bentuk antisipasi fenomena kerusakan lingkungan adalah
manifestasi konsep green campus pada perguruan tinggi. Green campus adalah sistem pendidikan,
penelitian pengabdian masyarakat dan lokasi yang ramah lingkungan serta melibatkan warga
kampus dalam aktifitas lingkungan yang harus berdampak positif bagi lingkungan, ekonomi dan
sosial. Green campus tersebut merupakan konsep perpaduan antara lingkungan dengan dunia
kampus dimana konsep lingkungan yang meliputi 3R, penghijauan, in front of office, CSR dan
sebagainya digabung dengan konsep kampus yang terdiri dari fisik kampus, lokasi dan perilaku
warga kampus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa green campus merupakan kombinasi antara
green building, green place dan green behaviour.
Implementasi konsep green campus di beberapa perguruan tinggi disebut juga sebagai sebuah
komunitas perguruan tinggi untuk meningkatkan efisiensi energi, melestarikan sumber daya dan
meningkatkan kualitas lingkungan yang berkelanjutan serta menciptakan lingkungan belajar yang
sehat (Humblet, E.M, Owens, R. Roy, L.P., 2010). Konsep green campus meliputi beberapa elemen
antara lain :
a. Green Building
Green Building memiliki 4 ciri yaitu: Material Bangunan ramah lingkungan, Pengolahan
limbah, media promo tools yang ramah lingkungan dan bebas polusi udara dan suara.
b. Green Place
Green Place memiliki lima ciri yaitu permukiman tersebut memiliki konsep yang disebut
one stop living, ruang terbuka hijau, harmonis, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
dan kemudahan mengakses transportasi umum.
c. Green Behaviour
Green behaviour memiliki ciri yaitu pengetahuan lingkungan, perilaku lingkungan serta
tanggung jawab sosial.
Terdapat fenomena menarik ketika banyak kampus khususnya yang tak hanya berwacana
namun berlomba-lomba untuk menjadikan konsep green university sebagai reputasi dan citra yang
dekat dengan perguruan tinggi tersebut yakni sebagai lembaga pendidikan yang berwawasan
lingkungan. Sebagai contoh Universitas Indonesia (UI) bertekad menjadi green campus dengan
mengembangkan hutan kota seluas 100 hektare. Upaya tersebut sangat positif dalam kaitannya
pelestarian flora dan fauna serta bisa menjadi daerah resapan air sekaligus mencegah banjir dan
longsor, selain membangun danau untuk penghijauan, UI juga merilis green metric world university
ranking yang melakukan pemeringkatan universitas di dunia merujuk pada konsep green university.
Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) juga mengusung
konsep green kampus dengan mengoptimalkan kampus dengan fasilitas ramah lingkungan, Institut
Pertanian Bogor (IPB) juga gencar melaksanakan gerakan penghijauan untuk mewujudkan green
university pada area kampus.
Universitas Diponegoro (Undip) muncul melalui gerakan penghijauan dan mewujudkan hutan
kampus dan diterapkannya program car free day di area kampus Undip Tembalang sekali setiap
minggu setidaknya dapat meminimalisir polusi dan merupakan bagian dari upaya implementasi dari
kampus berwawasan lingkungan (green campus). Universitas Negeri Semarang (Unnes)
mengembangkan taman keanekaragaman hayati yang meliputi program penghijauan, pemilahan
sampah organik dan anorganik di kawasan kampus termasuk pengolahan sampah organik menjadi
kompos. Dalam mewujudkan kampus berkonsep hijau, Pada tahun 2010 Unnes mendeklarasikan
diri sebagai kampus konservasi dan masih banyak universitas lain di Indonesia yang membangun
brand image kampus sebagai green university. (Suara Merdeka, 17 Januari 2013)
Undip dan Unnes dikenal sebagai tempat aktivitas pendidikan berlangsung dan
mengedepankan wawasan lingkungan terhadap warga kampus melalui penerapan konsep green
university. Hal tersebut didukung dengan apresiasi yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan
Hidup Republik Indonesia dimana Universitas Diponegoro (Undip) ditunjuk sebagai model green
campus pertama di Indonesia, sebelumnya Undip juga meraih penghargaan dari Kementerian
Kehutanan RI sebagai perguruan tinggi yang peduli terhadap penghijauan (Suara Merdeka, 30
November 2012) sedangkan Universitas Negeri Semarang (Unnes) di tahun 2010 dikukuhkan
Kementerian Pendidikan RI untuk mendeklarasikan diri sebagai Universitas Konservasi bertaraf
internasional. Hal tersebut berdampak pada citra Undip dan Unnes sebagai kampus dalam
penerapan konsep green university dan berwawasan lingkungan terbaik dengan reputasi
internasional.
