skip to main content

PENGEMBANGAN USAHA EKSPOR PADA PERUSAHAAN JENANG KUDUS KHARISMA DENGAN IMPLEMENTASI HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINTS) DAN DAMPAKNYA TERHADAP ASPEK KELAYAKAN INVESTASI

*Dentista Puspitawangi  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
Haryo Santoso  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
Rani Rumita  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Jenang merupakan makanan khas Kudus yang mulai merambah pasar ekspor. Namun, kasus keracunan pangan yang banyak terjadi menyebabkan konsumen semakin selektif dalam memilih produk pangan. Bahkan negara-negara tujuan ekspor produk pangan Indonesia mulai menerapkan aturan baru terkait keamanan pangan produk impor. Sementara, sebagian besar pengusaha makanan Indonesia belum mengetahui tentang pemenuhan jaminan keamanan pangan tersebut. Masalah ini menjadi kendala bagi industri kecil untuk mengembangkan usahanya.

HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) merupakan sistem manajemen mutu keamanan pangan yang direkomendasikan oleh Codex Alimentarius Commision (CAC). HACCP mendasarkan kepada kesadaran atau perhatian bahwa bahaya akan timbul pada berbagai titik atau tahap produksi, tetapi pengendaliannya dapat dilakukan untuk  mengontrol bahaya-bahaya tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan Perusahaan Jenang Kharisma dapat menyasar pasar ekspor, terutama pasar ekspor Malaysia dengan potensi pasar sebesar 95,15%. Dengan penerapan HACCP ditemukan 8 titik kritis yang perlu diperhatikan, yaitu suplai air, bahan tambahan pangan, penerimaan bahan baku, pemasakan jenang, pendinginan adonan jenang, pengirisan jenang, pengemasan jenang, dan proses distribusi jenang. Dalam jangka waktu 3 tahun 7 bulan dengan NPV sebesar Rp. 1.944.081.024, 62, dan nilai IRR sebesar 84%, maka PJ. Kharisma layak melakukan pengembangan usaha ekspor.

 

 

 

Abstract

Jenang is a Kudus traditional food which started to have known globally. However, many cases of food poisoning cause the consumers become more selective for choosing food products. Even for export destination countries from Indonesia food products have started to apply a new regulations related to food safety of imported products. Meanwhile, mostly Indonesian food entrepreneurs do not know yet about the fulfillment of the food safety assurance. The problem has become an obstacle for small industry to develop their business.

HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) is a food safety management system which recommended by Codex Alimentarius Commision (CAC). HACCP based on awareness that danger will arise at various points, but restraint can be done to control these hazards.

The result showed that Jenang Kharisma Company could target the export market, especially Malaysia export market with 95,15% potential market. With HACCP implementation,  eight critical points that need to be considered have been found, there are water supply, food additives, receiving raw material, cooking jenang, dough cooling jenang, slicing jenang, packaging jenang, and jenang distribution processes. In 3 years and 7 months with NPV at Rp. 1.944.081.024, 62 and the IRR value at 84%, PJ. Kharisma worth to do export business development.

Fulltext View|Download
Keywords: Keamanan Pangan; Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP); Ekspor; Jenang Kudus.

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.