skip to main content

PEREMAJAAN RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG


Citation Format:
Abstract

Salah satu strategi dan kebijakan bidang perumahan dan permukiman sebagaimana tertuang dalam
Kepmen Kimpraswil, Nomor 217/KPTS/M/2002, tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan
Permukiman (KSNPP), adalah mewujudkan permukiman yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan guna
mendukung pengembangan jati diri, kemandirian dan produktivitas masyarakat. Untuk mendukung konsepsi
pembangunan perumahan di perkotaan di mana ketersediaan lahan merupakan salah satu kendalanya, maka
konsep Rumah Susun Sederhana Sewa merupakan alternatif pemecahan permasalahan penyediaan perumahan
serta prasarana lingkungan perkotaan yang diarahkan secara vertikal, sehingga dapat meningkatkan usaha
pembangunan perumahan permukiman yang fungsional bagi masyarakat perkotaan. Konsep Peremajaan pada
kawasan rumah susun Pekunden serta hunian kumuh di sekitarnya yakni daerah Pekunden Barat untuk
menanggulangi adanya permukiman kumuh di pusat kota dan meningkatkan kualitas lahan sehingga lebih
efektif untuk digunakan sebagai lahan hijau. Dari konsep tersebut diharapkan dapat mencapai tujuan hunian
yang layak bagi masyarakat.
Dalam proses perancangan Peremajaan Rumah Susun Pekunden, perlu dikaji mengenai pengertian
serta hal-hal mendasar dari peremajaan kawasan dengan solusi rumah susun, asas-asas mengenai strategi
peremajaan yang tepat, serta standar-standar mengenai tata ruang yang didasarkan pada peraturan yang
mengatur mengenai rumah susun, studi banding beberapa Rumah Susun yang ada di Indonesia, serta studi
lokasi pada Rumah Susun Pekunden dan kawasan permukiman kumuh di sekitarnya sebagai kawasan
peremajaan. Untuk mendukung prosen kajian perancangan dibahas juga mengenai konsep penataan massa
bangunan pada tapak, serta ruang dalam bangunan, penampilan bangunan, serta aspek teknis dan kinerja
yang akan diterapkan pada perancangan Peremajaan Rumah Susun Pekunden Semarang.
Peremajaan Rumah Susun Pekunden menerapkan konsep manajemen subsidi silang, bagi golongan
bawah dan golongan menengah, sehingga dalam aplikasi desainnya terdapat dua jenis bangunan rumah
susunyakni rumah susun sederhana dan rumah susun menengah yang ditata berdasarkan filosofi kampung
vertikal. Untuk mendukung filosofi tersebut digunakan conecting bridge untuk menghubungkan tiap massa
bangunan. Karena bangunan ini diperuntukkan bagi masyarakat menengah dan bawah, maka konsep desain
arsitektur tropis akan mendukung dalam penghematan energi dalam bangunan. Sehingga struktur, elemen
bangunan, serta utilitas bangunan dirancang untuk mendukung konsep arsitektur tropis.

Fulltext View|Download
Keywords: Rumah Susun, Pekunden, Peremajaan, Permukiman, Arsitektur Tropis

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.