skip to main content

PENGUKURAN TINGKAT ECO-EFFICIENCY MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT PADA IKM KAIN MOTIF BATIK DENGAN TEKNIK CETAK SARING DI SURAKARTA

*Dionisius Yudhit Kresnanggara  -  Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Ratna Purwaningsih  -  Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Abstrak

Industri kerajinan batik merupakan salah satu sektor kreatif terbesar di Indonesia. Batik adalah salah
satu seni tradisional Indonesia yang telah diakui secara global sebagai warisan budaya tak benda oleh
UNESCO. Seiring dengan perkembangannya, terjadi pergeseran tren dari metode manual tradisional
menuju industrialisasi modern seperti batik printing. Pertumbuhan industri batik yang pesat juga
diikuti dengan meningkatnya ancaman terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung
dan menganalisis dampak lingkungan serta mengukur nilai eco-efficiency dari proses produksi batik
printing. Penelitian dilakukan menggunakan metode life cycle assessment dengan bantuan software
Simapro 9.6.0.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai eco-cost mencapai Rp 59.905 per lembar
kain dengan dampak terbesar disebabkan oleh penggunaan kain mori. Nilai Eco-Efficiency Index (EEI)
produk batik sebesar 0.88, nilai ini tergolong "affordable but not sustainable." Nilai EEI ini dapat
ditingkatkan melalui substitusi material kain mori dan pengelolaan limbah cair yang lebih baik.

Kata kunci: Life cycle assessment, eco-efficiency, batik, eco cost

Abstract

The batik craft industry is one of the largest creative sectors in Indonesia. Batik is a traditional
Indonesian art that has been globally recognized as an intangible cultural heritage by UNESCO. Along
with its development, there has been a shift in trends from traditional manual methods to modern
industrialization such as batik printing. The rapid growth of the batik industry is also accompanied by
increasing environmental threats. This research aims to calculate and analyze the environmental
impact and measure the eco-efficiency value of the batik printing production process. The research was
conducted using the life cycle assessment method with the help of Simapro 9.6.0.1 software. The results
show that the eco-cost value reaches Rp 59.905 each sheet of fabric, with the largest impact caused by
used of mori cloth material itself. The Eco-Efficiency Index (EEI) value of batik products is 0.88, which
belong to "affordable but not sustainable" category. This EEI value can be improved through the
substitution of mori cloth material and better wastewater management.

Keywords: Life cycle assessment, eco-efficiency, batik, eco cost

Fulltext View|Download
Keywords: Life cycle assessment, eco-efficiency, batik, eco cost

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.