Pembahasan
Implementasi dari sebuah kebijakan selalu berawal pada keputusan-keputusan lintas fungsional
yang dapat memungkinkan suatu perusahaan atau lembaga mencapai sasarannya, sehingga perlu
dilakukan langkah strategis yang berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk
menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi tersebut, salah satu hal yang
disebut memiliki peran yang signifikan dalam keberhasilan suatu kebijakan agar dapat mencapai
tujuan yang diinginkan oleh para perumus dan pelaksana kebijakan adalah upaya-upaya strategis
dalam melakukan komunikasi yang baik dan terarah kepada sasaran kebijakan.
Universitas Diponegoro (Undip) dan Uniiversitas Negeri Semarang (Unnes) merupakan
salah satu lembaga pendidikan yang tengah menjalankan kebijakan green university di lingkungan
kampusnya. Melalui berbagai langkah strategis, Kedua lembaga pendidikan tinggi tersebut
mengupayakan terciptanya brand image baru yang muncul di mata khalayak terhadap kampus
sebagai perguruan tinggi yang berhasil mengintegrasikan antara isu lingkungan dengan kehidupan
akademis.
Secara konsepsi kebijakan, Universitas Diponegoro dikenal khalayak baik secara internal
maupun eksternal sebagai universitas riset sehingga image excellent research university dilekatkan
pada lembaga pendidikan tersebut, namun melalui pemikiran pimpinan universitas yang juga
berperan sebagai policy makers maka menginginkan adanya image baru yang ingin diciptakan oleh
Undip yakni sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bukan hanya dikenal sebagai universitas riset
tetapi juga universitas yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sedangkan konsep
green university diterapkan Unnes sejak tahun 2010 dengan mendeklarasikan diri sebagai
universitas konservasi. Konsep konservasi yang dirumuskan oleh Universitas Negeri Semarang
(Unnes) adalah menciptakan suasana kampus dengan melakukan pelestarian alam dan lingkungan
sekitar dan mengajarkan unsur nilai seni dan budaya kepada civitas akademika.
Upaya untuk membangun brand image sebagai kampus green university dilakukan melalui
berbagai strategi oleh Undip dengan tujuan mencapai mutual understanding dari target audiens baik
publik internal seperti mahasiswa, dosen dan karyawan (seluruh civitas akademika) dan publik
eksternal seperti masyarakat luas pada umumnya. Penerapan kebijakan green university oleh
Universitas Diponegoro (Undip) dilakukan melalui langkah-langkah strategis dalam mencapai
tujuan kebijakan. Hal tersebut sesuai dengan konsepsi green university yang dirumuskan oleh
Undip yakni dengan mengembangkan drainase (penataan lingkungan termasuk penghijauan),
biopori, pengolahan sampah dan transportasi sedangkan Unnes menerapkan kebijakan green
university atau kampus konservasinya berdasarkan 7 pilar konservasi Unnes yang meliputi
arsitektur hijau dan transportasi internal, biodiversitas, pengolahan limbah, energi bersih, kebijakan
nir kertas, kaderisasi konservasi dan seni budaya.
Kebijakan tersebut memiliki tujuan jangka panjang yaitu menciptakan mutual understanding
target audiens dan stakeholders dan berakhir pada munculnya brand image sebagai green
university. Tujuan green university akan tercapai melalui perumusan kebijakan komunikasi yang
baik dan tepat sasar. Upaya tersebut dilakukan oleh Undip dan Unnes dalam mencapai tujuan green
university melalui formula kebijakan komunikasi seperti fact finding, planning, action and
communication dan evaluation. Tahap fact finding dan planning dilakukan oleh perumus kebijakan
melalui observasi lingkungan kampus yang ternyata masih sangat minimnya jumlah ruang terbuka
hijau serta tingkat polusi udara yang cukup tinggi terlebih Unnes yang didukung dengan topologi
atau lokasi kampus yang sangat mendukung untuk dikembangkannya kebijakan tersebut. Tahapan
action communication dijalankan oleh UPT. Hubungan Masyarakat (Humas) dari masing-masing
institusi, berbeda dengan Undip , Unnes memiliki Badan Pengembang Konservasi sebagai
pelaksana kebijakan tersebut berkoordinasi dengan Humas dalam menjalankan kebijakan
komunikasinya. Undip lebih cenderung menekankan pada upaya publisitas dan pemanfaatan media
dalam membangun citranya sebagai green university, melalui pendistribusian press release kepada
sejumlah media dengan ekspektasi yakni intensitas publikasi pemberitaan sebanyak-banyaknya sementara
Unnes lebih cenderung pada upaya media relations yakni membangun hubungan jangka panjang dengan
wartawan dalam upaya pemberitaan pada media melalui pengadaan acara bersama rekan pers dan
sebagainya, Pengadaan kegiatan (event) juga menjadi pilihan dalam melaksanakan startegi komunikasi
seperti diadakannya car free day setiap hari jumat pagi di kampus Undip dan kebijakan kampus bebas
kendaraan di lingkungan Unnes. Sementara untuk tahapan evaluasi, baik Undip maupun Unnes belum
mempunyai indikator keberhasilan yang rigid, hal tersebut dikarenakan tidak adanya target pencapaian yang
harus dilakukan dalam strategi komunikasi. Tingkat keberhasilan diukur melalui respon dan kendali yang
diberikan oleh perumus kebijakan dan respon target audiens yang dilakan melalui survey secara informal.
