BibTex Citation Data :
@article{IEOJ6344, author = {Luh Widyastuti and Hery Suliantoro and Rani Rumita}, title = {ANALISIS GANGGUAN SISTEM TRANSMISI LISTRIK MENGGUNAKAN METODE ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {3}, number = {3}, year = {2014}, keywords = {Root Cause Analysis; Transmisi Listrik; dan Fault Tree Analysis}, abstract = { Gaya hidup masyarakat saat ini sangat tergantung pada ketersediaan tenaga listrik dan PT. PLN. (PERSERO) merupakan satu-satunya penyedia energi listrik di Indonesia. Data PT. PLN (Persero) P3BS menunjukkan terjadi peningkatan kekerapan dan durasi gangguan sistem transmisi listrik milik PT. PLN (Persero) di Sumatera dengan kerugian energi yang tidak dapat disalurkan mencapai 10682.24 MWh. Penelitian ini menggunakan metode Root Causes Analysis (RCA) untuk mencari akar penyebab gangguan sistem transmisi listrik milik PT. PLN (Persero) di Sumatera. Pemahaman terhadap akar penyebab gangguan sistem transmisi listrik akan menghasilkan rekomendasi yang tepat guna mencegah gangguan serupa terulang kembali . Dari hasil fault tree analysis diperoleh dua puluh satu akar penyebab gangguan sistem transmisi, lima basic event paling dominan diantaranya adalah: arus gangguan lebih besar dari kemampuan alat menetralkan, konduktor mengalami korosi yang disebabkan debu polusi dan terpaan iklim, kompetensi pelaksana pemasangan alat kurang, kurangnya koordinasi dengan masyarakat sekitar, dan temuan inspeksi yang terlambat ditindaklanjuti. Rekomendasi korektif dari akar penyebab yang dominan tersebut diantaranya: Pertimbangkan untuk mengandakan jumlah TLA yang dipasang di titik rawan sambaran petir, penggantian k onduktor aluminium berinti kawat baja (ACSR) dengan k onductor Aluminium Conductor Composite Core ( ACCC ), pendekatan dengan warga sekitar, respon yang lebih cepat terhadap hasil temuan inspeksi lapangan, dan peningkatan kompetensi pelaksana pemasangan alat. ABSTRACT Public lifestyle nowdays is very dependent on the availability of electrical power and PT. PLN. (PERSERO) is the sole provider of electricity in Indonesia. Data PT. PLN (Persero) P3BS showed an increase in the frequency and duration of electrical transmission systems disorders owned by PT. PLN (Persero) in Sumatra with a loss of energy can not be served reach 10682.24 MWh. This study uses the Root Causes Analysis (RCA) to find the root cause of the electrical transmission systems disorders owned by PT. PLN (Persero) in South Sumatra. Understanding the root causes of electricity transmission system disorders will generate appropriate recommendations to prevent recurrence of similar disorders. From the fault tree analysis results obtained twenty one root cause of the transmission system disorders, some of which are: the fault current is greater than the ability of the tool to neutralize the fault current, conductor corrosion caused by polution and climate demage, lack competency of installation crew, lack of coordination with the surrounding community, and the field inspection findings are followed late. Some of the root causes corrective recommendations include: doubling the number of transmission lightning arresters installed at critical points of a lightning strike, replacing the Aluminum conductors reinforced with steel (ACSR) with Aluminum Conductor Composite Core (ACCC), approach to the surrounding community, a faster response of the field findings, and improving the competence of installation crew . }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/6344} }
Refworks Citation Data :
Gaya hidup masyarakat saat ini sangat tergantung pada ketersediaan tenaga listrik dan PT. PLN. (PERSERO) merupakan satu-satunya penyedia energi listrik di Indonesia. Data PT. PLN (Persero) P3BS menunjukkan terjadi peningkatan kekerapan dan durasi gangguan sistem transmisi listrik milik PT. PLN (Persero) di Sumatera dengan kerugian energi yang tidak dapat disalurkan mencapai 10682.24 MWh.
Penelitian ini menggunakan metode Root Causes Analysis (RCA) untuk mencari akar penyebab gangguan sistem transmisi listrik milik PT. PLN (Persero) di Sumatera. Pemahaman terhadap akar penyebab gangguan sistem transmisi listrik akan menghasilkan rekomendasi yang tepat guna mencegah gangguan serupa terulang kembali.
Dari hasil fault tree analysis diperoleh dua puluh satu akar penyebab gangguan sistem transmisi, lima basic event paling dominan diantaranya adalah: arus gangguan lebih besar dari kemampuan alat menetralkan, konduktor mengalami korosi yang disebabkan debu polusi dan terpaan iklim, kompetensi pelaksana pemasangan alat kurang, kurangnya koordinasi dengan masyarakat sekitar, dan temuan inspeksi yang terlambat ditindaklanjuti. Rekomendasi korektif dari akar penyebab yang dominan tersebut diantaranya: Pertimbangkan untuk mengandakan jumlah TLA yang dipasang di titik rawan sambaran petir, penggantian konduktor aluminium berinti kawat baja (ACSR) dengan konductor Aluminium Conductor Composite Core (ACCC), pendekatan dengan warga sekitar, respon yang lebih cepat terhadap hasil temuan inspeksi lapangan, dan peningkatan kompetensi pelaksana pemasangan alat.
ABSTRACT
Public lifestyle nowdays is very dependent on the availability of electrical power and PT. PLN. (PERSERO) is the sole provider of electricity in Indonesia. Data PT. PLN (Persero) P3BS showed an increase in the frequency and duration of electrical transmission systems disorders owned by PT. PLN (Persero) in Sumatra with a loss of energy can not be served reach 10682.24 MWh.
This study uses the Root Causes Analysis (RCA) to find the root cause of the electrical transmission systems disorders owned by PT. PLN (Persero) in South Sumatra. Understanding the root causes of electricity transmission system disorders will generate appropriate recommendations to prevent recurrence of similar disorders.
From the fault tree analysis results obtained twenty one root cause of the transmission system disorders, some of which are: the fault current is greater than the ability of the tool to neutralize the fault current, conductor corrosion caused by polution and climate demage, lack competency of installation crew, lack of coordination with the surrounding community, and the field inspection findings are followed late. Some of the root causes corrective recommendations include: doubling the number of transmission lightning arresters installed at critical points of a lightning strike, replacing the Aluminum conductors reinforced with steel (ACSR) with Aluminum Conductor Composite Core (ACCC), approach to the surrounding community, a faster response of the field findings, and improving the competence of installation crew.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com