BibTex Citation Data :
@article{IEOJ46931, author = {Irene Sarah Anastasia S and Bambang Purwanggono}, title = {PERANCANGAN PERBAIKAN DALAM PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 MENGGUNAKAN GAP ANALYSIS (STUDI KASUS: PT VOLTA INDONESIA SEMESTA)}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {13}, number = {3}, year = {2024}, keywords = {quality management, gap analysis, ISO 9001:2015, Standard Operating Procedure}, abstract = { Abstrak Manajemen mutu adalah aktivitas dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu organisasi. Mutu tidak hanya berkaitan pada produk melainkan layanan. PT Volta Indonesia Semesta sebagai pabrikan lokal telah menerapkan sistem manajemen mutu dalam memberikan kredibilitas memproduksi sepeda motor listrik. Berdasarkan standar ISO 9001:2015 implementasi manajemen mutu perusahaan belum optimal. Beberapa SOP dan dokumen wajib masih belum dijalankan seperti tinjauan manajemen dan audit internal. Perusahaan sering melakukan perbaikan secara lisan tanpa mendokumentasikan penyebab dan hasil perbaikan sedangkan prinsip ISO 9001 adalah evidence-based making decision. Daftar risiko dan rekaman wajib lainnya belum terdokumentasi dengan baik. Maka dari itu, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode gap analysisis dalam mengetahui seberapa besar kesiapan perusahaan. Pengumpulan data, wawancara, dan observasi pada proses bisnis yang berkaitan dengan sistem dalam manajemen mutu perusahaan. Hasil penilaian diperoleh 65,53% yang berarti perusahaan masih perlu memperbaki sistem manajemen mutu untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015. Persentase terendah terdapat pada klausul 7 dengan 59,00% sedangkan pada klausul 8 tertinggi dengan nilai 75,94%. Hasil akhir dari penelitian ini adalah memberikan rekomendasi perbaikan serta merancang dokumen Standard Operating Procedure (SOP) yang disesuikan dengan persyaratan ISO 9001:2015. Kata Kunci: manajemen mutu, gap analysis, ISO 9001:2015, Standard Operating Procedure Absract Quality management is an activity of the overall management function that establishes and implements an organization’s quality policy. Quality is not only related to products but services. PT Volta Indonesia Semesta as a local manufacturer has implemented a quality management system to provide credibility in producing electric motorbikes. Based on the ISO 9001:2015 standard, implementing a quality management organization is not optimal. Several SOPs and mandatory documents, such as management reviews and internal audits have not yet been implemented. Organizations often make improvements without documenting whereas the principle of ISO 9001 is evidence-based decision-making. The risk register and records have not been properly documented. Therefore, the author researched using the gap analysis to find out how prepared the organization was. Data collection, interviews, and observations on business processes related to quality management. The assessment results were 65.53%, which means the organization still needs to improve to obtain ISO 9001:2015 certification. The lowest percentage is in clause 7 with 59.00%, while in clause 8 the highest is with a value of 75.94%. The final result is to provide recommendations for improvements and design a Standard Operating Procedure (SOP) document adapted to the requirements of ISO 9001:2015. Keywords: quality management, gap analysis, ISO 9001:2015, Standard Operating Procedure }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/46931} }
Refworks Citation Data :
Abstrak Manajemen mutu adalah aktivitas dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan danmenjalankan kebijakan mutu suatu organisasi. Mutu tidak hanya berkaitan pada produk melainkanlayanan. PT Volta Indonesia Semesta sebagai pabrikan lokal telah menerapkan sistem manajemen mutudalam memberikan kredibilitas memproduksi sepeda motor listrik. Berdasarkan standar ISO 9001:2015implementasi manajemen mutu perusahaan belum optimal. Beberapa SOP dan dokumen wajib masihbelum dijalankan seperti tinjauan manajemen dan audit internal. Perusahaan sering melakukanperbaikan secara lisan tanpa mendokumentasikan penyebab dan hasil perbaikan sedangkan prinsipISO 9001 adalah evidence-based making decision. Daftar risiko dan rekaman wajib lainnya belumterdokumentasi dengan baik. Maka dari itu, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metodegap analysisis dalam mengetahui seberapa besar kesiapan perusahaan. Pengumpulan data,wawancara, dan observasi pada proses bisnis yang berkaitan dengan sistem dalam manajemen mutuperusahaan. Hasil penilaian diperoleh 65,53% yang berarti perusahaan masih perlu memperbakisistem manajemen mutu untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015. Persentase terendah terdapatpada klausul 7 dengan 59,00% sedangkan pada klausul 8 tertinggi dengan nilai 75,94%. Hasil akhirdari penelitian ini adalah memberikan rekomendasi perbaikan serta merancang dokumen StandardOperating Procedure (SOP) yang disesuikan dengan persyaratan ISO 9001:2015.
Kata Kunci: manajemen mutu, gap analysis, ISO 9001:2015, Standard Operating Procedure
Absract Quality management is an activity of the overall management function that establishes and implementsan organization’s quality policy. Quality is not only related to products but services. PT Volta IndonesiaSemesta as a local manufacturer has implemented a quality management system to provide credibilityin producing electric motorbikes. Based on the ISO 9001:2015 standard, implementing a quality management organization is not optimal. Several SOPs and mandatory documents, such as management reviews and internal audits have not yet been implemented. Organizations often make improvementswithout documenting whereas the principle of ISO 9001 is evidence-based decision-making. The riskregister and records have not been properly documented. Therefore, the author researched using thegap analysis to find out how prepared the organization was. Data collection, interviews, andobservations on business processes related to quality management. The assessment results were65.53%, which means the organization still needs to improve to obtain ISO 9001:2015 certification.The lowest percentage is in clause 7 with 59.00%, while in clause 8 the highest is with a value of 75.94%.The final result is to provide recommendations for improvements and design a Standard OperatingProcedure (SOP) document adapted to the requirements of ISO 9001:2015.
Keywords: quality management, gap analysis, ISO 9001:2015, Standard Operating Procedure
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com