Penutup
Pengembangan kebijakan dan komunikasi strategis mempunyai hubungan yang kuat dalam
implementasi kebijakan dan akan berdampak pada respon audiens terhadap pelaksanaan kebijakan
tersebut dan akan berimbas pada tujuan kebijakan. Dalam membangun brand image universitas
sebagai green university, implementasi strategi komunikasi strategis yang diterapkan oleh Undip
belum diformulasikan secara optimal. Secara konsep kebijakan green university yang diterapkan
oleh Undip belum dengan pola kebijakan green university yang seharusnya mencakup pada tiga
aspek yaitu green builing, green place dan green behaviour. Hal tersebut dikarenakan Undip masih
menekankan pada pembangunan secara fisik atau green building dan green place sedangkan aspek
green behaviour belum me Dalam menjalanjadi prioritas, Kondisi audiens yang masih sangat
rendah jika dilihat dari segi pemrosesan informasi (aspek kognisi, afeksi dan konasi) menunjukkan
bahwa belum diterpkannya kebijakan komunikasi secara efisien dan tepat sasar.
Implementasi kebijakan green university Unnes dilakukan oleh Badan Pengembang
Konservasi Unnes bekerjasama dengan pimpinan universitas berupaya untuk mencapai aspek green
behaviour sehingga yang dilakukan bukan hanya pada aspek green building dan green place saja
namun program yang dijalankan dan berdasarkan pada tujuh pilar konservasi sesuai rencana
strategis universitas dalam kebijakan cenderung tidak didasarkan pada proses riset tetapi lebih
menekankan pada kewajiban yang diberlakukan oleh perumus kebijakan dan harus diikuti oleh
target audiens. Hal tersebut berdampak positif terhadap tingkat kognisi, afeksi dan konasi target
audiens namun karena dilakukan melalui tidakan koersif maka tidak akan mencapai pada tataran
behaviour (perilaku) dalam jangka waktu yang lama.
Strategi komunikasi dalam kebijakan green university Unnes dilakukan dengan cara media
relations (hubungan media), event (pengadaan kegiatan) dan komunikasi verbal dua arah melalui
sosialisasi langsung namun karena hal tersebut tidak melalui proses riset dan perencanaan maka
aspek green behaviour yang dicapai hanya merupakan efek dari tindakan koersif yang diberlakukan
oleh perumus kebijakan saja meskipun tetap dapat disimpulkan bahwa dampak implementasi
strategi komunikasi strategis Unnes kaitannya dalam kebijakan green university dapat dikatakan
sudah berhasil dalam membangun brand image universitas sebagai green university meskipun
belum secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Oemi. 2001. Dasar-dasar Public Relations, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Allen , Center dan Scott Cutlip. 2007. Effective Public Relations. Jakarta : PT. Kencana Prenada
Media Group
Alo, Liliweri. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Ardianto, Elvinaro & Soemirat, Soleh. 2004. Dasar-Dasar Public Relations, Cetakan Ketiga,
Bandung : Remaja Rosda Karya
Aprilia, Hera. 2009. Evaluasi Pelaksanaan Program Transmigrasi Model Ring Satu. Tesis.
Universitas Gadjah Mada.
Argenti, Paul. A. Howell, Robert A, Beck, Karen A. 2005. The Strategic Communication. MIT
Sloan Management
Beard, M. 2002. Running a Public Relations Departement. London : Kogan Sage
Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M.. (2000). Effective Public Relations.Jakarta : Kencana.
Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M.. (2007). Effective Public Relations.Jakarta : Kencana.
Danim Sudarman. 2000. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan, Jakarta : Bumi Aksara.
Denig, E, A. Van Der Meiden. 1985. A Geographic of Public Relations Trends. Dordrecht :
Martins Publisher.
Effendy, Onong Uchajana. 1981. Komunikasi dan Modernasi, Bandung : Alumni
Jefkins, Frank. (1998). Public Relations. Jakarta : Erlangga.
