BibTex Citation Data :
@article{IMAJI11547, author = {Ashri Hadi and Siti Rukayah and Edward Pandelaki}, title = {PEREMAJAAN RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG}, journal = {IMAJI}, volume = {1}, number = {2}, year = {2012}, keywords = {Rumah Susun, Pekunden, Peremajaan, Permukiman, Arsitektur Tropis}, abstract = { Salah satu strategi dan kebijakan bidang perumahan dan permukiman sebagaimana tertuang dalam Kepmen Kimpraswil, Nomor 217/KPTS/M/2002, tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP), adalah mewujudkan permukiman yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan guna mendukung pengembangan jati diri, kemandirian dan produktivitas masyarakat. Untuk mendukung konsepsi pembangunan perumahan di perkotaan di mana ketersediaan lahan merupakan salah satu kendalanya, maka konsep Rumah Susun Sederhana Sewa merupakan alternatif pemecahan permasalahan penyediaan perumahan serta prasarana lingkungan perkotaan yang diarahkan secara vertikal, sehingga dapat meningkatkan usaha pembangunan perumahan permukiman yang fungsional bagi masyarakat perkotaan. Konsep Peremajaan pada kawasan rumah susun Pekunden serta hunian kumuh di sekitarnya yakni daerah Pekunden Barat untuk menanggulangi adanya permukiman kumuh di pusat kota dan meningkatkan kualitas lahan sehingga lebih efektif untuk digunakan sebagai lahan hijau. Dari konsep tersebut diharapkan dapat mencapai tujuan hunian yang layak bagi masyarakat. Dalam proses perancangan Peremajaan Rumah Susun Pekunden, perlu dikaji mengenai pengertian serta hal-hal mendasar dari peremajaan kawasan dengan solusi rumah susun, asas-asas mengenai strategi peremajaan yang tepat, serta standar-standar mengenai tata ruang yang didasarkan pada peraturan yang mengatur mengenai rumah susun, studi banding beberapa Rumah Susun yang ada di Indonesia, serta studi lokasi pada Rumah Susun Pekunden dan kawasan permukiman kumuh di sekitarnya sebagai kawasan peremajaan. Untuk mendukung prosen kajian perancangan dibahas juga mengenai konsep penataan massa bangunan pada tapak, serta ruang dalam bangunan, penampilan bangunan, serta aspek teknis dan kinerja yang akan diterapkan pada perancangan Peremajaan Rumah Susun Pekunden Semarang. Peremajaan Rumah Susun Pekunden menerapkan konsep manajemen subsidi silang, bagi golongan bawah dan golongan menengah, sehingga dalam aplikasi desainnya terdapat dua jenis bangunan rumah susunyakni rumah susun sederhana dan rumah susun menengah yang ditata berdasarkan filosofi kampung vertikal. Untuk mendukung filosofi tersebut digunakan conecting bridge untuk menghubungkan tiap massa bangunan. Karena bangunan ini diperuntukkan bagi masyarakat menengah dan bawah, maka konsep desain arsitektur tropis akan mendukung dalam penghematan energi dalam bangunan. Sehingga struktur, elemen bangunan, serta utilitas bangunan dirancang untuk mendukung konsep arsitektur tropis. }, issn = {2089-3892}, pages = {243--250} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/imaji/article/view/11547} }
Refworks Citation Data :
Salah satu strategi dan kebijakan bidang perumahan dan permukiman sebagaimana tertuang dalamKepmen Kimpraswil, Nomor 217/KPTS/M/2002, tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan danPermukiman (KSNPP), adalah mewujudkan permukiman yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan gunamendukung pengembangan jati diri, kemandirian dan produktivitas masyarakat. Untuk mendukung konsepsipembangunan perumahan di perkotaan di mana ketersediaan lahan merupakan salah satu kendalanya, makakonsep Rumah Susun Sederhana Sewa merupakan alternatif pemecahan permasalahan penyediaan perumahanserta prasarana lingkungan perkotaan yang diarahkan secara vertikal, sehingga dapat meningkatkan usahapembangunan perumahan permukiman yang fungsional bagi masyarakat perkotaan. Konsep Peremajaan padakawasan rumah susun Pekunden serta hunian kumuh di sekitarnya yakni daerah Pekunden Barat untukmenanggulangi adanya permukiman kumuh di pusat kota dan meningkatkan kualitas lahan sehingga lebihefektif untuk digunakan sebagai lahan hijau. Dari konsep tersebut diharapkan dapat mencapai tujuan hunianyang layak bagi masyarakat. Dalam proses perancangan Peremajaan Rumah Susun Pekunden, perlu dikaji mengenai pengertianserta hal-hal mendasar dari peremajaan kawasan dengan solusi rumah susun, asas-asas mengenai strategiperemajaan yang tepat, serta standar-standar mengenai tata ruang yang didasarkan pada peraturan yangmengatur mengenai rumah susun, studi banding beberapa Rumah Susun yang ada di Indonesia, serta studilokasi pada Rumah Susun Pekunden dan kawasan permukiman kumuh di sekitarnya sebagai kawasanperemajaan. Untuk mendukung prosen kajian perancangan dibahas juga mengenai konsep penataan massabangunan pada tapak, serta ruang dalam bangunan, penampilan bangunan, serta aspek teknis dan kinerjayang akan diterapkan pada perancangan Peremajaan Rumah Susun Pekunden Semarang. Peremajaan Rumah Susun Pekunden menerapkan konsep manajemen subsidi silang, bagi golonganbawah dan golongan menengah, sehingga dalam aplikasi desainnya terdapat dua jenis bangunan rumahsusunyakni rumah susun sederhana dan rumah susun menengah yang ditata berdasarkan filosofi kampungvertikal. Untuk mendukung filosofi tersebut digunakan conecting bridge untuk menghubungkan tiap massabangunan. Karena bangunan ini diperuntukkan bagi masyarakat menengah dan bawah, maka konsep desainarsitektur tropis akan mendukung dalam penghematan energi dalam bangunan. Sehingga struktur, elemenbangunan, serta utilitas bangunan dirancang untuk mendukung konsep arsitektur tropis.
Last update:
Alamat RedaksiJurnal IMAJI (ISSN 2089-3892) :Jurusan Arsitektur FT. UNDIPJl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang SemarangTelp. (024) 7470690, Fax. (024) 7470690e-mail : imaji@arsitektur.undip.ac.id