Jefkins, Frank. (2003). Public Relations. Jakarta : Erlangga.
Goldblatt, Joe. 2010. Special Events A New And The New Frontier. 6ed. John Willey : New Jersey.
Grindle, Marilee. 1980. Politics and Policy Implementation in The Third World. Princeton
University Press : New Jersey
Gregory, Anne. 2010. Planning and Managing Public Relations Campaigns : A Strategic
Approach. Kogan Page Publisher : London
Kurniawan.E, 2006. Studi Analisis Isi Pemberitaan Media Masa Tentang Lingkungan dan
Implikasinya Terhadap Kebijakan Pengelolaan Lingkungan di Kabupaten Bangka. Tesis.
Universitas Diponegoro
Lesly, Philip, 1987. Lesly’s Public Relations Handbook Third Edition. Englewood Cliff, New York
: Prentice Hall.
Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Mulyana, Dedy. 2007. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Nakamura, R & Smallwood. F, 1980. Politics and Policy Implementation. New York : St. Martin’s
Press.
Ruslan, Rosady. 2005. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada
Rakhmat Jalaludin, 1996. Komunikasi Massa. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
Sabatier, Paul. 1986. Top Down And Bottom Up Models of Policy Implementation : A Critical
Analysis and Sugested Synthesis. Journal of Public Policy.
Sukmadinata. 2005. Landasan Kebijakan Makro, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
Soemirat, Soleh dan Elvinaro Radianto.2003. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Wilcox, Dennis L, dkk. 2006. Public Relations Strategies and Tactics. Interaksa : Batam.
www.e-journal.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/1451/teknik-perencanaan-wilayah-dankota/
ISSN-2338-3526. (diunduh 19 Maret 2013, pk. 16.35)
www.edukasi.kompas.com/read/2011/12/14/13141023/inilah.kampus.hijau.terbai.di.dunia.versi.ui
(diunduh 23 Maret 2013, pk.20.09)
www.dikti.go.id/?p=8453&lang-id 5 perguruan tinggi jadi percontohan kampus hijau. (diunduh 23
Maret 2013, pk. 21.44)
www.digilib.unmuhjember.ac.id/gdl.pdf?mood=browse&op=read&id=umj-ix-heribudh-1355
Analisis asosiasi merek dalam membentuk brand image (diunduh 24 Maret 2013, pk. 16.37)
www.suaramerdeka.com/vi/index.php/read/news/2013/03/06/148015/ tahun ini lima perguruan
tinggi dijadikan green campus. (diunduh 26 Maret 2013, pk. 17.22)
www.sustainablecampus.org/universities.html.the.sustainable.campus. sustainable campus
development. (diunduh 26 Maret 2013, pk.14.22)
www.unnes.ac.id/bulettin/sosialisasi-kebijakan-transportasi-hijau-unnes-sekaran (diunduh 26 Maret
2013, pk. 20.10)
www.e-resources.pnri.go.id/index.php?option=com-library&itemid=53key=1. corporate
communication : a strategic approach to building reputation. (diunduh 27 Maret 2013
pk.17.23)
http://www.shnews.co/duniakampus/detile-1206-ui-raih-peringkat-kampus-terhijau-ke25-didunia.
html (diunduh 29 Maret 2013 pk.16.42)
http://www.ui.ac.id/en/campus/page/green-campus green campus global development in recent
years brings indications that the future of the world are on the down edge of the environmen.
(diunduh 5 April 2013 pk.13.20)
www.find.lib.uts.edu.au/search-do-jsesionedid, Building The Brand : A Case Study of Troy
University (diunduh : 23 Maret 2013, pk. 19.22)
www.researchgate.net/profile/andrea-muntean/publication, The Brand : One of The University’s
Most Valuable Asset. (diunduh : 24 Maret, pk.13.21)
www.palgrave.journal.com.pb./journal.abs/p20137a.html, City Branding : A brand concept map
Analisys of a university top (diunduh 24 Maret 2013, pk. 17.09)
www.digilib.ui.ac.id/file?file-abstrak-79123.pdf, Studi Kasus Brand Image Universitas Terbuka
(Membangun ekuitas merek (brand equity) elemen brand awareness dan brand association
Universitas Terbuka (diunduh : 24 Maret 2013, pk. 22.14)
www.e-prints.undip.ac.id/21945/1/447.ki-fsp-1995a.pdf. Membentuk Citra Undip Melalui Media
(diunduh :25 Maret 2013, pk.12.18)
www.puslit.petra.ac.id.journals/iko/190080202/180020202.pdf. Kajian Peran Public Relations
dalam Meningkatkan Citra Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah (diunduh : 25 Maret 2013,
pk. 17.22)

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.